IHSG Diprediksi Tembus 7.800 pada 2024, Analis Beberkan Faktor Penyebabnya

Selasa, 2 Januari 2024 09:11 WIB

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi dan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Iman Rachman bersama jajaran menutup perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat 29 Desember 2023. Sepanjang tahun ini, pasar modal Indonesia kedatangan 79 perusahaan tercatat baru yang telah melangsungkan Initial Public Offering (IPO), dengan berhasil menghimpun dana mencapai Rp 54,14 triliun. Dari pengelolaan investasi, Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana tercatat mencapai Rp494,56 triliun per 28 Desember 2023, atau menurun 2,04 persen (ytd) dibandingkan akhir 2022 lalu yang senilai Rp504,86 triliun. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Analis sekaligus Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG pada tahun 2024 kemungkinan besar akan melesat ke level 7.800.

“Memang banyak pengamat yang mengatakan bahwa IHSG itu akan melesat di atas 7.900, tapi bagi saya 7.800 itu level tertinggi, karena sampai saat ini masih bertengger di 7.300,” ujar Ibrahim ketika dihubungi Tempo, Minggu, 31 Desember 2023.

Menurut Ibrahim, setidaknya ada tiga faktor yang menyebabkan IHSG melejit ke level 7.800.

Pertama, pemilihan presiden (Pilpres) yang akan diselenggarakan pada awal tahun, yakni di kuartal I 2024. “Pilpres ini kemungkinan besar cukup kondusif,” tuturnya. Hal ini kemudian membuat para investor yang sebelumnya cenderung wait and see, mulai kembali masuk ke pasar dalam negeri.

Kedua, kondisi perang di Eropa dan Timur Tengah yang kemungkinan menjadi semakin besar tahun ini. “Sehingga mempengaruhi terhadap harga komoditas, salah satunya adalah batu bara. Kemudian, CPO, timah, nikel yang mungkin akan terus melaju naik,” kata Ibrahim.

Advertising
Advertising

Harga komoditas yang naik ini, kata dia, akan membuat neraca perdagangan Indonesia pun juga cukup ciamik. “Sehingga akan mengangkat sentimen positif terhadap IHSG,” ucapnya.

Ketiga, adalah produksi mobil listrik dan baterai listrik yang sudah terealisasi pada 2024. “Ini yang akan membuat banyak investor-investor asing masuk ke Indonesia. Mereka akan mengoleksi saham saham berbasis mobil listrik dan baterai listrik dengan begitu besar,” ujarnya.

Dengan begitu, para investor asing dapat kembali masuk untuk berinvestasi ke pasar dalam negeri. “Dan harus diingat bahwa (Lembaga) pemeringkat rating pun kemungkinan besar masih akan mempertahankan rating terhadap obligasi Indonesia, yaitu di BBB+,” kata analis itu.

Pilihan Editor: Menhub Budi Karya Sebut Toko Oleh-oleh Sebabkan Kemacetan di Bali, MTI: Bukan Substansi

Berita terkait

Berkas Kasus Bendesa Adat Bali Diduga Peras Pengusaha Rp10 Miliar Dilimpahkan ke Pengadilan

6 jam lalu

Berkas Kasus Bendesa Adat Bali Diduga Peras Pengusaha Rp10 Miliar Dilimpahkan ke Pengadilan

Bendesa Adat Berawa Ketut Riana diduga memeras pengusaha yang membutuhkan rekomendasi perizinan investasi

Baca Selengkapnya

Antara Surplus 48 Bulan Berturut-turut, Ekspor Turun dan Pembatasan Impor Jokowi

1 hari lalu

Antara Surplus 48 Bulan Berturut-turut, Ekspor Turun dan Pembatasan Impor Jokowi

Indonesia kembali mencatat surplus perdagangan 48 bulan berturut-turut pada April 2024

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Klaim Neraca Perdagangan Surplus tapi Ekspor Turun

1 hari lalu

Zulkifli Hasan Klaim Neraca Perdagangan Surplus tapi Ekspor Turun

Mendag Zulkifli Hasan klaim neraca perdagangan surplus tapi ekspor turun.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Menguat di Tengah Naiknya Saham Perbankan Big Cap dan Grup Prajogo Pangestu

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Menguat di Tengah Naiknya Saham Perbankan Big Cap dan Grup Prajogo Pangestu

IHSG menutup sesi di level 7,328.1 atau +1,12 persen.

Baca Selengkapnya

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

1 hari lalu

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

Ekonom Nailul Huda menilai langkah OJK mencabut izin PT Paytren Manajemen Investasi sudah tepat.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi Pertama Kembali Menguat, Ditutup di 7,245,1

2 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi Pertama Kembali Menguat, Ditutup di 7,245,1

Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia menyebutkan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG melanjutkan pergerakan positifnya

Baca Selengkapnya

Mardani Ali Sera Usul Pilpres Didahulukan Sebelum Pileg

3 hari lalu

Mardani Ali Sera Usul Pilpres Didahulukan Sebelum Pileg

Politikus PKS Mardani Ali Sera mengusulkan agar pelaksanaan Pilpres didahulukan, setelah itu baru digelar pemilihan legislatif.

Baca Selengkapnya

BPS Catat Nilai Ekspor Nikel Naik 45,85 Persen pada April 2024

3 hari lalu

BPS Catat Nilai Ekspor Nikel Naik 45,85 Persen pada April 2024

BPS menyebut nilai ekspor komoditas nikel dan barang daripadanya mengalami kenaikan sebesar US$ 210,6 juta atau 45,85 persen pada April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

3 hari lalu

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

IHSG pada Rabu berpotensi bergerak mendatar seiring pelaku pasar sedang bersikap wait and see terhadap data inflasi Amerika Serikat (AS)

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM Buka Lelang 5 Wilayah Kerja Migas pada 2024

4 hari lalu

Kementerian ESDM Buka Lelang 5 Wilayah Kerja Migas pada 2024

Kementerian ESDM membuka penawaran sebanyak lima wilayah kerja minyak dan gas (migas) pada lelang Wilayah Kerja (WK) Migas Tahap I Tahun 2024.

Baca Selengkapnya