Bukan Transisi Energi Penyebab Greenflation, Tapi Kebijakan Pemerintah
Reporter
Amelia Rahima Sari
Editor
Khairul anam
Senin, 22 Januari 2024 16:55 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka sempat menyinggung istilah greenflation dalam debat Cawapres di Jakarta, Ahad, 21 Januari 2024. Benarkah transisi energi bisa membuat inflasi?
Greenflation adalah istilah yang berasal dari gabungan kata 'green' dan 'inflation', yang berarti inflasi hijau. Dikutip dari laman Collins Dictionary, greenflation adalah kenaikan harga material, mineral, dan lain-lain yang tajam (inflasi) karena ada investasi dalam energi terbarukan.
Pengamat transisi energi, Fabby Tumiwa, mengatakan bukan transisi energi, tapi kebijakan pemerintah dalam menanggapi transisi energi itu lah yang menyebabkan kenaikan harga alias inflasi. Fabby yang juga menjadi panelis dalam debat cawapres kemarin memberi contoh ketika pemerintah memutuskan untuk mengenakan cukai atau pajak karbon pada bahan bakar miyak (BBM) sesuai dengan karbonnya. Otomatis harga komoditas bisa naik karena harga energi fosilnya naik. Sehingga bisa menciptakan inflasi.
Fabby memberi contoh lain. Misalnya, meningkatnya permintaan kendaraan listrik berbasis baterai. Sesuai hukum pasar, tingginya permintaan akan menyebabkan harganya juga meningkat.
"Tapi ini kan bukan hal yang baru menurut saya," tutur Direktur Eksekutif Institute Essential Services Reform (IESR) kepada Tempo, Senin, 22 Januari 2024.
Fabby menjelaskan, inflasi selalu terjadi. Misalnya, distribusi BBM yang terkendala bisa menciptakan kenaikan harga. Oleh sebab itu, sudah tugas pemerintah untuk mengatasi inflasi. Secara jangka pendek, kata dia, kebijakan transisi energi memang bisa menyebabkan inflasi.
"Tapi dalam jngka panjang itu akan lebih menguntungkan."
Sebelumnya, Gibran Rakabuming Raka menanyakan bagaimana strategi cawapres nomor urut tiga Mahfud Md mengatasi greenflation. Mahfud kemudian menjawab pertanyaan tersebut. Mulanya, Mahfud menjelaskan soal ekonomi hijau. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan itu lalu mencontohkan orang Madura. Sebab, menurutnya orang Madura telah mempelopori ekonomi hijau atau sirkuler dengan memunguti sampah-sampah plastik menjadi produk daur ulang.
"Oleh sebab itu, kalau untuk mengatasi inflasi itu tentu yang paling gampang kan kebijakan-kebijakan, diatur saja datanya," tutur Mahfud.
Namun Gibran tak puas dengan jawaban Mahfud. Gibran mengaku tak mendapatkan jawaban dari Mahfud.
"Saya tanya masalah inflasi hijau kok malah menjelaskan ekonomi hijau," beber Gibran.
AMELIA RAHIMA SARI
Pilihan Editor: Transisi Energi Tak Selalu Bikin Greenflation, Peneliti CSIS: Yang Bertanya Enggak Ngerti