Mengenal Apa Itu B2C, Keunggulan, Serta Karakteristiknya

Reporter

Tempo.co

Editor

Laili Ira

Senin, 22 Januari 2024 12:09 WIB

Business-to-Consumer atau B2C adalah transaksi bisnis antara pemilik bisnis dengan konsumen akhir. Ini keunggulan dan karakteristik model bisnisnya. Foto: Canva

TEMPO.CO, Jakarta - Pernahkah Anda mendengar istilah B2C? Dalam bisnis, B2C adalah singkatan dari business to consumer, yakni model bisnis di mana transaksi terjadi antara pelaku usaha dan konsumen secara langsung.

Bisnis model B2C sudah umum dan familiar di Indonesia. Namun, belum banyak yang mengetahui apa keunggulan model bisnis B2C dengan model transaksi lainnya yaitu B2C dan C2C.

Untuk lebih memahaminya, berikut ini pengertian B2C, keunggulan dan kekurangan, serta karakteristik bisnisnya.

B2C Adalah

Mengutip dari Investopedia, business to consumer atau lebih dikenal dengan sebutan B2C adalah metode penjualan dan layanan langsung yang dilakukan pemilik usaha kepada konsumen akhir yang akan menggunakan produk tersebut.

Ada banyak perusahaan yang menerapkan skala bisnis B2C ini. Di tahun 1979, Michael Aldrich melakukan inovasi marketing dengan menggunakan B2C melalui televisi untuk menjangkau konsumen. Adapun contoh B2C adalah restoran, toko kelontong, atau aktivitas perbelanjaan di supermarket atau mall.

Advertising
Advertising

Seiring berkembangnya teknologi dan internet, model marketing bisnis B2C mulai bergeser dengan memanfaatkan berbagai platform online. Para pengecer atau pedagang grosiran mulai memanfaatkan marketplace atau media sosial sebagai alat untuk memperkenalkan produk langsung kepada konsumen.

Walaupun mengalami pergeseran media untuk memperkenalkan dan melakukan transaksi bisnis, akan tetapi konsep marketing bisnis B2C masih sama yaitu menjaga interaksi dan komunikasi yang baik dengan konsumen untuk mempertahankan konsumen loyal dan memperluas segmentasi pasar.

Keunggulan dan Kelemahan B2C

Berikut ini keunggulan dan kelemahan metode transaksi bisnis B2C yang perlu Anda pahami.

Keunggulan B2C

Adapun keunggulan sistem business to consumer antara lain:

  • Pemilik bisnis dapat berkomunikasi langsung dengan konsumen.
  • Pemilik bisnis dapat mengembangkan produk dan layanan terbaik berdasarkan kebutuhan konsumen.
  • Pemilik bisnis dapat memperluas segmentasi pasar melalui cara online.
  • Pemilik bisnis dapat mengelola database konsumen langsung yang berguna untuk merancang strategi bisnis dan marketing.
  • Pemilik bisnis dapat mengefisiensikan biaya operasional bisnis.

Kelemahan B2C

Sedangkan kelemahan dari metode transaksi bisnis B2C di antaranya sebagai berikut:

  • Operasional dan regulasi bisnis sangat bergantung kepada konsumen.
  • Tingkat persaingan yang ketat karena banyaknya kompetitor.
  • Perencanaan perluasan segmentasi pasar harus sejalan dengan perencanaan cara menyalurkan produk ke berbagai wilayah, dengan kata lain pemilik bisnis harus memikirkan bagaimana infrastruktur penyaluran produk tersebut.
  • Tuntutan dan jaminan keamanan komunikasi dan database konsumen semakin tinggi.
  • Adanya tuntutan inovasi produk berkarakter agar berbeda dari kompetitor dan mudah dikenali konsumen.

Karakteristik Bisnis B2C

Berikut ini karakteristik model transaksi bisnis B2C di antaranya sebagai berikut.

1. Akses Informasi Produk Terbuka untuk Umum

Mengingat transaksi bisnis yang terjadi antara pemilik usaha langsung dengan konsumen terakhir, maka konsumen perlu untuk mengetahui seluruh informasi tentang produk yang ditawarkan perusahaan tersebut.

Karenanya, model bisnis B2C memiliki karakteristik bisnis mempermudah akses kepada masyarakat khususnya konsumen untuk mengenal informasi produk lebih terperinci.

2. Prosedur Transaksi Sederhana

Kemudian prosedur transaksi pada model bisnis B2C lebih sederhana dibandingkan model bisnis B2B yang cukup kompleks.

