Ekspor Nonmigas RI ke Cina Meningkat, Tembus USD 5,77 Miliar
Reporter
Riani Sanusi Putri
Editor
Grace gandhi
Senin, 15 Januari 2024 16:04 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan pada Desember 2023, negara tujuan utama ekspor dengan pangsa ekspor nonmigas terbesar adalah Cina, Amerika Serikat, dan India. Ketiganya mencakup 46,17 persen dari di total ekspor nonmigas Indonesia di bulan Desember 2023.
Ekspor nonmigas Indonesia ke Cina menjadi yang terbesar, yakni sebesar US$ 5,77 miliar, dengan pangsa sebesar 27,55 persen. "Kenaikan ekspor nonmigas ke Cina pada bulan ini utamanya didorong oleh peningkatan nilai ekspor bahan bakar mineral biji terek dan abu logam, serta ampas atau sisa industri makanan," ujar Deputi Bidang Statistik dan Jasa BPS Puji Ismartini dalam konferensi pers virtual pada Senin, 15 Januari 2024.
Ia menjelaskan secara bulanan nilai ekspor nonmigas Indonesia ke Cina dan Amerika Serikat meningkat. Sedangkan secara tahunan nilai ekspor nonmigas Indonesia ke Cina melandai.
Adapun ekspor nonmigas ke Amerika Serikat mencapai US$ 2,07 miliar dengan pangsa sebesar 9,87 persen. Kenaikan ekspor nonmigas ke Amerika Serikat pada bulan ini utamanya didorong oleh peningkatan nilai ekspor besi dan baja, mesin dan peralatan mekanis, serta makanan dan aksesoris atau rajutan.
Selanjutnya ekspor nonmigas ke India adalah sebesar US$ 1,83 miliar dengan pangsa sebesar 8,75 persen. Puji mengatakan ekspor nonmigas ke India turun pada bulan ini. Musababnya, didorong oleh penurunan nilai ekspor lemak dan minyak hewan atau nabati, pupuk, serta mesin dan peralatan mekanis.
Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa masing-masing sebesar US$ 3,37 miliar dan US$1,30 miliar. Adapun negara tujuan ekspor di wilayah tersebut sebanyak 27 negara.
Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari hingga Desember 2023 berasal dari Jawa Barat. Nilainya mencapai US$ 36,63 miliar atau sebesar 14,15 persen. Diikuti Kalimantan Timur US$ 27,94 miliar atau sebesar 10,79 persen dan Jawa Timur US$ 22,43 miliar atau sebesar 8,66 persen.
Pilihan Editor: Ramai Kabar Disebut Tak Laporkan Sejumlah Mobil di LHKPN, Ini Profil Ketua PPATK Ivan Yustiavandana
