Proyek Bali Maritim Tourism Hub Ditargetkan Rampung September 2024
Reporter
Ilona Estherina
Editor
Aisha Shaidra
Minggu, 12 Mei 2024 21:13 WIB
TEMPO.CO, Benoa - Progres pembangunan Bali Maritim Tourism Hub atau BMTH di kawasan Pelabuhan Benoa, Bali, terus berjalan. Menteri Badan Usaha Milik Negara, Erick Thohir meninjau langsung progres pembangunan proyek strategis nasional tersebut.
Erick menargetkan pembangunan BMTH Benoa rampung pada September 2024. Hal itu diungkap Menteri BUMN saat melakukan kunjungan ke lokasi proyek. "Dengan dukungan Pemerintah Daerah dan Kementerian terkait seperti Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta Kementerian Perhubungan, BMTH diharapkan bisa selesai sesuai target,"ujar Erick lewat pernyataan tertulis, Ahad, 12 Mei 2024.
BMTH nantinya diharapkan bisa menciptakan ekosistem pariwisata di Bali dan berpotensi menghasilkan efek besar yang berkontribusi pada Produk Domestik Regional Bruto atau PDRB Bali sampai dengan 2,7 kali lipat. “Serta meningkatkan kunjungan turis asing di Pelabuhan Benoa 1,5 kali lipat dan turis domestik hingga 2 kali lipat," ujarnya.
Ia menambahkan kehadiran BMTH sudah menjadi daya tarik wisatawan mancanegara melalui kapal pesiar atau cruise. Paada 2023 Pelabuhan benoa sukses menjadi tempat bersandar bagi 48 cruise dengan arus penumpang mencapai 77 ribu orang. Ini menjadi salah satu indikasi potensi peningkatan kunjungan wisata baru di Bali dari sisi laut. Selain itu BMTH juga akan menarik pasar turis kelas atas.
Tahun ini dengan berbagai penambahan kapasitas yang ada di BMTH, Erick yakin jumlahnya akan meningkat. BMTH merupakan proyek strategis nasional yang dicanangkan oleh PT Pelabuhan Indonesia atau Pelindo yang mengembangkan Pelabuhan Benoa, Bali, menjadi hub pariwisata maritim unggulan.
BMTH mengintegrasikan antara sektor pariwisata, pelabuhan, dan entertainment dan diklaim dapat menciptakan multiplier effect bagi pertumbuhan perekonomian regional dan nasional.
Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono menjelaskan selama pengerjaan, BMTH menyerap sekitar 1.900 pekerja lokal untuk pembangunannya. Proyek ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat di sekitar kawasan Benoa.
"Progres pembangunan BMTH saat ini sudah mencapai 93 persen dan sesuai dengan arahan Menteri BUMN akan segera dirampungkan pada september 2024,” ujar Arif.
Dari laman resmi Pelindo disebutkan, sebagai wisata kelautan di Indonesia, BMTH terkoneksi dengan jalur pariwisata domestik maupun internasional. Sebagai contoh; Lombok, Labuan Bajo, dan Raja Ampat merupakan koneksi ke arah timur. Sebaliknya ke arah Barat, terdapat Surabaya, Probolinggo, Semarang, Jakarta dan berbagai wilayah Sumatera. Sedangkan konektivitas internasional yaitu ke wilayah ASEAN dan Australia.