Privatisasi Bermasalah karena Pemerintah Tak Punya Platform Jelas

Reporter

Editor

Senin, 29 September 2003 08:27 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Masalah privatisasi BUMN dan penjualan aset Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) banyak mendapat masalah karena pemerintah tidak memiliki platform yang jelas.

Revrisond Baswier, pengamat ekonomi UGM, saat dihubungi Tempo News Room melalui sambungan telepon, Minggu (25/11) siang, mengatakan jika pemerintah telah menyiapkan platform- nya, put option, divestasi BCA, serta masalah penjualan aset-aset BPPN lainnya tidak akan mengalami hambatan berarti.

Platform yang dia maksud, yakni mencakup batas 'penguasaan' pemerintah terhadap BUMN dan aset, penjelasan hubungan kerja pemerintah dan DPR dalam menentukan privatisasi dan penjualan aset, seluk-beluk ekonomis dari BUMN dan aset, dan jaminan kepastian hukum kepada para mitra strategis.

Selain itu, ia menekankan bahwa penerapan otonomi daerah pun harus diperjelas. Ini, dimaksudkan agar pemerintah pusat memiliki batas-batas tegas yang bisa membantu pelaksanaan privatisasi BUMN yang berlokasi di daerah-daerah.

Revrisond mencontohkan, terhambatnya privatisasi PT Semen Gresik akibat keinginan PT Semen Padan dan PT Semen Tonasa untuk spin off. Konflik yang muncul, jelas Revrisond lebih lanjut, akibat kurang mampunya pemerintah menangani kepentingan-kepentingan antara pejabat-pejabat pemerintahan sendiri, dalam hal ini pusat dan daerah. "Terlihat jelas sekali ada tarik menarik kepentingan di sini,"keluh Revrisond.

Karenanya, Revrisond meminta, pemerintah segera menciptakan platform tersebut mengingat pentingnya privatisasi BUMN danpenjualan aset BPPN untuk membiayai anggaran negara.

Advertising
Advertising

Ini sekaligus untuk "mengharumkan" citra pemerintah Indonesia di mata internasional yang diharapkan bisa menstimulus investor asing untuk masuk kembali ke Indonesia.

Hingga saat ini, pemerintah belum kunjung memenuhi target privatisasi BUMN untuk tahun 2001 yang sebesar Rp. 6,5 trilyun. Awalnya, pemerintah berharap dari penjualan 51 persen saham di PT Semen Gresik didapatkan dana sebesar US$ 530 juta - sekitar Rp 5,3 triliun. Put Option, yang sedianya dilakukan paling akhir 26 Oktober 2001 lalu, hingga saat ini belum terealisir.

Sementara, dari divestasi BCA, pemerintah menargetkan mendapatkan dana segar Rp 5,2 triliun. Penjualan aset BPPM sendiri ditargetkan mencapai Rp. 27 triliun dalam bentuk kontan dan Rp 10 triliun dalam bentuk obligasi.

Dari hasil laporan bulanan BPPN tercatat, hingga akhir November 2001, BPPN telah menyetorkan Rp 24 trilyun untuk ke kas negara.

Baik pendapatan dari privatisasi BUMN maupun penjualan aset BPPN dianggarkan untuk menutup defisit APBN 2001 yang berkisar Rp 54 trilyun.(sri wahyuni)

Berita terkait

KKP Perkuat Jejaring Kawasan Konservasi di NTT

31 detik lalu

KKP Perkuat Jejaring Kawasan Konservasi di NTT

menterian Kelautan dan Perikanan (KKP) bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk memperkuat jejaring pengelolaan kawasan konservasi di NTT.

Baca Selengkapnya

Dianggap Tak Serius Hadapi Sidang Sengketa Pileg oleh MK, Komisioner KPU Kompak Membantah

10 menit lalu

Dianggap Tak Serius Hadapi Sidang Sengketa Pileg oleh MK, Komisioner KPU Kompak Membantah

Komisioner KPU menegaskan telah mempersiapkan sidang di MK dengan sungguh-sungguh sejak awal.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

12 menit lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Hammersonic Festival 2024, Targetkan 20 Ribu Penonton per Hari

15 menit lalu

Serba-serbi Hammersonic Festival 2024, Targetkan 20 Ribu Penonton per Hari

Sebelum menonton Hammersonic Festival 2024 pada 4-5 Mei 2024, simak beberapa informasi terkait lokasi hingga tiketnya.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

16 menit lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Kento Momota Resmi Pensiun, Berikut Daftar Panjang Prestasinya di Bulu Tangkis Dunia

16 menit lalu

Kento Momota Resmi Pensiun, Berikut Daftar Panjang Prestasinya di Bulu Tangkis Dunia

Kento Momota memenangkan 16 medali emas ajang BWF World Tour serta empat medali emas BWF Superseries.

Baca Selengkapnya

Diusung PDIP jadi Cagub DKI Jakarta, Basuki Hadimuljono: Saya Sudah 70 Tahun..

17 menit lalu

Diusung PDIP jadi Cagub DKI Jakarta, Basuki Hadimuljono: Saya Sudah 70 Tahun..

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengaku tidak mau masuk bursa Cagub DKI Jakarta karena sudah berusia 70 tahun.

Baca Selengkapnya

Cibis Park: Lokasi, Jam Buka, Harga Tiket, dan Daya Tariknya

19 menit lalu

Cibis Park: Lokasi, Jam Buka, Harga Tiket, dan Daya Tariknya

Untuk menemani weekend, Anda bisa datang ke Cibis Park yang terletak di daerah Pasar Minggu. Ini lokasi, jam buka, dan harga tiketnya.

Baca Selengkapnya

Caleg NasDem Ikuti Sidang secara Daring, Hakim MK: di Tempat yang Layak, Tak Boleh Mobile

20 menit lalu

Caleg NasDem Ikuti Sidang secara Daring, Hakim MK: di Tempat yang Layak, Tak Boleh Mobile

Caleg Partai NasDem, Alfian Bara, mengikuti sidang MK secara daring tidak bisa ke Jakarta karena Bandara ditutup akibat erupsi Gunung Ruang

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

21 menit lalu

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

Menurut Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, fenomena hawa panas memiliki karakteristik yang berbeda dan tak memenuhi kriteria sebagai gelombang panas.

Baca Selengkapnya