Batavia Air Tinggal Kenangan, Begini Kisahnya hingga Pailit 11 Tahun Lalu

Rabu, 31 Januari 2024 11:20 WIB

Batavia Air Langgar Instruksi

TEMPO.CO, Jakarta - Batavia Air salah satu maskapai penerbangan yang telah mengukir jejak panjang dalam industri penerbangan Indonesia. Sebagai salah satu maskapai terkemuka pada masanya, Batavia Air telah menjadi salah satu ikon dalam dunia penerbangan nasional sejak beroperasi pada 2001.

Perjalanan Batavia Air dimulai dengan visi untuk menghadirkan layanan penerbangan yang berkualitas dan dapat diandalkan bagi para penumpangnya. Dibangun di atas fondasi keberanian dan inovasi, maskapai ini segera menarik perhatian masyarakat dengan komitmennya untuk memberikan pengalaman terbaik dalam perjalanan udara.

Namun, cerita Batavia Air tidak dimulai pada 2001. Sebenarnya, disarikan dari laman dephub.gi.id, akarnya bisa ditelusuri lebih jauh ke belakang, ketika pada 1968, sebuah maskapai penerbangan bernama Seulawah Air didirikan. Seulawah Air, yang awalnya merupakan bagian dari Angkatan Udara Republik Indonesia, kemudian menjadi bagian dari Garuda Indonesia. Pada 1973, nama maskapai ini diubah menjadi Bouraq Indonesia Airlines.

Bouraq Indonesia Airlines kemudian menjadi Batavia Air pada 2001. Perubahan nama ini sejalan dengan transformasi perusahaan untuk lebih memperluas jangkauannya dan menyesuaikan dengan perkembangan industri penerbangan yang semakin dinamis.

Sejak saat itu, Batavia Air terus tumbuh dan berkembang pesat. Dengan armada pesawat yang terus diperbarui dan diperluas, maskapai ini mampu menjangkau lebih banyak destinasi dalam dan luar negeri. Kemampuan Batavia Air untuk memberikan layanan yang handal dan berkualitas juga diakui secara luas, yang tercermin dari berbagai penghargaan yang telah diraihnya dalam industri penerbangan.

Advertising
Advertising

Dikutip dari laman batavia-air.co.id, Salah satu titik puncak dalam sejarah Batavia Air adalah ketika maskapai ini dinyatakan sebagai maskapai penerbangan swasta pertama di Indonesia yang berhasil memperoleh sertifikasi Operasi Standar Keselamatan Penerbangan Internasional (IOSA) dari Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) pada 2008. Hal ini menegaskan komitmen Batavia Air untuk menjaga standar keselamatan dan kualitas layanan yang tinggi.

Namun, seperti dalam perjalanan bisnis pada umumnya, Batavia Air juga mengalami tantangan dan rintangan. Pada 2013, maskapai ini menghadapi kesulitan keuangan yang serius dan akhirnya mengajukan bangkrut atau pailit. Meskipun begitu, warisan dan kontribusi Batavia Air dalam industri penerbangan Indonesia tetap diingat dan dihargai oleh banyak pihak.

Setelah peristiwa tersebut, beberapa maskapai penerbangan lokal dan internasional mengambil alih beberapa aset dan rute Batavia Air. Namun, cerita perjalanan Batavia Air tetap hidup dalam ingatan banyak orang sebagai salah satu bagian penting dari sejarah penerbangan Indonesia.

Pilihan Editor: Batavia Air Dinyatakan Pailit, Berikut Kilas Balik 11 Tahun Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

Berita terkait

World Water Forum, Garuda Indonesia Tambah Kapasitas Penerbangan

2 jam lalu

World Water Forum, Garuda Indonesia Tambah Kapasitas Penerbangan

PT Garuda Indonesia menambah kapasitas penerbangan untuk mendukung acara World Water Forum (WWF) di Bali.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Kirim Kloter Pertama Jemaah Haji, 4.232 Orang Akan Diterbangkan ke Tanah Suci

1 hari lalu

Garuda Indonesia Kirim Kloter Pertama Jemaah Haji, 4.232 Orang Akan Diterbangkan ke Tanah Suci

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. memberangkatkan para calon jemaah haji ke Tanah Suci pada hari ini, Ahad, 12 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Posisi Kursi Pesawat Terbaik Agar Bisa Tidur Selama Penerbangan Jarak Jauh

3 hari lalu

Posisi Kursi Pesawat Terbaik Agar Bisa Tidur Selama Penerbangan Jarak Jauh

Pakar tidur membagikan beberapa tips agar bisa tidur di pesawat selama penerbangan jarak jauh

Baca Selengkapnya

Maskapai India Ini Batalkan 85 Penerbangan Gara-gara Awak Kabin Cuti Massal

4 hari lalu

Maskapai India Ini Batalkan 85 Penerbangan Gara-gara Awak Kabin Cuti Massal

Maskapai penerbangan Air India membatalkan sejumlah penerbangan karena awak kabin ramai-ramai sakit.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Pramugari Cuti Sakit, Air India Express Batalkan 40 Penerbangan Setiap Hari sampai 13 Mei

4 hari lalu

Ramai-ramai Pramugari Cuti Sakit, Air India Express Batalkan 40 Penerbangan Setiap Hari sampai 13 Mei

Sekitar 13.000 penumpang terkena dampak pembatalan penerbangan Air India Express.

Baca Selengkapnya

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

6 hari lalu

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

PPJI berharap ke depan ada produk-produk kuliner jenis lainnya yang bisa diekspor seperti halnya rendang.

Baca Selengkapnya

Tips Menghindari Kursi Pesawat Tanpa Jendela Menurut Pakar Penerbangan

7 hari lalu

Tips Menghindari Kursi Pesawat Tanpa Jendela Menurut Pakar Penerbangan

Ada cara untuk menghindari kursi pesawat tanpa jendela, namun tidak mudah.

Baca Selengkapnya

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

11 hari lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

12 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

12 hari lalu

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.

Baca Selengkapnya