BI Perkirakan Penyaluran Kredit Baru Perbankan Meningkat

Reporter

Annisa Febiola

Editor

Grace gandhi

Sabtu, 23 Maret 2024 10:51 WIB

Karyawan melintas di area perkantoran Bank Indonesia, Jakarta, Selasa, 31 Mei 2022. Bank Indonesia (BI) mengakui, tingkat inflasi pada tahun 2022 akan berada di atas batas atas kisaran sasaran BI yang sebesar 4 persen year on year (yoy). TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia atau BI melaporkan penyaluran kredit baru oleh perbankan pada Februari 2024 terindikasi meningkat. Indikasi ini tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang atau SBT yang mencapai 54,1 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan SBT Januari 2024 yang hanya 24,5 persen.

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengungkapkan sejumlah faktor utama yang memengaruhi penyaluran kredit baru tersebut.

"Permintaan pembiayaan dari nasabah, prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan, serta tingkat persaingan usaha dari bank lain," katanya dalam keterangan resmi yang dikutip Jumat, 22 Maret 2024.

Berdasarkan kategori Jepang peningkatan penyaluran kredit baru pada Februari 2024 diperkirakan terjadi pada seluruh kategori bank. Penyaluran kredit Bank Umum (BU) diperkirakan sebanyak 52,7 persen, Bank Umum Syariah (BUS) 87,8 persen dan 48,4 persen pada Bank Pembangunan Daerah (BPD).

Sebelumnya pada Januari 2024, perkiraan penyaluran kredit untuk BU sebesar 24 persen, 86,9 persen untuk BUS dan -12,9 persen untuk BPD.

Advertising
Advertising

Menurut jenis penggunaannya, dominasi penyaluran kredit juga diprediksi meningkat. Untuk Kredit investasi yang sebelumnya 9,7 persen pada Januari diperkirakan naik jadi 38,9 persen pada Februari. Kemudian Kredit Modal Januari yang semula 18,6 persen diperkirakan menjadi 78,9 persen pada Februari.

Lalu, Kredit Konsumsi Februari diperkirakan mencapai 48 persen, yang sebelumnya 31,9 persen pada Januari. Terakhir, Kredit Konsumsi Lainnya diperkirakan mencapai 66,4 persen pada Februari, naik dari yang sebelumnya 55,8 persen pada Januari.

Selanjutnya: Erwin mengatakan kebijakan penyaluran kredit atau lending standard....

<!--more-->

Erwin mengatakan kebijakan penyaluran kredit atau lending standard pada Februari 2024 sedikit lebih ketat. Hal ini tercermin dari SBT perubahan lending standard Februari yang bernilai positif sebesar 0,4 persen.

Kebijakan penyaluran kredit yang ketat terindikasi pada seluruh jenis kredit. "Faktor yang memengaruhi perubahan standar pemberian kredit pada Februari 2024 antara lain potensi risiko kredit ke depan, toleransi bank terhadap risiko, serta kondisi atau permasalahan sektor riil saat ini."

Untuk keseluruhan triwulan I 2024, BI memprediksi penawaran penyaluran kredit baru dari perbankan tetap tumbuh. Meskipun, melambat dibandingkan triwulan IV 2023. Hal tersebut terindikasi dari SBT perkiraan penyaluran kredit baru triwulan I 2024 hasil survei periode Februari 2024. Nilainya positif yakni 22,9 persen atau lebih rendah dibandingkan Desember 2023 yang mencapai 94 persen.

Berdasarkan kategori bank, perlambatan penyaluran kredit baru terindikasi terjadi pada seluruh kategori bank. Sementara berdasarkan jenis penggunaan, penyaluran krisis baru diperkirakan tumbuh melambat pada seluruh jenis kredit.

Hasil survei Februari 2024 menunjukkan, kebijakan penyaluran kredit baru untuk triwulan I 2024 secara umum diperkirakan lebih ketat dibandingkan triwulan sebelumnya. Hal ini teredikasi dari SBT perubahan kebijakan penyaluran kredit triwulan 1 yang tercatat positif, sebesar 2,2 persen.

"Berdasarkan jenis penggunaan, kebijakan penyaluran kredit yang lebih ketat pada triwulan I 2024 diperkirakan terjadi pada Kredit Konsumsi dan Kredit Konsumsi Lainnya. Sementara Kredit Investasi dan Kredit Modal Kerja diperkirakan lebih longgar," kata Erwin.

Pilihan Editor: Begini Persiapan Upacara 17 Agustus 2024 di IKN, Jadi Upacara Terakhir Jokowi

Berita terkait

Fitch Naikkan Rating Bank Mandiri jadi BBB

4 jam lalu

Fitch Naikkan Rating Bank Mandiri jadi BBB

Bank Mandiri meraih kenaikan peringkat Internasional Jangka Panjang dan Jangka Pendek pada level "BBB", dari sebelumnya

Baca Selengkapnya

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

10 jam lalu

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

Bank Indonesia mendorong aktivitas bayar tunai, namun BI mengimbau agar merchant tetap bisa menerima dan melayani pembayaran tunai

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

19 jam lalu

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan investasi di bidang pendidikan akan membuka peluang Indonesia menjadi lebih maju.

Baca Selengkapnya

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

20 jam lalu

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

Kenaikan suku bunga acuan atau BI rate menarik aliran modal asing masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

1 hari lalu

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

Bank Danamon Indonesia belum berencana menaikkan suku bunga KPR meski suku bunga acuan BI naik menjadi 6,25 persen

Baca Selengkapnya

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

1 hari lalu

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Baca Selengkapnya

Wamen BUMN Sebut Freeport Bisa Produksi 50 Ton Emas Batangan per Tahun: Mulai Mei di Manyar

1 hari lalu

Wamen BUMN Sebut Freeport Bisa Produksi 50 Ton Emas Batangan per Tahun: Mulai Mei di Manyar

Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo menargetkan Indonesia mulai bulan ini bakal memproduksi emas batangan secara mandiri hingga 50 ton per tahun.

Baca Selengkapnya

Startup Runchise Kumpulkan Modal Segar Rp 16 Miliar, Akan Digunakan untuk Apa Saja?

1 hari lalu

Startup Runchise Kumpulkan Modal Segar Rp 16 Miliar, Akan Digunakan untuk Apa Saja?

Startup manajemen restoran dan waralaba kuliner dalam negeri, Runchise, memperoleh pendanaan segar sebesar US$1 juta atau sekitar Rp 16 miliar.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

1 hari lalu

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

Tren harga beberapa saham besar menurun, investasi di reksa dana saham pun terdampak.

Baca Selengkapnya

Puluhan Emak-emak di Depok Kena Modus Investasi Emas Bodong, Kerugian Capai Rp 6 Miliar

1 hari lalu

Puluhan Emak-emak di Depok Kena Modus Investasi Emas Bodong, Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Puluhan emak-emak di Depok menjadi korban penipuan berkedok investasi emas bodong. Kerugian mencapai Rp 6 miliar.

Baca Selengkapnya