Harga dan Pasokan Minyakita Diklaim Stabil, Pemerintah Tak Akan Ubah HET

Kamis, 22 Februari 2024 16:56 WIB

Pedagang menata minyak goreng bersubsidi Minyakita di Pasar Induk Rau kota Serang, Banten, Ahad, 12 Februari 2023. Pedagang membatasi warga maksimal hanya bisa membeli 2 liter perorang dengan harga Rp15 ribu perliter atau diatas HET yang ditetapkan pemerintah Rp14 ribu perliter akibat terjadi kelangkaan. ANTARA/Asep Fathulrahman

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan atau Kemendag, Isy Karim, menyebut, harga rata-rata nasional Minyakita menjelang Ramadan dan Idul Fitri, terpantau masih stabil. Karena itu, dalam waktu dekat, pemerintah tidak akan mengubah harga eceran tertinggi atau HET Minyakita.

"HET (Minyakita) tidak dilakukan perubahan, sehingga produsen, distributor, dan pengecer didorong dapat menjaga harga jual di pasaran," ujar Isy Karim dalam keterangannya kepada Tempo pada Kamis, 22 Februari 2024.

Berdasarkan Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP), harga rata-rata nasional Minyakita terpantau stabil sebesar Rp15.200 per liter. Harga tersebut masih lebih tinggi dari HET Minyakita yang telah ditetapkan pemerintah yaitu di level Rp14.000 per liter. Namun, Isy menilai, harga itu masih bisa ditoleransi.

Sementara itu, berdasarkan panel harga pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada Kamis, 22 Februari 2024, harga minyak goreng terus menunjukkan tren kenaikan. Minyak goreng curah naik 0,13 persen dari pekan sebelumnya menjadi Rp 15.390, sementara minyak goreng kemasan sederhana menjadi Rp 17.150.

Isy mengklaim pasokan Minyakita masih terjaga untuk Ramadan dan Idul Fitri. "Pasokan Minyakita melalui skema Domestic Market Obligation (DMO) Minyak Goreng Rakyat masih stabil dengan proporsi bulan Februari 2024 mencapai 52,2 persen dari total DMO," ujar dia.

Advertising
Advertising

Isy mengklaim untuk menjaga ketersediaan pasokan pada momentum Puasa Ramadan dan Idul Fitri, Kemendag telah berkoordinasi dengan para produsen minyak goreng pada 5 Februari 2024. Dari hasil koordinasi itu, Kemendag mendorong produsen tetap mendistribusikan DMO sesuai alokasi kewajiban masing-masing dan mengharapkan Minyakita lebih banyak terdistribusi dibandingkan curah.

Adapun Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal Kemendag Suhanto sebelumnya, menyebut, tidak akan mengubah HET Minyakita, terlebih menjelang Ramadhan. "Sekarang harga masih normal Rp14.000. Kalau harga bagus kenapa kita utak-atik, ini kan mau Lebaran nanti malah bikin ribut," ujar Suhanto.

Menurut Suhanto, harga Minyakita saat ini masih dapat ditoleransi, sehingga tidak diperlukan adanya perubahan HET. Pemerintah telah menetapkan HET Minyakita di level Rp14.000 per liter. Namun apabila terdapat penjual yang memberikan harga sebesar Rp14.500 per liter, hal tersebut masih dapat ditoleransi.

"Kalau harga masih normal, standar, kalau kita ubah-ubah justru nanti akan jadi kendala, jadi masalah. Apalagi ini orang baru euforia setelah pemilu menghadapi Ramadan," kata dia.

YOHANES MAHARSO | ANTARA

Pilihan Editor: ID FOOD Bakal Sediakan 300 Ribu Ton Minyak Goreng untuk Cadangan Pemerintah, Termasuk MinyaKita

Berita terkait

Bapanas Siapkan Revisi Aturan Cadangan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Ekstrem

1 hari lalu

Bapanas Siapkan Revisi Aturan Cadangan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Ekstrem

Bapanas siapkan revisi Perpres mengenai Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah untuk atasi kemiskinan ekstrem.

Baca Selengkapnya

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

6 hari lalu

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

Pemerintah melalui Perum Bulog menaikkan harga eceran tertinggi atau HET untuk beras SPHP, dari Rp10.900 menjadi Rp12.500 per kilogram sejak 1 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

7 hari lalu

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo buka suara soal naiknya harga beras merek SPHP.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

8 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

9 hari lalu

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

Sejumlah toko ritel melakukan pembatasan penjualan gula pasir imbas dari naiknya harga gula.

Baca Selengkapnya

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

10 hari lalu

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi menuturkan harga bawang merah dan bawang putih dipatok Rp 40 ribu per kilogram.

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

12 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

16 hari lalu

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

BFI Finance mencatat laba bersih terkumpul pada kuartal I sebesar Rp 361,4 miliar.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

16 hari lalu

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyatakan pemerintah akan mempercepat penyaluran Bansos atau bantuan pangan untuk penurunan stunting.

Baca Selengkapnya

Daftar Harga Kebutuhan Pokok Terkini, Bawang Merah dan Gula Meroket

17 hari lalu

Daftar Harga Kebutuhan Pokok Terkini, Bawang Merah dan Gula Meroket

Harga sejumlah kebutuhan pokok terpantau naik pada hari ini. Sejumlah bahan pangan itu adalah bawang, cabai daging, gula pasir, ikan dan garam.

Baca Selengkapnya