OJK Sebut Perdagangan Bursa Karbon Cetak Nilai Rp 30,91 Miliar hingga Akhir 2023
Reporter
Defara Dhanya Paramitha
Editor
Grace gandhi
Rabu, 10 Januari 2024 07:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan terdapat 46 pengguna jasa di bursa karbon yang mendapatkan izin.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, jumlah tersebut merupakan total pengguna jasa sejak bursa karbon pertama diluncurkan pada 26 September 2023 hingga 29 Desember 2023.
“Per 30 November 2023 masih terdapat 41 pengguna jasa, dengan total volume sebesar 494.254 tCO2e (setara ton CO2 ekuvalen) dan akumulasi nilai sebesar Rp 30,91 miliar,” ujar Inarno dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Komisioner (RDK) Bulanan Desember pada Selasa, 9 Januari 2023.
Untuk rinciannya, kata Inarno, 30,38 persen di pasar reguler sebesar Rp 9,39 miliar, 9,83 persen di pasar negosiasi sebesar Rp 3,04 miliar, dan 59,79 persen di pasar lelang sebesar Rp 18,48 miliar.
Lebih lanjut, Inarno mengatakan untuk 2024 ini, pengembangan bursa karbon masih berpotensi terus bertumbuh dengan baik.
Selanjutnya: “Tentunya ke depan, potensi perdagangan bursa karbon...."
<!--more-->
“Tentunya ke depan, potensi perdagangan bursa karbon diperkirakan masih akan terus meningkat, mengingat saat ini sudah semakin banyak industri yang memiliki target net zero emission,” tuturnya.
Adapun peluncuran bursa karbon menjadi komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca atau net zero emission pada 2060. Tujuan lainnya adalah untuk mendorong transisi energi serta mengendalikan perubahan iklim.
Sebagai informasi, bursa karbon dirancang untuk mengatur perdagangan izin emisi karbon serta mencatat kepemilikan unit karbon sesuai mekanisme pasar. Singkatnya, bursa karbon merupakan sistem perdagangan di mana izin emisi karbon diperjual belikan dengan tujuan mengurangi emisi gas rumah kaca.
Satu kredit karbon yang dapat diperdagangkan setara dengan penurunan emisi satu ton karbon dioksida. Ketika sebuah kredit karbon digunakan untuk mengurangi, menyimpan, atau menghindari emisi, itu menjadi pengganti dan tidak lagi dapat diperdagangkan.
DEFARA DHANYA | RIZKI DEWI AYU
Pilihan Editor: Menkominfo Budi Arie Minta Platform X Segera Bersihkan Iklan Judi Online