KAI Commuter Impor KRL dari Cina, BPKP: Kami Belum Audit
Reporter
Riri Rahayu
Editor
Grace gandhi
Jumat, 2 Februari 2024 08:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) buka suara soal impor KRL dari Cina oleh PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter. Sebelumnya, BPKP memang menolak impor KRL bekas dari Jepang. Namun teranyar, PT KAI Commuter bersama CRRC Sifang Co. Ltd. melakukan penandatanganan Kontrak Kerja Sama Pengadaan Sarana Kereta Rel Listrik (KRL) Baru di Beijing, Cina pada 31 Januari 2024.
"Lalu, kenapa yang Jepang lebih murah tapi milihnya Cina? Kami belum melakukan audit atau review atau pengawasan atas kegiatan tersebut," kata Deputi Bidang Akuntan Negara BPKP Sally Salamah di Kantor BPKP, Kamis, 1 Februari 2024.
Sally menuturkan, umumnya PT KCI memang akan meminta kepada BPKP untuk melakukan pendampingan ataupun pengawasan. "Jadi, proses pengadaan impor KRL baru saat ini belum didampingi BPKP. Tapi nanti biasanya KCI atau lewat KAi akan minta kepada kami," tuturnya.
Adapun Direktur Utama Asdo Artriviyanto menyampaikan bahwa pada Kontrak Pengadaan Sarana KRL Baru ini, KAI Commuter membeli 3 rangkaian KRL baru dengan tipe KCI-SFC120-V.
“Pengadaan sarana KRL baru ini merupakan pemenuhan atas jumlah sarana KRL sesuai dengan kebutuhan pelayanan pengguna Commuter Line Jabodetabek tahun 2024-2025 yang sudah mencapai hampir 1 juta pengguna per hari,” ujar Asdo melalui keterangan tertulisnya, Rabu, 31 Januari 2024.
Selanjutnya: Asdo mengatakan pengadaan sarana KRL baru ini merupakan....
<!--more-->
Asdo mengatakan pengadaan sarana KRL baru ini merupakan bagian dari rangkaian pemenuhan sarana KRL Jabodetabek yang dibahas dalam rapat koordinasi yang dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pada Juni 2023. Pengadaan sarana KRL ini juga dilakukan untuk penambahan kapasitas angkut pengguna dan replacement sarana KRL yang akan diretrofit oleh PT INKA (Persero).
"Sarana KRL yang sudah memasuki masa peremajaan secara bertahap akan terus dilakukan penggantiannya dengan proses retrofit untuk menjaga kebutuhan operasional layanan Commuter Line Jabodetabek dengan target 1,2 juta pengguna per hari pada 2025," ujar dia.
Lebih lanjut, Asdo berujar, dalam pemenuhan pengadaan sarana KRL ini, KAI Commuter sudah melakukan penandatanganan kerjasama pengadaan sarana KRL antara lain, pengadaan 16 rangkaian sarana KRL baru oleh PT INKA dengan total investasi hampir sebesar Rp 3,83 triliun. Kemudian, pengadaan 19 rangkaian KRL Retrofit oleh PT INKA degan total investasi lebih dari Rp 2,23 triliun, serta rangkaian KRL Baru Impor oleh CRRC Sifang, Cina dengan total investasi sekitar Rp 783 miliar.
"Seluruh pembiayaannya dari pinjaman KAI Commuter, shareholder loan dari PT KAI dan bantuan dari pemerintah melalui Penyertaan Modal Negara (PMN)," kata Asdo.
Pilihan Editor: Dua Pekerja Pingsan Tersengat di Morowali, PT IMIP: Kesetrum Biasa