Hati-hati Beras Oplosan, Ini Cirinya

Reporter

Andika Dwi

Editor

Agung Sedayu

Jumat, 8 Maret 2024 14:27 WIB

Petugas kepolisian melakukan penggerebekan gudang beras oplosan di Pasar Induk Cipinang, Jakarta, 7 Oktober 2016. Dalam penggerebekan ini ditemukan 152 ton beras subsidi Bulog, 10 ton beras curah merk Palm Mas dari Demak dan 10 ton beras yang sudah dicampur atau dioplos. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Melambungnya harga beras sering dimanfaatkan oleh oknum pedagang nakal untuk mengoplos beras. Beras oplosan adalah beras kualitas premium yang dicampur dengan beras berkualitas rendah. Dalam beberapa kasus, pedagang bahkan nekat mengemas ulang beras Bulog dengan kemasan beras komersial berkualitas premium dan menjualnya dengan harga yang tinggi.

Salah satu alasan praktik mengoplos beras ini dilakukan adalah untuk memperbesar volume atau berat beras tanpa harus meningkatkan kualitasnya. Dengan begitu, pedagang bisa meraup untuk yang lebih besar.

Ciri-Ciri Beras Oplosan

Beras oplosan tentunya sangat merugikan para pembeli. Oleh karenanya, pembeli perlu berhati-hati dalam memilih produk beras yang akan dikonsumsi. Selain itu, masyarakat perlu mengetahui ciri-ciri beras oplosan. Berikut ulasannya.

  1. Warna Kusam dan Tidak Merata

Secara kasat mata, sebenarnya agak sulit membedakan mana beras premium dan beras oplosan. Namun biasanya beras oplosan memiliki warna yang tidak sesuai dengan standar beras berkualitas. Beras oplosan biasanya berwarna kusam atau tidak merata. Sebaliknya, beras berkualitas baik umumnya memiliki warna putih bersih dan merata.

  1. Kemasan yang Mencurigakan
Advertising
Advertising

Seperti yang sudah dijelaskan, beberapa oknum pedagang sengaja mengemas ulang beras Bulog ke dalam kemasan beras kualitas premium. Ciri-ciri beras oplosan bisa dilihat melalui kemasannya. Kemasan yang buruk, sobek, atau bahkan menggunakan kemasan yang tidak lazim dapat menjadi indikasi bahwa beras tersebut bukan beras berkualitas tinggi. Sebaiknya pembeli lebih memperhatikan kemasan dan memilih beras yang dikemas dengan rapi dan aman.

  1. Memiliki Aroma Aneh

Salah satu ciri-ciri beras oplosan yang penting untuk diketahui adalah dari segi aroma. Beras oplosan biasanya memiliki aroma yang aneh dan tidak wajar. Terkadang beras oplosan memiliki bau yang tidak sedap atau apek. Di sisi lain, beras yang benar-benar berkualitas baik biasanya memiliki aroma khas dan wangi.

  1. Kadar Air Tidak Stabil

Ciri-ciri lain dari beras oplosan adalah kadar air yang tidak stabil. Beras yang baik memiliki kadar air yang seimbang dan tidak terlalu lembek. Sebaliknya, beras oplosan seringkali memiliki kadar air yang tinggi, yang dapat mengakibatkan mudah basah dan berjamur.

  1. Harga Tidak Wajar

Apabila ada pedagang yang menjual beras premium dengan harga yang lebih murah dibanding yang lainnya, bisa jadi itu tanda-tanda beras oplosan. Pedagang nakal cenderung menjual beras oplosan dengan harga yang lebih rendah dari harga pasaran untuk menarik perhatian pembeli. Untuk itulah, pembeli harus waspada terhadap penawaran harga yang terlalu murah dan pilihlah harga beras yang masuk akal.

RIZKI DEWI AYU

Pilihan Editor: Jokowi Ternyata Berikan Akses Luas ke Bahlil untuk Kelola Perizinan Tambang



Berita terkait

Pemerintah Belum Bahas Kelanjutan Program Bansos Beras 10 Kg, Airlangga: Harga Beras Mulai Turun

2 hari lalu

Pemerintah Belum Bahas Kelanjutan Program Bansos Beras 10 Kg, Airlangga: Harga Beras Mulai Turun

Jokowi memberi sinyal bahwa bansos beras akan dilanjutkan hingga akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Sebut Stok Aman Menjelang Idul Adha, Jokowi Tak Khawatir Harga Naik

3 hari lalu

Sebut Stok Aman Menjelang Idul Adha, Jokowi Tak Khawatir Harga Naik

Presiden Joko Widodo atau Jokowi optimistis tidak ada lonjakan harga bahan pokok menjelang Idul Adha karena stok pangan aman.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

9 hari lalu

Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

9 hari lalu

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

11 hari lalu

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

Pengadilan baru saja mencabut izin penanaman komersial padi Beras Emas atau Golden Rice hasil rekayasa genetika di Filipina.

Baca Selengkapnya

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

11 hari lalu

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

Pemerintah melalui Perum Bulog menaikkan harga eceran tertinggi atau HET untuk beras SPHP, dari Rp10.900 menjadi Rp12.500 per kilogram sejak 1 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

12 hari lalu

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo buka suara soal naiknya harga beras merek SPHP.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

13 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

13 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani, Investigasi Tempo soal Produk Spyware Israel Dijual ke RI

14 hari lalu

Terpopuler: Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani, Investigasi Tempo soal Produk Spyware Israel Dijual ke RI

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Jumat, 3 Mei 2024, dimulai dari harta kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang belakangan jadi sorotan.

Baca Selengkapnya