Bulog Terapkan Skema Komersial untuk Penyerapan Gabah dan Beras dari Petani Solo Raya

Reporter

Septia Ryanthie

Editor

Grace gandhi

Kamis, 28 Maret 2024 13:20 WIB

Pekerja memasukkan gabah ke dalam mesin pengeringan di Sentra Penggilingan Padi atau Modern Rice Milling Plant (MRMP) di Kendal, Jawa Tengah, Kamis 21 Juli 2022. Menurut Direktur Utama Perum BULOG Budi Waseso, pihaknya kini memiiki 10 MRMP, salah satunya di Kendal yang dilengkapi dengan fasilitas seperti pengering yang mampu mengolah gabah dengan kapasitas 120 ton per hari, penggilingan gabah atau 'rice milling unit' (RMU) dengan kapasitas sebesar 6 ton per jam, dan silo sebanyak tiga unit. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

TEMPO.CO, Solo - Pemimpin Cabang Bulog Surakarta Andy Nugroho mengemukakan penyerapan gabah atau beras langsung dari petani dilakukan Bulog sejak awal 2024 dengan menerapkan skema komersial.

Total realisasi penyerapan gabah langsung dari petani oleh Perum Bulog Kantor Cabang Surakarta mulai awal 2024 sampai saat ini tercatat sejumlah 2.232 ton. Adapun penyerapan dalam bentuk beras realisasi totalnya sejumlah 5.605 ton.

"Penyerapan gabah maupun beras sejak awal tahun 2024 dilakukan Bulog Surakarta dengan jenis skema penyerapan gabah atau beras komersial," ujar Andy.

Dia menjelaskan penyerapan gabah atau beras langsung dari kalangan petani tersebut merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk terus meningkatkan jumlah stok cadangan gabah/beras dan menjaga stabilitas harga di tingkat produsen dan konsumen. Penyerapan gabah atau beras itu melibatkan Unit Bisnis Industri (UBI) di wilayah Solo Raya yang meliputi Kota Solo, Kabupaten Klaten, Kabupaten Sragen, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Sukoharjo.

"Bulog saat ini memiliki sarana dan prasarana pengolahan gabah modem, yakni terdapat Unit Bisnis Industri yang fokus melakukan penyerapan gabah langsung dari kelompok atau gabungan kelompok tani (poktan/gapoktan), yakni Sentra Penggilingan Padi/MRMP di Kabupaten Sragen, Unit Pengolahan Mojolaban di Kabupaten Sukoharjo dan Rice to Rice di Kabupaten Sukoharjo," jelas Andy.

Advertising
Advertising

Andy menyatakan UBI milik Perum Bulog itu akan memaksimalkan skema penyerapan gabah/beras komersial sampai dengan musin panen pertama berakhir sekitar April-Mei 2024. Sebab saat ini hampir seluruh wilayah di Solo raya sudah terdapat panen dan selanjutnya penyerapan gabah/beras tetap dapat dilakukan sepanjang tahun selain untuk mencapai target yang telah ditetapkan juga untuk memperkuat stok yang dikuasai.

"Selain itu, untuk menjaga harga di tingkat konsumen, Bulog Surakarta telah menyelesaikan penyaluran Bantuan Pangan Cadangan Pangan Pemerintah tahap 1 alokasi bulan Maret pada tanggal 21 Maret 2024 dengan total penyaluran beras sejumlah 5.640 ton per bulan," tuturnya.

Adapun pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM) atas hasil koordinasi dengan Dinas Pangan kota/kabupten di Solo Raya juga tetap menjadi prioritas untuk menjual kepada konsumen akhir, serta program SIGAP SPHP menggelontorkan beras SPHP ke pasar-pasar terus dimasifkan sampai menjelang Hari Raya Besar Idul Fitri.

Pilihan Editor: Ke Jokowi, Bos Freeport Janjikan Smelter Gresik Beroperasi pada Juni 2024



Berita terkait

Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

1 hari lalu

Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

1 hari lalu

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Capai 20 Persen, Bandara VVIP IKN Berpotensi Layani Penerbangan Komersial

1 hari lalu

Pembangunan Capai 20 Persen, Bandara VVIP IKN Berpotensi Layani Penerbangan Komersial

Kementerian PUPR menggarap runaway, sedangkan Kemenhub menggarap gedung terminal bandara VVIP IKN.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

2 hari lalu

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

Pengadilan baru saja mencabut izin penanaman komersial padi Beras Emas atau Golden Rice hasil rekayasa genetika di Filipina.

Baca Selengkapnya

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

3 hari lalu

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

Pemerintah melalui Perum Bulog menaikkan harga eceran tertinggi atau HET untuk beras SPHP, dari Rp10.900 menjadi Rp12.500 per kilogram sejak 1 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

4 hari lalu

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo buka suara soal naiknya harga beras merek SPHP.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

4 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

5 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

6 hari lalu

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi membeberkan alasan penyerapan jagung dari petani hingga kini masih terkendala.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

6 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya