Ganjar Janji Tambah Kuota Pupuk Bersubsidi ke Petani: Di Beberapa Titik, Nasibnya Sama-sama Kurang
Reporter
Antara
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Jumat, 5 Januari 2024 11:16 WIB
TEMPO.CO, Rembang - Calon Presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo berjanji menambah kuota pupuk bersubsidi bagi petani di seluruh Indonesia saat terpilih menjadi presiden pada Pilpres 2024. Ganjar menyampaikan hal itu ketika berdialog dengan petani di Desa Sulang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Kamis, 4 Januari 2024.
"Saya kemarin keliling Indonesia, saya tanya di beberapa titik di Indonesia yang didatangi. Ternyata nasibnya sama-sama kurang (pupuk). Makanya kemudian kita bicara subsidi untuk petani harus ditambah," ujar Ganjar, Kamis.
Sebaliknya, Ganjar khawatir bila subsidi pupuk bagi petani dikurangi, produksi pertanian akan terganggu. Selain itu, harganya pun menjadi naik sehingga tidak stabil.
"Mudah-mudahan harga segera turun. Kalau harga stabil, masyarakat bisa menikmati, petani dapat untung, konsumen tidak mendapatkan beban terlalu tinggi karena mahalnya harga beras," katanya.
Sebelumnya, Ganjar juga menyatakan saat ini dibutuhkan setidaknya tiga pabrik pupuk baru untuk memenuhi kebutuhan petani.
"Kalau sekarang kurang (produksi pupuk), ya kondisinya nanti akan berbahaya untuk produksi pertanian di kemudian hari," ujar Ganjar saat berdialog dengan petani di Desa Wilalung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Selasa, 2 Januari 2024. Dalam kesempatan itu Ganjar juga meluncurkan program Pemutihan Utang Petani.
Lebih jauh, Ganjar menjelaskan, kebutuhan tiga pabrik baru nantinya disesuaikan dengan luas lahan dan produksi pertanian. Hal itu untuk menjamin produksi pertanian agar tidak terjadi krisis pangan di kemudian hari.
Ganjar menjelaskan bahwa tiga pabrik pupuk baru itu untuk memenuhi kebutuhan pupuk petani di seluruh Indonesia, baik pupuk subsidi maupun nonsubsidi. Ia pun menampik opsi impor pupuk untuk menutupi kekurangan pupuk di dalam negeri karena Indonesia dinilai masih memiliki potensi untuk membangun pabrik pupuk baru.
Selain itu, kata Ganjar, dengan adanya tambahan pabrik pupuk baru, kapasitas produksi dapat dipacu sesuai dengan kebutuhan pupuk di dalam negeri. Soal kebutuhan anggaran untuk membangun pabrik pupuk baru itu masih akan dihitung, namun yang pasti pabrik itu juga memproduksi pupuk subsidi dan untuk kebutuhan komersial.
Adapun Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan pemerintah menambah subsidi pupuk sebesar Rp14 triliun pada tahun 2024 untuk menutup kekurangan pupuk yang ada di lapangan. Hal ini disampaikan di sela-sela pembinaan petani se-Jawa Tengah di Gelanggang Olahraga Satria Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa sore.
Pengajuan penambahan subsidi pupuk tersebut, kata Jokowi, tenlah mendapatkan persetujuan DPR RI.
"Lha ini belum. Kita ini, dari Menteri Pertanian sudah mengajukan, dari Kementerian Keuangan nanti juga mendorong agar segera itu bisa direalisasikan," kata Kepala Negara. Jokowi mengaku telah memanggil Direktur Pupuk Indonesia untuk menanyakan stok untuk awal tahun ini dan mendapatkan informasi jika stok pupuk subsidi sangat siap.
ANTARA
Pilihan Editor: Prabowo Yakin Program Makan Siang Gratis dan IKN Bisa Dibiayai APBN: Indonesia Punya Kemampuan