Siapa Refly Harun yang Minta MK Menjadi Penjaga Konstitusi?
Reporter
Hendrik Khoirul Muhid
Editor
Agung Sedayu
Selasa, 2 April 2024 15:41 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kuasa Hukum Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin) Refly Harun meminta Mahkamah Konstitusi (MK) kembali menjadi the guardians of constitution atau penjaga konstitusi. Pernyataannya itu disampaikan usai sidang sengketa Pilpres 2024.
“Kita minta MK kembali sebagai the guardians of constitution,” ujar Refly usai sidang yang menghadirkan saksi dan ahli di Gedung MK, Jakarta Pusat pada Senin, 1 April 2024 tersebut.
Lantas siapakah sosok Refly Harun ini?
Refly Harun dikenal sebagai seorang dosen dan pakar hukum tata negara. Pria kelahiran 26 Januari 1970 ini juga diketahui merupakan seorang pengacara. Sebelum itu, sarjana lulusan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada pada 1995 ini mengawali karier sebagai wartawan di Media Group.
Namun Mantan Ketua BEM UGM ini tak lama menjadi awak pers. Di tengah perjalanannya sebagai insan jurnalis, dia memutuskan berhenti dan melanjutkan studi S2 di Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Setelah mendapatkan gelar Magister, dia lalu mengambil gelar Doktor alias S3 di Universitas Notre Dame, Amerika Serikat.
Di lapangan, Refly muncul sebagai narasumber, pembicara, dan pengamat persoalan hukum tata negara, hingga sengketa Pemilu. Dia pun aktif sebagai konsultan dan peneliti di Centre of Electoral Reform (CETRO). Dia juga sempat mengetuai tim Anti Mafia MK bentukan eks Ketua MK Mahfud Md.
Semenjak itu nama Refly Harun makin bersinar. Dia sering menjadi penulis lepas, narasumber, dan muncul di layar kaca. Kemudian setelah pemilihan umum Presiden Indonesia 2014, ia masuk staf ahli Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Tak lama menjadi staf ahli, Refly ditunjuk menjadi Komisaris Utama Jasa Marga.
Daftar karier Refly Harun
- Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum, Universitas Gadjah Mada, 1991–1992
- Wartawan, 1995
- Staf ahli Mahkamah Konstitusi, 2003–2007
- Ahli hukum tata negara
- Konsultan Centre of Electoral Reform (CETRO) pada 2008
- Direktur Constitutional and Electoral Reform Centre (Correct)
- Staf ahli Presiden pada 2014
- Komisaris Utama Jasa Marga, 2015
- Dosen tetap Ilmu Hukum di Universitas Tarumanagara.
Pilihan Editor: Jasa Marga Beri Diskon Tol dari Jakarta hingga Semarang, Berapa yang Bisa Dihemat?