Iklan Kampanye Beralih ke Digital, Omzet Pengusaha Konveksi dan Sablon Anjlok 90 Persen

Reporter

Riri Rahayu

Editor

Khairul anam

Senin, 8 Januari 2024 17:10 WIB

Kendaraan melintas di bawah Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang tertutup oleh alat peraga kampanye Pemilu 2024 di Jakarta, Rabu, 27 Desember 2023. Pemasangan APK Pemilu 2024 tersebut melanggar Peraturan KPU yang melarang pemasangan atribut partai atau caleg di fasilitas umum. ANTARA/Rivan Awal Lingga

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) menyebut ada perubahan signifikan dalam model kampanye Pemilu 2024. Peserta pemilu mulai mengurangi belanja kaos sablon dan konveksi dan mengalihkan banyak dana ke iklan kampanye digital dan online.

"Peserta Pemilu mengalokasikan (banyak) dananya untuk memanfaatkan media sosial, buzzer, ataupun influencer buat kampanye," ujar Yulius, Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM di Kantor Kemenkop UKM, Senin, 8 Januari 2024.

Kesimpulan tersebut didapat setelah Kemenkop UKM mewawancarai 15 UMKM sektor konveksi dan sablon di Jakarta. Menurut pengakuan mereka, penjualan produk konveksi dan sablon untuk kampanye Pemilu 2024 jauh berkurang dibanding Pemilu 2019.

Yulius mengatakan, selain karena kampanye banyak beralih ke digital, meningkatnya penjualan produk konveksi di e-commerce turut menggerus bisnis konveksi dan sablon selama Pemilu 2024. Selain itu, ada konsentrasi pemesanan alat peraga kampanye langsung ke UMKM mitra partai.

"Terdapat penurunan penjualan produk untuk kampanye cukup drastis sekitar 40 sampai 90 persen," kata Yulius.

Advertising
Advertising

Jangka waktu masa kampanye pemilu yang singkat, yaitu 2,5 bulan, dibandingkan enam bulan pada Pemilu 2019, juga turut menggerus bisnis konveksi kali ini. Terakhir, peserta Pemilu disebut lebih memilih untuk membagikan sembako atau uang tunai dibandingkan membagikan kaos.

Sejumlah partai dan tiga pasangan calon presiden pada Pemilu 2024 diketahui tidak hanya mengandalkan kampanye di luar ruangan yang menggunakan baliho, kaos, hingga bendera. Mereka juga banyak menggunakan saluran-saluran digital dan online untuk berkampanye. Disrupsi ini tak pelak memukul bisnis konveksi dan sablon yang selama ini ketiban banyak orderan selama pemilu.

RIRI RAHAYU

Pilhan Editor:

Alasan Anies Baswedan Lebih Suka Kegiatan Desak Anies daripada Memasang Alat Peraga Kampanye Berlebihan

TPN Siapkan Program Kampanye Baru Ganjar-Mahfud, Terinsipirasi Desak Anies?

Berita terkait

Cerita TikToker Awbimax Ditawari Jadi Buzzer Bea Cukai, Patok Harga Rp100 Juta

6 hari lalu

Cerita TikToker Awbimax Ditawari Jadi Buzzer Bea Cukai, Patok Harga Rp100 Juta

Tiktokers @awbimax atau Bima viral mengakui ditawari menjadi buzzer Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Viral TikTokers Bima Unggah Penawaran jadi Buzzer Bea Cukai, Begini Tanggapan Bea Cukai

6 hari lalu

Viral TikTokers Bima Unggah Penawaran jadi Buzzer Bea Cukai, Begini Tanggapan Bea Cukai

Bima tidak ingin menjadi pembohong karena harus berbicara testimoninya tentang Bea Cukai menggunakan skrip yang dibuat oleh agensi.

Baca Selengkapnya

Lulus Magister Administrasi Bisnis ITB, Influencer Dokter Tirta Raih Predikat Cumlaude

12 hari lalu

Lulus Magister Administrasi Bisnis ITB, Influencer Dokter Tirta Raih Predikat Cumlaude

Bersama lulusan lain, dokter Tirta menghadiri Sidang Terbuka Wisuda Kedua ITB Tahun Akademik 2023/2024 di Gedung Sabuga, ITB.

Baca Selengkapnya

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

15 hari lalu

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

Seorang pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor menembak mati seorang influencer media sosial perempuan terkenal Irak

Baca Selengkapnya

Kontroversi Daud Kim Youtuber Korea Selatan

22 hari lalu

Kontroversi Daud Kim Youtuber Korea Selatan

YouTuber Korea Selatan Daud Kim kembali disoroti warganet. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Pengalaman Mendebarkan Nessie Judge, Mobil Mogok di Tengah Hutan Dini Hari Tadi

23 hari lalu

Pengalaman Mendebarkan Nessie Judge, Mobil Mogok di Tengah Hutan Dini Hari Tadi

Nessie Judge mencuit meminta pertolongan kepada pengguna Twitter lantaran mobilnya mogok dan remnya blong.

Baca Selengkapnya

8 Prospek Kerja Jurusan Pariwisata, Bisa Keliling Dunia

26 hari lalu

8 Prospek Kerja Jurusan Pariwisata, Bisa Keliling Dunia

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Pariwisata, di antaranya pemandu wisata, perhotelan, influencer, hingga staf kapal pesiar.

Baca Selengkapnya

Dilema Virtual AI di TikTok untuk Berjualan, Tak Mampu Gantikan Daya Tarik Influencer Manusia

27 hari lalu

Dilema Virtual AI di TikTok untuk Berjualan, Tak Mampu Gantikan Daya Tarik Influencer Manusia

Virtual AI untuk jualan di TikTok tidak semenarik pengiklan sebenarnya.

Baca Selengkapnya

Serobot Antrean dan Meludah Saat Nonton Konser Bruno Mars, Una Dembler Minta Jangan Dicontoh

35 hari lalu

Serobot Antrean dan Meludah Saat Nonton Konser Bruno Mars, Una Dembler Minta Jangan Dicontoh

Meski mengakui telah meludah penonton lain dan membuat keributan, Una Dembler membantah bahwa ia telah menyerobot antrean.

Baca Selengkapnya

Guru Besar UGM Diteror Berulang Kali Usai Petisi Bulaksumur dan Kampus Menggugat, Prof Koentjoro: Saya Tidak Pernah Takut

54 hari lalu

Guru Besar UGM Diteror Berulang Kali Usai Petisi Bulaksumur dan Kampus Menggugat, Prof Koentjoro: Saya Tidak Pernah Takut

Prof Koentjoro Guru Besar UGM dapat teror berulang kali usai aksi Petisi Bulaksumur dan Kampus Menggugat. "Saya tidak pernah takut," katanya.

Baca Selengkapnya