Siapa Urus Program Makan Siang Gratis? Ini Jawaban Menteri Airlangga Hartarto

Jumat, 8 Maret 2024 16:24 WIB

Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto meninjau simulasi program nasional Siswa Indonesia Sehat, Terampil dan Sejahtera (SISTARA) di SMPN 2 Curug Kabupaten Tangerang, Kamis, 29 Februari 2024. Dokumentasi Sekretariat Daerah Kabupaten Tangerang.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menanggapi soal kementerian mana yang akan menjalankan program makan siang gratis. Menurut dia, keputusan itu bergantung pada alokasi anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) yang akan digunakan untuk program itu.

"Jadi masalah itu dilihat dari amplop APBN," kata Airlangga di kantornya, Jakarta Pusat pada Jumat, 8 Maret 2024.

Program makan siang gratis merupakan janji dari Capres dan Cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, apabila memenangkan Pemilu 2024. Meski KPU belum resmi mengumumkan presiden dan wakil presiden terpilih, simulasi program makan siang gratis sudah beberapa kali dilakukan.

Airlangga mengatakan simulasi program makan siang gratis akan terus dilakukan sebagai upaya mengkaji permasalahan. Nantinya, kata dia, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional atau Bappenas akan menyusun kebijakan makan siang gratis dalam satu bulan ke depan.

Saat simulasi di SMP Negeri 2 Curug, Airlangga bersama Tenaga Ahli Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Ahmed Zaki Iskandar mengusulkan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Spesifik atau BOS Afirmasi untuk membiayai program makan siang gratis ini.

Advertising
Advertising

Dana BOS berasal dari anggaran pendidikan yang disalurkan lewat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. BOS Afirmasi adalah program pemerintah pusat yang dialokasikan bagi satuan pendidikan dasar dan menengah yang berada di daerah khusus, yang ditetapkan oleh kementerian.

Usulan penggunaan dana BOS untuk program makan siang gratis dibanjiri kritik dari asosiasi guru dan pegiat pendidikan. Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) dan Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) menilai dana BOS saat ini sudah minim, sehingga penggunaannya untuk program makan siang gratis akan mengganggu kegiatan pendidikan yang selama ini dibiayai dana BOS.

Di sisi lain, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Eddy Soekarno berujar rencananya pendanaan program makan siang dan susu gratis ini akan bersumber dari pemangkasan subsidi bahan bakar minyak (BBM). Ia mengatakan Prabowo-Gibran akan mengevaluasi pemberian subsidi energi yang saat ini justru dinikmati kalangan mampu.

Menurut Eddy, alokasi anggaran subsidi solar dan LPG 3 kilogram senilai Rp350 triliun lebih banyak dimanfaatkan oleh masyarakat dengan pendapatan menengah dan tinggi. Oleh karena itu, menurutnya, alokasi subsidi BBM tidak tepat sasaran, yang menyebabkan rencana pemotongan anggaran untuk program makan siang gratis.

Di tengah simpang-siurnya rencana sumber dana program makan siang gratis ini, Airlangga menegaskan soal anggarannya baru akan dibahas setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan pemenang Pemilu 2024. "Karena pengguna APBN 2025 adalah pemerintah yang akan datang," ucapnya.

Pilihan Editor: Jokowi Ternyata Berikan Akses Luas ke Bahlil untuk Kelola Perizinan Tambang



Berita terkait

Alasan Teguh Prakosa Singgung Soal Stunting Saat Daftar ke PDIP untuk Pilkada Solo

27 menit lalu

Alasan Teguh Prakosa Singgung Soal Stunting Saat Daftar ke PDIP untuk Pilkada Solo

Teguh Prakosa mengakui mendapat dukungan penuh dari akar rumput PDIP untuk maju dalam Pilkada Solo 2024.

Baca Selengkapnya

Gibran Tak Setuju Larangan Study Tour Sekolah Pasca Kecelakaan Maut SMK Lingga Kencana

2 jam lalu

Gibran Tak Setuju Larangan Study Tour Sekolah Pasca Kecelakaan Maut SMK Lingga Kencana

Menurut Gibran, yang diperlukan adalah uji kelayakan kendaraan yang digunakan, bukan melarang adanya study tour.

Baca Selengkapnya

Tenggat Sertifikasi Halal Diundur, BPJH: Fasilitasi Terkendala Anggaran Terbatas

4 jam lalu

Tenggat Sertifikasi Halal Diundur, BPJH: Fasilitasi Terkendala Anggaran Terbatas

Kepala BPJPH Kementerian Agama, Muhammad Aqil Irham mengatakan, selama ini fasilitasi sertifikasi halal bagi UMK terkendala keterbatasan anggaran.

Baca Selengkapnya

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

10 jam lalu

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

Wantim Golkar mengakui popularitas Ahmed Zaki Iskandar tak setinggi kandidat lain seperti Ridwan Kamil.

Baca Selengkapnya

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

14 jam lalu

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

Yusril meyakini Kabinet 100 Menteri di era Presiden Soekarno tak akan berulang dalam pemerintahan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

14 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

14 jam lalu

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

Dalam waktu berdekatan tiga RUU DPR mendapat sorotan publik yaitu RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Teguh Prakosa Resmi Daftar ke PDIP untuk Maju Pilkada Solo 2024

16 jam lalu

Teguh Prakosa Resmi Daftar ke PDIP untuk Maju Pilkada Solo 2024

Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa secara resmi menyerahkan formulir pendaftaran untuk mengikuti penjaringan bakal calon wali kota Solo di kantor PDIP

Baca Selengkapnya

Soal Isu Kementerian Bertambah Jadi 40, Yusril: Saya Belum Dengar Resmi dari Prabowo

16 jam lalu

Soal Isu Kementerian Bertambah Jadi 40, Yusril: Saya Belum Dengar Resmi dari Prabowo

Yusril Ihza Mahendra menyebut belum ada pembicaraan resmi soal wacana jumlah kementerian bertambah dalam Koalisi Indonesia Maju

Baca Selengkapnya

Yusril Sebut Adanya Kader di Eksekutif Bisa Bantu Dongkrak Suara di Pemilu Berikutnya

17 jam lalu

Yusril Sebut Adanya Kader di Eksekutif Bisa Bantu Dongkrak Suara di Pemilu Berikutnya

Yusril mengatakan perlu strategi yang jitu untuk menempatkan kadernya sebagai kepala daerah dan kabinet untuk dongkrak suara di pemilu berikutnya

Baca Selengkapnya