TEMPO Interaktif, Jakarta - Belanja pemerintah daerah meningkat 20 persen per tahun dari pembiayaan pemerintah pusat akibat desentralisasi yang sudah berjalan selama 10 tahun di Indonesia. Jumlah itu naik menjadi 30 persen pada 2008.
Wakil Direktur Program Pembangunan PBB (UNDP) di Indonesia, Elena Tischenko mengatakan, dalam kurun 10 tahun, desentralisasi sudah menghasilkan 191 kabupaten/kota dan lebih dari 16 ribu fasilitas publik. "Tingkat desentralisasi fiskal Indonesia lebih tinggi daripada negara maju dan Asia kecuali Cina," kata Elena di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (25/6).
Dia menjelaskan, pengeluaran terbesar desentralisasi adalah di sektor pendidikan sebesar 23 persen dari belanja pemerintah daerah. Desentralisasi juga membuat layanan publik terus bertambah.
”Namun, yang menjadi masalah adalah kemampuan pemerintah daerah membangun kapasitas yang baik dalam menjalankan fungsinya,” kata Elena.
Hari Otonomi Daerah, Tito Karnavian: Muncul Mutiara Terpendam, Misalkan Presiden Jokowi
29 April 2023
Hari Otonomi Daerah, Tito Karnavian: Muncul Mutiara Terpendam, Misalkan Presiden Jokowi
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyampaikan plus minus dari pelaksanaan Otonomi Daerah selama 27 tahun terakhir. Salah satu sisi positifnya adalah muncul mutiara-mutiara terpendam dari daerah, seperti Presiden Jokowi.
Sekjen Kemendagri: Indonesia Paling Progresif Terapkan Politik Desentralisasi
31 Oktober 2022
Sekjen Kemendagri: Indonesia Paling Progresif Terapkan Politik Desentralisasi
Pembagian kekuasaan yang merujuk pada UU Nomor 23 Tahun 2014 itu menjadi pembeda pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia yang berlandaskan pada kerangka NKRI.