Tantangan Bagi SBY: Mengurangi Kemiskinan dan Pengangguran

Reporter

Editor

Sabtu, 11 Juli 2009 07:14 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Salah satu tantangan terbesar bagi Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono, yang nyaris pasti berkuasa tahun 2009-2014, ialah mengurangi kemiskinan dan pengangguran. Masih banyak penduduk yang tercatat sebagai orang miskin dan penganggur. "Masih double-digit (dua digit persen dari jumlah seluruh warga negara Indonesia)," ujar ekonom Institute for Development of Economics and Finance Aviliani saat dihubungi Tempo, Jumat (10/7).

"Padahal Indonesia sudah menandatangani Millennium Development Goals, yang menargetkan angkanya tujuh persen pada 2015."

Pemerintah sebelumnya memperkirakan angka orang miskin tahun ini berada di kisaran 14 persen.

Menurut Aviliani, untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran, pemerintah harus berani bertindak. Antara lain, dengan meninjau ulang peraturan yang bersifat liberal dan merugikan rakyat serta memberi peran penstabil harga pada badan usaha milik negara.

Ia menyebutkan, banyak Undang-undang yang saking liberalnya menyebabkan rakyat merugi. Misal, Undang-undang nomor 24 tahun 1999 tentang lalu lintas devisa dan sistem nilai tukar. "Pemerintah tak bisa mengontrol aliran devisa, sehingga nilai tukar rupiah tidak pernah stabil," kata dia.

Aviliani berpendapat, krisis finansial bisa dijadikan momentum untuk memperbaiki peraturan-peraturan cacat itu. Pasalnya, hampir semua negara kini memfokuskan perhatiannya pada perekonomian domestik dan menerapkan aturan yang lebih protektif terhadap industri domestik. "Kita juga berhak melakukan tindakan yang sama."

Pemerintah melalui badan usahanya juga perlu menstabilkan harga bahan pertanian yang penting seperti pupuk dan bibit. Caranya, pemerintah memberi subsidi bagi petani, bukan pabrik atau pengusaha. Pemerintah pun perlu menjaga kestabilan harga hasil pertanian dengan membeli hasil tani dengan margin tertentu yang menjamin petani bisa hidup sejahtera. Dengan begitu, 44 persen dari 107 juta orang angkatan kerja yang bergerak di sektor pertanian dapat hidup lebih layak.

BUNGA MANGGIASIH

Berita terkait

Dampak Perang Gaza, Angka Pengangguran di Palestina di Atas 50 Persen

45 hari lalu

Dampak Perang Gaza, Angka Pengangguran di Palestina di Atas 50 Persen

ILO memperkirakan jika perang Gaza masih berlanjut sampai akhir Maret 2024, maka angka pengangguran bisa tembus 57 persen.

Baca Selengkapnya

2 Ribu Siswa SMA Program Double Track di Jawa Timur Dapat Pelatihan Digital

28 Februari 2024

2 Ribu Siswa SMA Program Double Track di Jawa Timur Dapat Pelatihan Digital

Ribuan peserta itu terdiri dari siswa asal 52 SMAN maupun SMA swasta, serta remaja dari 10 lembaga non formal di Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Rupiah Pekan Ini Berpotensi Menguat, Apa Pemicunya?

26 Februari 2024

Rupiah Pekan Ini Berpotensi Menguat, Apa Pemicunya?

Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengatakan rupiah bisa bergerak ke arah Rp 15.500 per dolar AS pada pekan ini.

Baca Selengkapnya

Philadelphia Jadi Kota 'Zombie', Apa Penyebabnya?

24 Februari 2024

Philadelphia Jadi Kota 'Zombie', Apa Penyebabnya?

Wilayah Philadelphia di Amerika Serikat kini heboh karena disebut Kota 'Zombie', Kenapa?

Baca Selengkapnya

Generasi Muda di Cina Kini Lebih Senang Rebahan, Ogah Kerja Keras

15 Februari 2024

Generasi Muda di Cina Kini Lebih Senang Rebahan, Ogah Kerja Keras

Di tengah melemahnya perekonomian Cina, generasi muda di sana lebih senang rebahan dibandingkan bekerja keras.

Baca Selengkapnya

Pengungsi Ukraina di Jerman Belum Terserap Sektor Tenaga Kerja

7 Februari 2024

Pengungsi Ukraina di Jerman Belum Terserap Sektor Tenaga Kerja

Hanya 25,2 persen pengungsi Ukraina di Jerman yang saat ini berstatus bekerja. Angka itu cukup kecil jika dibanding negara Eropa lainnya.

Baca Selengkapnya

Somalia, Negara Paling Korup di Dunia Versi Transparency International

1 Februari 2024

Somalia, Negara Paling Korup di Dunia Versi Transparency International

Transparency International telah merilis hasil Indeks Persepsi Korupsi. Berikut profil Somalia, negara paling korup di dunia.

Baca Selengkapnya

Anies Janji Evaluasi UU Cipta Kerja, Bandingkan Tingkat Pengangguran Era Jokowi Vs SBY

29 Januari 2024

Anies Janji Evaluasi UU Cipta Kerja, Bandingkan Tingkat Pengangguran Era Jokowi Vs SBY

Calon Presiden nomor urut satu Anies Baswedan berjanji bakal mengkaji ulang UU Ciptaker yang tidak memberikan rasa keadilan untuk pekerja kerah biru.

Baca Selengkapnya

Cak Imin: Kesejahteraan Bukan untuk Segelintir Elite, Bukan untuk yang Ingin Berkuasa Terus-menerus

24 Januari 2024

Cak Imin: Kesejahteraan Bukan untuk Segelintir Elite, Bukan untuk yang Ingin Berkuasa Terus-menerus

Cawapres Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menegaskan pemerataan pembangunan menjadi salah satu prioritas program jika AMIN terpilih pada Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Sebut Investasi di Batam Padat Modal: Akibatnya Banyak Pengangguran

20 Januari 2024

Anies Baswedan Sebut Investasi di Batam Padat Modal: Akibatnya Banyak Pengangguran

Anies Baswedan menyebut karakter investasi di Batam yang padat modal menyebabkan banyak pengangguran karena tenaga kerja tidak terserap.

Baca Selengkapnya