Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

Kamis, 25 April 2024 08:20 WIB

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Jokowi menyoroti tren WNI yang berobat ke luar negeri sehingga berpotensi menyedot devisa US$ 11,5 miliar atau Rp 180 triliun.

"Satu juta lebih WNI berobat ke luar negeri, Malaysia, Singapura, Jepang, Korea, Eropa, Amerika, dan kita kehilangan US$ 11,5 miliar atau Rp 180 triliun," katanya dikutip dari saluran YouTube Sekretariat Presiden saat menyampaikan sambutannya di Rapat Kerja Kesehatan Nasional 2024 di Tangerang pada Rabu, 24 April 2024.

Menurut Jokowi, kebiasaan masyarakat Indonesia yang memilih berobat di luar negeri memiliki penyebab. Karena itu, ia meminta industri kesehatan dalam negeri perlu diperkuat.

Fenomena banyak orang Indonesia berobat ke luar negeri, terutama Malaysia dan Singapura, sudah terjadi sejak lama dan sempat terhenti ketika pandemi Covid-19.

Menurut dr. Effiana dari Program Studi Magister Bioetika FK-KMK UGM, ada beberapa etik dalam proses pengambilan keputusan berobat ke luar negeri.

Advertising
Advertising

“Secara umum, alasan masyarakat adalah ketidakpuasan terhadap pelayanan yang ada di Indonesia. Selain itu, faktor penarik berupa layanan yang lebih lengkap di negara tujuan juga cukup berpengaruh,” katanya dalam Raboan Discussion Forum yang diselenggarakan oleh CBMH (Center for Bioethics and Medical Humanities) UGM dengan judul “Berobat ke Negara Tetangga, Bagaimana Aspek Etiknya?” pada 29 Maret 2023, dikutip dari laman Fakultas Kedokteran UGM.

Menurut Effiana, ada pula logika kebutuhan bahwa seseorang merasakan adanya risiko dan kekhawatiran terhadap pengobatan di Indonesia sehingga membenarkan persepsi bahwa bepergian ke luar negeri untuk mendapatkan perawatan medis adalah tindakan yang rasional.

Waktu tunggu lama

Koran Tempo edisi 13 Maret 2023 menulis bahwa waktu tunggu penanganan yang lama di rumah-rumah sakit Indonesia menjadi penyebab banyak WNI memilih beroba ke luar negeri. Kementerian Kesehatan mencatat, seorang pasien jantung bisa menunggu sampai tiga tahun untuk bisa mendapat layanan operasi seperti memasang ring.

Hal itu karena hanya ada 10 rumah sakit yang bisa menangani operasi jantung dan 40 rumah sakit yang melayani pemasangan ring. Selain itu, keberadaan rumah sakit juga tidak merata di seluruh Indonesia dan kebanyakan berpusat di Jakarta.

Setidaknya ada tujuh sebab yang melatarbelakangi keputusan pasien Indonesia berobat ke luar negeri menurut Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dari RS Bethsaida Gading Serpong, Tangerang, Dasaad Mulijono. Pertama, kurangnya mutu pelayanan dan pengawasan kesehatan rumah sakit Indonesia.

Kedua, teknologi dan obat-obatan di rumah sakit luar negeri yang diyakini lebih canggih. Ketiga, kurang puas terhadap komunikasi dokter dan SDM rumah sakit yang menurut mereka kurang bersahabat.

"Keempat, ketepatan diagnosis. Pernah kejadian, dokter di Indonesia bilangnya pasien menderita TBC lalu dibawa ke rumah sakit di Singapura, baru diberi antibiotik dua minggu sudah sembuh. Ternyata salah diagnosis," kata Dasaad kepada tabloidbintang.com seperti dikutip Tempo, 30 Desember 2018.

Kelima, standar makanan hingga sarana hiburan di rumah sakit luar negeri menciptakan suasana yang menyenangkan selama berobat.

Keenam, reputasi kelas dunia, dan Ketujuh, testimoni kepuasan dari banyak pihak membuat orang Indonesia makin mantap berobat ke luar negeri. Padahal, menurut Dasaad, rumah sakit di Indonesia sudah dilengkapi teknologi canggih yang terintegrasi dengan kompetensi para dokter yang berpengalaman di bidangnya.

