Pengamat Pajak Sebut Pungutan Cukai Minuman Berpemanis Dapat Mengerek Rasio Pajak

Reporter

Annisa Febiola

Editor

Grace gandhi

Senin, 26 Februari 2024 14:38 WIB

Karyawan melintas di depan lemari pendingin minuman kemasan di salah satu gerai Alfamart di Palembang, Sumatera Selatan, Kamis 20 Februari 2020. DPR menyetujui usul Menteri Keuangan untuk mengenakan cukai terhadap produk plastik yang meliputi kantong plastik hingga minuman berpemanis dalam kemasan plastik atau kemasan kecil (sachet) siap dikonsumsi. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Fajry menambahkan, ada risiko yang muncul jika implementasi cukai MBDK tak jua diresmikan tahun ini. Mengingat bahwa pemerintahan Joko Widodo atau Jokowi akan berakhir Oktober ini.

"Kita tidak tahu, apakah pemerintahan yang baru tersebut mempunyai arah yang sama dengan pemerintahan sekarang? Apakah pejabat yang terpilih nantinya masih memiliki keinginan untuk melakukan ekstensifikasi cukai, MBDK khususnya?," tuturnya.

Akan tetapi, kata Fajry, Pilpres 2024 dimenangkan oleh Pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Keduanya mengusung keberlanjutan kebijakan petahana. "Boleh dibilang risiko tersebut kecil, kemungkinan akan terus diusahakan di pemerintahan yang baru, meski tahun ini gagal. Terlebih janji kampanye Prabowo-Gibran butuh anggaran besar untuk direalisasikan."

Di sisi lain, implementasi cukai MBDK akan menuai kontra dari pera pelaku usaha yang produknya dijadikan objek cukai baru. Oleh sebab itu, menurut Fajry, pemerintah perlu membuka diskusi dengan pelaku usaha. Pemerintah bisa menyampaikan bahwa kebijakan cukai minuman berpemanis tidak selamanya buruk bagi dunia usaha.

"Bisa saja pengenaan cukai ini membuka peluang baru (untuk) produk yang kandungan gulanya rendah atau tanpa gula sama sekali. Intinya, buka diskusi. Ini yang selama ini dikeluhkan oleh para pelaku usaha," ucapnya.

Bila pungutan cukai diberlakukan, kemungkinan harga minuman berpemanis akan naik pula. Konsumsi minuman berpemanis berisiko melesu dan omzet industri turut melemah. Tetapi jika turunnya omzet dijadikan acuan, Fajry menyatakan tidak akan ada objek cukai baru.

"Industri rokok pun turun, tapi tetap dikenakan cukai. Pemerintah bisa menyesuaikan besaran tarif kalau concern-nya hanya omzet. Bisa dikenakan tarif yang rendah agar omzetnya tidak turun. Menurut saya, bukan itu permasalahannya."

Pilihan Editor: Awal Pekan, IHSG Tutup Sesi Pertama Perdagangan Hari Ini di Zona Merah

Berita terkait

Sri Mulyani Serahkan Pokok Kebijakan APBN Tansisi kepada DPR

1 menit lalu

Sri Mulyani Serahkan Pokok Kebijakan APBN Tansisi kepada DPR

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyerahkan pokok kebijakan APBN 2025 kepada DPR dalam rapat paripurna hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Rencana Prabowo Anggarkan Rp 16 Triliun untuk IKN Berpotensi Proyek Mangkrak

10 jam lalu

Pengamat Nilai Rencana Prabowo Anggarkan Rp 16 Triliun untuk IKN Berpotensi Proyek Mangkrak

Pembangunan kota, termasuk IKN ini tidak sekadar membangun Istana Negara ataupun gedung kementerian dan rumah dinas pejabat.

Baca Selengkapnya

SKK Migas Sebut akan Terus Mengawasi Komitmen Kerja Pasti Medco Energi di Blok Corridor

2 hari lalu

SKK Migas Sebut akan Terus Mengawasi Komitmen Kerja Pasti Medco Energi di Blok Corridor

SKK Migas akan terus memantau pelaksanaan komitmen kerja pasti di Blok Corridor yang dikelola PT Medco Energi International Tbk. (MEDC),

Baca Selengkapnya

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

3 hari lalu

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

Presiden terpilih Prabowo Subianto membeberkan strategi Pemerintah untuk membiayai pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Prediksi Dua Pos Anggaran yang Bakal Dialihkan untuk Program Makan Siang Gratis

3 hari lalu

Faisal Basri Prediksi Dua Pos Anggaran yang Bakal Dialihkan untuk Program Makan Siang Gratis

Ekonom senior Faisal Basri memprediksi dua sumber anggaran yang kemungkinan dapat dialihkan untuk mendanai makan siang gratis

Baca Selengkapnya

Panduan Menghitung Bea Masuk Barang Bawaan dari Luar Negeri, Pelancong Harus Tahu

3 hari lalu

Panduan Menghitung Bea Masuk Barang Bawaan dari Luar Negeri, Pelancong Harus Tahu

Jumlah barang bawaan penumpang tidak dibatasi, hanya saja harus membayar bea masuk jika nilainya melebihi batas keringanan USD500.

Baca Selengkapnya

Bobby Nasution Segel Mal Centre Point Karena Menunggak Pajak Rp 250 Miliar

4 hari lalu

Bobby Nasution Segel Mal Centre Point Karena Menunggak Pajak Rp 250 Miliar

Wali Kota Medan Bobby Nasution menyegel Mal Centre Point karena menunggak pajak Rp 250 Miliar sejak 2011 lalu.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

4 hari lalu

Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

Sri Mulyani menyampaikan informasi ihwal perkembangan perekonomian global terkini kepada Jokowi di Istana.

Baca Selengkapnya

16 PSN Baru akan Diteruskan Prabowo, Sektor Apa yang Mendominasi?

5 hari lalu

16 PSN Baru akan Diteruskan Prabowo, Sektor Apa yang Mendominasi?

Pemerintah menetapkan 16 PSN baru pada 2024 yang akan diteruskan pemerintahan Prabowo-Gibran. Sektor apa yang akan mendominasi?

Baca Selengkapnya

Chatib Basri Sebut Dampak Konflik Timur Tengah Bisa Timbulkan Defisit APBN Tembus Rp 300 Triliun

5 hari lalu

Chatib Basri Sebut Dampak Konflik Timur Tengah Bisa Timbulkan Defisit APBN Tembus Rp 300 Triliun

Chatib Basri menilai konflik yang terus-menerus di Timur Tengah berpotensi membuat defisit APBN hingga Rp 300 triliun.

Baca Selengkapnya