Pada model bisnis B2C prosedur transaksi lebih sederhana tak perlu ada surat perjanjian atau kontrak khusus. Bahkan, seringkali konsumen secara random akan membeli produk perusahaan tertentu tanpa perlu mengetahui rekam jejak bisnis perusahaan tersebut.

3. Perencanaan Produk Berdasarkan Permintaan Konsumen

Perencanaan pembuatan dan pengembangan produk memiliki kaitan erat dengan permintaan atau on demand dari konsumen.

Kondisi ini wajar saja karena model bisnis B2C berinteraksi dan berkomunikasi langsung dengan konsumen sehingga pemilik usaha perlu untuk mencari tahu produk seperti apa yang dibutuhkan konsumen.

4. Jumlah Kompetitor Banyak sehingga Persaingan Semakin Ketat

Karakteristik yang terakhir adalah tingkat persaingan yang ketat karena jumlah kompetitor yang semakin banyak.

Namun Anda tak perlu khawatir karena permintaan pun turut tinggi sejalan dengan menjamurnya pebisnis UMKM. Sebagai pemilik bisnis, Anda hanya perlu merencanakan strategi marketing dan melakukan inovasi terhadap produk.

Demikianlah informasi pengertian dari B2C adalah business-to-consumer, keunggulan dan kelemahan serta karakteristik model bisnisnya. Semoga bermanfaat.

HERZANINDYA MAULIANTI

Pilihan Editor: 9 Kunci Sukses Bisnis Online yang Bisa Dilakukan di Mana Saja

Berita terkait

Kementerian ESDM Buka Lelang 5 Wilayah Kerja Migas pada 2024

12 jam lalu

Kementerian ESDM Buka Lelang 5 Wilayah Kerja Migas pada 2024

Kementerian ESDM membuka penawaran sebanyak lima wilayah kerja minyak dan gas (migas) pada lelang Wilayah Kerja (WK) Migas Tahap I Tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Mendaftarkan Alamat Toko di Google Maps

1 hari lalu

Begini Cara Mendaftarkan Alamat Toko di Google Maps

Mendaftarkan alamat toko bisnis di Google Maps dapat membantu meningkatkan visibilitas dan mencapai audiens yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Kemendag Sebut Bisnis Waralaba Meningkat 5 Persen, Terpusat di Pulau Jawa

3 hari lalu

Kemendag Sebut Bisnis Waralaba Meningkat 5 Persen, Terpusat di Pulau Jawa

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Isy Karim menyebut perkembangan waralaba tahun ini meningkat sebanyak 5 persen.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Waralaba Makanan dan Minuman Terbesar, Capai 47 Persen

4 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Waralaba Makanan dan Minuman Terbesar, Capai 47 Persen

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Isy Karim menyebut bisnis waralaba di sektor makanan dan minuman menjadi yang terbesar

Baca Selengkapnya

Daftar 7 Franchise dengan Modal Murah di Bawah Rp 10 Juta, Ada Es Teh Solo

5 hari lalu

Daftar 7 Franchise dengan Modal Murah di Bawah Rp 10 Juta, Ada Es Teh Solo

Bagi Anda yang ingin membuka bisnis dengan modal yang terbatas, sejumlah franchise murah di bawah Rp 10 juta berikut ini bisa jadi masuk pertimbangan.

Baca Selengkapnya

Austria Tertarik Berkontribusi di IKN

6 hari lalu

Austria Tertarik Berkontribusi di IKN

Dubes Austria untuk Indonesia menyatakan ada banyak ketertarikan dari negaranya untuk berkontribusi di IKN.

Baca Selengkapnya

Warga Nigeria Diduga Nikahi WNI untuk Buat Perusahaan dan Rekening dalam Kasus Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

6 hari lalu

Warga Nigeria Diduga Nikahi WNI untuk Buat Perusahaan dan Rekening dalam Kasus Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Salah satu modus warga Nigeria disebut menikahi satu tersangka dari Indonesia untuk diperintah mengurus izin usaha.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

7 hari lalu

Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Dirtipidsiber Bareskrim Polri menyebut saat ini penyidik juga masih mengejar diduga pelaku berinisial S warga negara Nigeria.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

7 hari lalu

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

Suara pro-Palestina, termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, mengatakan perusahaan Lockheed Martin dan MBDA harus dilarang

Baca Selengkapnya

Bareskrim Ungkap Kasus Manipulasi Data Gunakan Email Palsu yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

7 hari lalu

Bareskrim Ungkap Kasus Manipulasi Data Gunakan Email Palsu yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri mengungkap kasus manipulasi data menggunakan email palsu dan memanfaatkan informasi data untuk menipu.

Baca Selengkapnya