Pilihan Editor Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Berita terkait

Kapal Pertamina Transko Moroko Resmi Beroperasi di Perairan Internasional

21 menit lalu

Kapal Pertamina Transko Moroko Resmi Beroperasi di Perairan Internasional

PT Pertamina Trans Kontinental memulai operasional kapal Transko Moloko miliknya di perairan Malaysia.

Baca Selengkapnya

Museum of Ice Cream Menghidupkan Kembali Jiwa Anak-anak dengan Ice Cream

1 jam lalu

Museum of Ice Cream Menghidupkan Kembali Jiwa Anak-anak dengan Ice Cream

Museum of Ice Cream bernuansa pink cerah sehingga memberikan sedikit warna dan kesenangan tersendiri bagi yang mengunjunginya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Pengamat Sebut Hukuman Politik

4 jam lalu

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Pengamat Sebut Hukuman Politik

Djarot mengatakan Jokowi dan Ma'ruf tidak diundang ke Rakernas PDIP lantaran keduanya sedang sibuk dan menyibukkan diri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Revisi Aturan Impor agar Ribuan Kontainer Barang Tak Menumpuk di Pelabuhan, Ini Poin-poin Ketentuannya

4 jam lalu

Jokowi Revisi Aturan Impor agar Ribuan Kontainer Barang Tak Menumpuk di Pelabuhan, Ini Poin-poin Ketentuannya

Menteri Airlangga mengatakan ada beberapa poin dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 8 Tahun 2024 yang direvisi oleh Peresiden Jokowi. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Bos BPJS Kesehatan soal Penerapan Perbedaan Kelas Saat Ini: Mau-maunya Rumah Sakit Sendiri

5 jam lalu

Bos BPJS Kesehatan soal Penerapan Perbedaan Kelas Saat Ini: Mau-maunya Rumah Sakit Sendiri

Dirut BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti menjelaskan empat pengertian dari KRIS yang masih dibahas bersama dengan DPR dan lembaga terkait.

Baca Selengkapnya

Reaksi Istana hingga KSP Soal PDIP Tak Undang Jokowi dan Ma'ruf Amin ke Rakernas

5 jam lalu

Reaksi Istana hingga KSP Soal PDIP Tak Undang Jokowi dan Ma'ruf Amin ke Rakernas

Ali Ngabalin mengatakan Presiden Jokowi disibukkan dengan seabrek jadwal.

Baca Selengkapnya

Bahas RUU Kementerian Negara Bersama Pemerintah, DPR Tunggu Surpres Jokowi

12 jam lalu

Bahas RUU Kementerian Negara Bersama Pemerintah, DPR Tunggu Surpres Jokowi

Baleg DPR siapa menteri yang ditunjuk presiden untuk membahas RUU Kementerian Negara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Akan Tambah Kementerian pada Kabinetnya, Faisal Basri: Menteri Sekarang Sudah Kebanyakan

13 jam lalu

Prabowo Akan Tambah Kementerian pada Kabinetnya, Faisal Basri: Menteri Sekarang Sudah Kebanyakan

Ekonom Faisal Basri mempertanyakan alasan pemerintahan Prabowo-Gibran berencana menambah sejumlah kementerian baru dalam kabinetnya mendatang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Revisi Aturan tentang Pengetatan Impor, Begini Penjelasan Airlangga

14 jam lalu

Jokowi Revisi Aturan tentang Pengetatan Impor, Begini Penjelasan Airlangga

Presiden Joko Widodo telah merevisi aturan Kementerian Perdagangan tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor menjadi Permendag baru Nomor 8 Tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Istana Klaim Jokowi Hormati Masukan Masyarakat dalam Pembentukan Pansel KPK

15 jam lalu

Istana Klaim Jokowi Hormati Masukan Masyarakat dalam Pembentukan Pansel KPK

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan, nama-nama bakal calon pansel KPK masih dalam proses penggodokan.

Baca Selengkapnya