Kronologi Kereta Cepat Jakarta-Bandung: dari Digagas SBY hingga KAI Terbebani Utang Rp6,9 T

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

Selasa, 23 April 2024 09:00 WIB

Suasana mudik lebaran di Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Halim, Jakarta, Sabtu, 6 April 2024. Kereta cepat Whoosh untuk pertama kalinya bakal melayani penumpang mudik lebaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean

TEMPO.CO, Jakarta - Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung menyisakan pekerjaan rumah bagi PT Kereta Api Indonesia berupa utang Rp6,9 triliun ke Bank Pembangunan Cina (CDB) karena pembengkaan biaya pembangunannya.

Kereta cepat pertama di Indonesia itu sudah beroperasi Oktober tahun lalu dengan nama Whoosh. Namun jumlah penumpang yang belum sesuai target 30 ribu per hari, sehingga belum menutup biaya operasional.

Berikut kronologi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung:

Maret 2012: Dicanangkan Presiden SBY

Pada Maret 2012, Presiden Susilo Babang Yudhoyono membuka wacana soal Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang kala itu proses pengkajiannya dilakukan oleh Japan International Cooperation Agency atau JICA.

Advertising
Advertising

Maret 2015: Dilanjutkan Preisden Jokowi

Di masa kepemimpinan SBY, proyek ini belum berhasil dijalankan. Barulah pada Maret 2015, Presiden Jokowi menyetujui proyek KCJB dalam rapat terbatas.

September-Oktober 2015: dari Jepang ke Cina

Pada September 2015, pemerintah menolak proposal KCJB karena mengharuskan penggunaan kas negara. Tidak lama berselang, Oktober 2015, Menteri BUMN waktu itu, Rini Soemarno mengubah keputusan dan melanjutkan perizinan KCJB dan memilih perusahaan Cina sebagai rekan pembangunan menggantikan Jepang.

Oktober 2015: Pembentukan KCIC

Oktober 2015, PT Kereta Cepat Indonesia Cina alias KCIC didirikan sebagai perusahaan yang menaungi proyek KCJB. Perusahaan ini merupakan hasil patungan antara konsorsium BUMN melalui PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia atau PSBi dan konsorsium perusahaan perkeretaapian Tiongkok melalui Beijing Yawan HSR Co. Ltd. Investasi 6,07 miliar dolar ditanggung BUMN Indonesia dan Cina tanpa melibatkan APBN.

Januari 2016: Peletakan Batu Pertama KCIC

Peletakan batu pertama berlangsung pada 21 Januari 2016. Waktu itu, proyek ini diperkirakan akan selesai pada 2019, tetapi justru terhambat oleh persoalan pembebasan lahan.

Tempo mencatat pada 2017, proyek ini mesti membebaskan lahan seluas 500 hektare di Karawang-Purwakarta dengan biaya mencapai Rp 2 triliun. Namun, sampai dengan Oktober 2021, diperkirakan anggaran untuk proyek ini secara keseluruhan membengkak menjadi Rp 113 triliun atau lebih mahal Rp18 triliun.

November 2021: Pemerintah Akhirnya Ikut Tanggung Biaya

Proyek KCIC terancam mandeg karena pembengkakan biaya. Presiden Jokowi akhirnya mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 93 Tahun 2021 tentang pemerintah yang akan melakukan penyertaan modal negara dan memberikan penjaminan untuk proyek kereta cepat Indonesia Bandung.

Proyek yang semula dianggarkan 6,02 miliar dolar AS, membengkak jadi 7,2 miliar dolar AS dengan tambahan 1,2 miliar dolar AS menjadi beban utang PT KAI ke China Development Bank (CDB).

2 Oktober 2023: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Diresmikan

Presiden Jokowi meresmikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang diberi nama 'Whoosh' pada Senin, 2 Oktober 2023, di Stasiun Halim, Jakarta Timur.

22 April 2024: PT KAI Ajukan PMN

EVP of Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto mengatakan PT KAI minta pemerintah membantu antara lain dengan penyertaan modal negara (PMN) untuk mengatasi beban utang KAI dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Pilihan Editor Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Berita terkait

Soal Kemungkinan Ekspansi di IKN, Bos MRT Jakarta: Bisa Terjadi tapi Saat Ini Masih Fokus Jalur Timur-Barat

1 hari lalu

Soal Kemungkinan Ekspansi di IKN, Bos MRT Jakarta: Bisa Terjadi tapi Saat Ini Masih Fokus Jalur Timur-Barat

Tuhiyat menyatakan prioritas MRT Jakarta saat ini menyelesaikan sejumlah proyek pembangunan jalur dan infrastruktur pendukung lainnya.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

1 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

BPH Migas Minta PT KAI Optimalkan Pemanfaatan BBM Bersubsidi

1 hari lalu

BPH Migas Minta PT KAI Optimalkan Pemanfaatan BBM Bersubsidi

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi atau BPH Migas mendorong PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) memaksimalkan pemanfaatan BBM bersubsidi.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

2 hari lalu

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

Cina menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri, namun Taiwan bersikeras pihaknya sudah memiliki pemerintahan independen sejak 1949.

Baca Selengkapnya

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

2 hari lalu

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

Biden memutuskan menaikkan tarif impor produk Cina termasuk mobil listrik dan baterainya.

Baca Selengkapnya

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

2 hari lalu

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

Hubungan ekonomi Cina-Indonesia disebut mencapai masa keemasan di era Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

AS Batasi Izin Ekspor Teknologi untuk Cina, Qualcomm dan Intel Tak Bisa Pasok Chip ke Huawei

3 hari lalu

AS Batasi Izin Ekspor Teknologi untuk Cina, Qualcomm dan Intel Tak Bisa Pasok Chip ke Huawei

AS membatasi izin ekspor teknologi untuk Cina. Qualcomm dan Intel tak lagi bisa memasok produknya ke perusahaan seperti Huawei.

Baca Selengkapnya

72 Calon Masinis Mulai Berlatih Operasikan Kemudi Kereta Cepat Whoosh

3 hari lalu

72 Calon Masinis Mulai Berlatih Operasikan Kemudi Kereta Cepat Whoosh

Sebanyak 72 calon masinis kereta cepat Whoosh asal Indonesia mulai melakukan pelatihan di dalam kabin masinis Whoosh yang beroperasi setiap hari.

Baca Selengkapnya

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

3 hari lalu

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

Perlambatan perekonomian di Cina memberi dampak ke Indonesia. Sebab sasaran pasar terbesar untuk kegiatan ekspor komoditas alam berada di Cina

Baca Selengkapnya