Harga Beras Meroket, Akankah Tembus Rekor Baru Selama Pemerintahan Jokowi?

Minggu, 3 Maret 2024 19:05 WIB

Warga membawa beras murah yang dibeli saat Gerakan Pangan Murah di Pasar Induk Surabaya Sidotopo (PISS), Surabaya, Jawa Timur, Senin 26 Juni 2023. Pemerintah menggelar Gerakan Pangan Murah dengan menjual berbagai bahan pangan yang dijual dengan harga lebih murah dari harga di pasaran sebagai upaya untuk menstabilkan pasokan dan harga bahan pangan menjelang Hari Raya Idul Adha. ANTARA FOTO/Didik Suhartono

TEMPO.CO, Jakarta - Usai Pemilu, terbitlah kenaikan harga beras. Tepat setelah lima hari pelaksanaan pemilu, harga beras medium di Pasar Induk Beras Cipinang menembus harga Rp14.700 ribu per kilogramnya. Harga ini naik Rp2.700 dibandingkan tahun lalu.

Harga beras premium pun melonjak sampai Rp18.000 per kilogramnya. Harga ini cukup jauh dibandingkan dengan target harga eceran tertinggi (HET) yaitu sebesar Rp14.800 per kilogramnya. Naiknya harga beras diakibatkan adanya rapel bantuan sosial yang diberikan pemerintah pada awal Februari.

Pembagian bantuan sosial biasanya diberikan satu bulan sekali atau paling lambat tiga bulan sekali. Rapel atas perintah Presiden Joko Widodo atau Jokowi ini memberikan bantuan sosial (bansos) sekaligus enam bulan di awal yang mengakibatkan Bulog menguras cadangan beras sebanyak 1,32 juta ton. Padahal jika tidak dirapel, Bulog hanya akan mengeluarkan 220 ribu ton beras saja.

Kenaikan harga beras ini disebut sebagai kenaikan tertinggi sepanjang sejarah kepemimpinan era Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan pun merasa siaga dengan lonjakan kenaikan beras. Ia mengatakan lonjakan kenaikan harga dapat memicu terjadinya inflasi.

"Meskipun kita juga waspada terhadap kenaikan harga beras bulanan yang mencapai 7,7 persen year to date," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita pada Kamis sore, 22 Februari 2024.

Advertising
Advertising

Penyebab Naiknya Harga Beras

Ketua Koperasi Pasar Induk Beras Cipinang, Zulkifli Rasyid mengatakan kenaikan harga beras bukan sesuatu yang mengejutkan walaupun kali ini merupakan kenaikan tertinggi. Ia mengatakan naiknya harga beras disebabkan oleh terlambatnya kedatangan pasokan beras dari daerah produsen.

Salah satu faktor keterlambatannya adalah tertundanya musim tanam yang seharusnya November menjadi Desember dan Januari. “Kalaupun ada yang masuk, tidak mencukupi permintaan,” tuturnya.

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE), Mohammad Faisal juga mengatakan kenaikan harga beras memang selalu terjadi di awal tahun dan panen baru akan dilakukan pada Maret. “Karena apa? karena belum masuk masa panen. Masa panen raya itu biasanya mulainya di Februari atau Maret, yang di masa panen gadu di September,” ujar Faisal ketika dihubungi Tempo, Minggu 25 Februari 2024.

Penjelasan BPS Terkait Kenaikan Harga Beras

Menurut BPS atau Badan Pusat Statistik, lonjakan harga beras pada Februari mencapai 18,41 persen secara tahunan. Namun, lonjakan tersebut bukan yang tertinggi sepanjang masa jabatan Jokowi. Inflasi harga tertinggi dari harga beras terjadi pada November 2023 sebesar 19,2 persen.

"Harga beras di tingkat eceran mengalami kenaikan 5,28 persen secara month to month (bulanan) dan naik 18,41 persen secara year on year (tahunan)," kata Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M. Habibullah saat menggelar konferensi pers di Jakarta, Jumat, 1 Maret 2024.

Kenaikan harga juga terjadi pada gabah kering panen yang meningkat sebesar 27,14 persen secara tahunan dan sebesar 4,86 persen secara bulanan pada Februari 2024. Sementara itu, harga gabah kering giling (GKG) sudah menembus angka 33,48 persen secara tahunan dan 6,13 persen secara bulanan.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan laju inflasi sebesar 0,37 persen pada Februari 2024 apabila dibandingkan dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan sebelumnya. Angka ini merupakan inflasi bulan ke bulan atau month-to-month (mtm).

"Terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 105,19 pada Januari 2024 menjadi 105,58 pada Februari 2024," kata Habibullah.

ADINDA ALYA IZDIHAR | RIZKI DEWI AYU | CAESAR AKBAR | DEFARA DHANYA PARAMITHA

Pilihan Editor: Maret Mulai Panen Padi, Pengamat Ragu Bisa Turunkan Harga Beras

Berita terkait

Dari UKT Kampus Negeri sampai Walhi Kritik Pidato Jokowi di Top 3 Tekno

22 menit lalu

Dari UKT Kampus Negeri sampai Walhi Kritik Pidato Jokowi di Top 3 Tekno

Top 3 Tekno Berita Terkini pada Rabu pagi ini, 22 Mei 2024, dipuncaki berita terpopuler kemarin yang isinya antara lain tentang UKT melambung.

Baca Selengkapnya

Diskusi Soal Pembentukan Pansel KPK dengan KSP, ICW dan PSHK Sampaikan 3 Hal Ini

2 jam lalu

Diskusi Soal Pembentukan Pansel KPK dengan KSP, ICW dan PSHK Sampaikan 3 Hal Ini

ICW menilai pembentukan Pansel KPK krusial bagi Presiden Jokowi karena ini peluang terakhir menyelamatkan KPK.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ajak Pemimpin Dunia Perkuat Pasokan Air untuk Petani

11 jam lalu

Jokowi Ajak Pemimpin Dunia Perkuat Pasokan Air untuk Petani

Prediksi menyebut pada 2050 sebanyak 500 juta petani kecil sebagai penyumbang 80 persen pangan dunia diprediksi akan mengalami kekeringan.

Baca Selengkapnya

Kedutaan Besar Iran Sebut Presiden Iran Ebrahim Raisi Wafat 3 Hari Sebelum ke Indonesia

11 jam lalu

Kedutaan Besar Iran Sebut Presiden Iran Ebrahim Raisi Wafat 3 Hari Sebelum ke Indonesia

Kedutaan Besar Iran menyebut Presiden Iran Ebrahim Raisi wafat 3 hari sebelum kunjungan yang direncanakan ke Indonesia pada 23-24 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Koalisi Antikorupsi Desak Jokowi Bentuk Pansel KPK yang Minim Konflik Kepentingan

13 jam lalu

Koalisi Antikorupsi Desak Jokowi Bentuk Pansel KPK yang Minim Konflik Kepentingan

Pembentukan Pansel KPK yang objektif dianggap akan mempertaruhkan keberhasilan kinerja Pimpinan dan Dewas KPK pada masa mendatang.

Baca Selengkapnya

Anggaran Program Lansia dan Disabilitas Era Jokowi Ditangguhkan untuk Beri Ruang Program Prabowo

13 jam lalu

Anggaran Program Lansia dan Disabilitas Era Jokowi Ditangguhkan untuk Beri Ruang Program Prabowo

Kedua program Jokowi itu adalah program permakanan untuk lansia dan penyandang disabilitas. Anggaran yang ditangguhkan Rp 1,2 triliun.

Baca Selengkapnya

Respons Pimpinan Dunia Terhadap Tragedi Tewasnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

13 jam lalu

Respons Pimpinan Dunia Terhadap Tragedi Tewasnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

Presiden Iran Ebrahim Raisi meninggal dalam kecelakaan helikopter yang ditumpanginya pada Ahad, 19 Mei 2024. Ini respons sejumlah pemimpin dunia.

Baca Selengkapnya

Nasib Prabowo Subianto Setelah Soeharto Lengser, Surat DKP Hentikan Karier Militernya

14 jam lalu

Nasib Prabowo Subianto Setelah Soeharto Lengser, Surat DKP Hentikan Karier Militernya

Soeharto lengser pada Kamis, 21 Mei 1998 berpengaruh besar terhadap karier militer menantunya dulu, Prabowo yang kini presiden terpilih Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Masuk Dalam Bursa Bakal Calon Pansel KPK, Bayu Dwi: Serahkan kepada Presiden

15 jam lalu

Masuk Dalam Bursa Bakal Calon Pansel KPK, Bayu Dwi: Serahkan kepada Presiden

Bayu tak menampik namanya masuk dalam daftar calon pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Ada Dua Investasi Potensial di Indonesia yang Ditawarkan ke Elon Musk

16 jam lalu

Luhut Sebut Ada Dua Investasi Potensial di Indonesia yang Ditawarkan ke Elon Musk

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan ada dua investasi potensial yang ditawarkan kepada Elon Musk di Indonesia.

Baca Selengkapnya