Seleksi CPNS 2024 Bakal Dibuka, Ini Bocoran Formasi dan Kriterianya
Reporter
Andika Dwi
Editor
Grace gandhi
Rabu, 3 Januari 2024 22:28 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah akan kembali menyelenggarakan seleksi calon aparatur sipil negara (CASN) 2024. Rekrutmen itu bakal dibuka untuk penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas mengatakan, saat ini pemerintah masih berfokus pada penyelesaian permasalahan tenaga non-ASN atau hononer sesuai dengan mandat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN).
Kendati demikian, Azwar Anas menegaskan pemerintah tidak menutup kemungkinan untuk menerima talenta-talenta baru atau fresh graduate.
“Kami tadi melaporkan perlunya fresh graduate yang lebih banyak, tapi belum diputuskan, masih akan dikaji dalam minggu ini untuk didalami. Kami minta didalami beberapa yang diperlukan, mulai dari guru, dokter, hingga talenta-talenta digital yang akan direkrut,” kata Azwar Anas usai menghadap Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 12 Desember 2023, dikutip dari laman resmi Kemenpan RB.
Azwar Anas menyebut, kebijakan seleksi CASN 2024 diharapkan dapat mengurangi jabatan yang akan terdampak oleh transformasi digital. Rekrutmen ASN diharapkan mengutamakan para talenta digital.
“Arah rekrutmen ASN talenta digital yang berfokus pada menciptakan nilai tambah ekonomi,” ujar Azwar Anas.
Selanjutnya: Prioritas Guru dan Tenaga Kesehatan....
<!--more-->
Prioritas Guru dan Tenaga Kesehatan
Lebih lanjut, Azwar Anas mengungkapkan, arah kebijakan pemenuhan ASN pada 2024 juga masih diprioritaskan pada kebutuhan pelayanan dasar, yaitu guru dan tenaga kesehatan. Proyeksi kebutuhan ASN 2024 diperuntukkan bagi instansi pusat, instansi daerah, dan sekolah kedinasan.
“Pemerataan guru di daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal) menjadi salah satu fokus pengadaan tahun depan. Pemerintah juga akan memberikan afirmasi bagi guru honorer yang telah mengabdi di daerah 3T agar bisa diakomodasi menjadi PPPK,” ucap Azwar Anas.
Terkait penyelesaian tenaga honorer, Azwar Anas telah melaporkan kepada Presiden mengenai solusi penataannya. Menurutnya, penuntasan tenaga non-ASN sebenarnya sudah dilakukan sejak 2005 hingga 2014, di mana pemerintah telah mengangkat honorer menjadi ASN.
Dia menuturkan, seleksi CASN 2024 menyasar 1,6 juta tenaga honorer yang masih perlu diakomodasi yang merupakan proyeksi sisa tenaga non-ASN, termasuk eks tenaga honorer kategori II (THK II) dari rekrutmen yang telah berlangsung sampai 2023.
Azwar Anas berharap dalam waktu dekat ada kebijakan untuk mengatasi penataan non-ASN. “Beberapa alternatif solusi sudah disampaikan kepada Presiden,” ujar dia.
Selanjutnya: Kebutuhan Calon Hakim....
<!--more-->
Kebutuhan Calon Hakim
Selain itu, Azwar Anas juga menjelaskan bahwa calon hakim menjadi salah satu kebutuhan yang akan dipenuhi pada 2024. Pasalnya, menurut dia, sudah tidak ada formasi calon hakim secara besar-besaran selama beberapa kali seleksi yang lalu.
“Jadi, setelah beberapa waktu tidak ada formasi calon hakim secara besar-besaran, maka ini menjadi pertimbangan Kemenpan RB untuk menyediakan formasi ini pada 2024. Karena kekurangannya cukup banyak,” kata Azwar Anas di Jakarta, Kamis, 14 Desember 2023, dikutip dari laman resmi Kemenpan RB.
Dia menyampaikan, pengadaan calon hakim dilakukan untuk mengisi kebutuhan hakim yang berasal dari PNS. Pengadaan hakim diseleksi dari calon hakim yang sebelumnya menjadi Analis Perkara Peradilan dan telah diangkat sebagai PNS dari kebutuhan CPNS dan memenuhi kualifikasi yang ditentukan di lingkungan Mahkamah Agung (MA).
Rekrutmen hakim dilakukan dengan tahapan yang sama dengan CASN pada umumnya, mulai dari perencanaan kebutuhan hingga pengangkatan sebagai hakim. “Namun untuk menjadi hakim, tentu akan dilakukan tes kompetensi kembali oleh Mahkamah Agung,” ucap Azwar Anas.
ANDIKA DWI | MELYNDA DWI PUSPITA
Pilihan Editor: 78 Autogate di Bandara Soekarno-Hatta Diresmikan, Kini Layanan Pemeriksaan Imigrasi Hanya 15-25 Detik