Indonesia AirAsia Bukukan Pendapatan Rp 6,62 Triliun Sepanjang 2023, Meningkat 75,24 Persen
Reporter
Joniansyah
Editor
Martha Warta Silaban
Sabtu, 11 Mei 2024 09:20 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai penerbangan Indonesia AirAsia mencatatkan peningkatan kinerja keuangan yang signifikan sepanjang tahun 2023.
Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis perusahaan itu, pendapatan perusahaan meningkat 75,24 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp 6,62 triliun.
“Sebagian besar pendapatan berasal dari operasi penerbangan, dimana penjualan tiket kursi pesawat memberikan kontribusi sebesar Rp 5,63 triliun, diikuti oleh pendapatan dari bagasi sebesar Rp 731,74 miliar," ujar Direktur Utama Indonesia AirAsia, Veranita Yosephine Sinaga dalam keterangan tertulis yang diterima pada Minggu 11 Mei 2024.
Selain itu, kata dia, pendapatan juga berasal dari layanan penerbangan sebesar Rp 125,85 miliar, kargo Rp 44,26 miliar dan charter Rp 14,08 miliar.
Veranita menyebutkan Denpasar menjadi sumber pendapatan utama senilai Rp 2,63 triliun, diikuti oleh Jakarta senilai Rp 2,58 triliun. Sementara itu, Surabaya dan Medan masing-masing mencatat angka Rp 784 miliar dan Rp 624 miliar.
"Meskipun terjadi kenaikan harga bahan bakar serta biaya perbaikan dan pemeliharaan, perusahaan masih menghasilkan pendapatan," kata dia.
Ia mengatakan manajemen Indonesia AirAsia sedang aktif dalam memperoleh sumber pendanaan melalui beberapa skema potensial. Selain itu, manajemen PT AirAsia Indonesia Tbk. (AAID/CMPP) juga aktif mencari solusi untuk mengatasi tantangan ini dan memastikan kelangsungan operasional perusahaan.
Hingga saat ini, dia mengklaim operasional penerbangan Indonesia AirAsia berjalan lancar, melayani pengangkutan penumpang dan barang tanpa gangguan, baik untuk penerbangan domestik maupun internasional.
Selanjutnya baca: Indonesia AirAsia melayani 33 rute penerbangan<!--more-->
Ia menegaskan komitmen Indonesia AirAsia untuk terus meningkatkan strategi keberlanjutan dan kelangsungan perusahaan. Langkah strategis ini tidak hanya menguntungkan perusahaan, tetapi juga turut membantu pemerintah dalam menjaga stabilitas industri penerbangan di Tanah Air.
Per Maret 2024, Indonesia AirAsia melayani 33 rute, termasuk 12 rute domestik dan 21 rute internasional. Tingkat ketepatan waktu (OTP/On Time Performance) meningkat 14 persen dari 73 persen pada kuartal pertama 2023 menjadi 87 persen pada kuartal pertama 2024.
Tingkat keterisian penumpang (load factor) pada kuartal pertama 2024 tercatat sebesar 83 persen, meningkat 2 persen dari kuartal pertama 2023.
Jumlah penerbangan selama kuartal pertama 2024 tercatat sebanyak 10,874 penerbangan meningkat sebesar 30 persen dari kuartal pertama 2023. Total penumpang tercatat sebanyak 1,63 juta atau meningkat sebesar 33 persen dari kuartal pertama 2023.
Secara operasional, AAID/CMPP mengalami kerugian sebesar Rp 702,62 miliar. Setelah ditambah dengan beban keuangan dan pajak, total kerugian yang dicatatkan perusahaan mencapai Rp 1,08 triliun.
Berdasarkan laporan neraca AAID/CMPP akhir Desember 2023, kas perusahaan senilai Rp 56,25 miliar, naik lebih dari dua kali lipat dari awal tahun karena pertumbuhan kas dari aktivitas operasional yang meningkat. Aset AAID/CMPP tercatat sebesar Rp 6,12 triliun, tumbuh 14,17 persen, sementara liabilitas AAID/CMPP mencapai Rp 14,02 triliun, naik 15,17 persen year-on-year (yoy).
Pilihan Editor: Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin