Beda Strategi Anies, Prabowo, dan Ganjar Genjot Penggunaan Kendaraan Listrik

Rabu, 20 Desember 2023 16:39 WIB

Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo tampil dalam debat capres pertama di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Selasa, 12 Desember 2023. YouTube/KPU

TEMPO.CO, Jakarta - Tim kampanye calon presiden Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo menyoroti kebijakan mengenai electric vehicle (EV) atau kendaraan listrik. Mereka memiliki strategi yang berbeda untuk menggenjot penggunaan kendaraan listrik di Indonesia.

Koordinator Penyusunan Visi-Misi Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau AMIN, Wijayanto Samirin menyatakan pihaknya akan menggenjot penggunaan kendaraan listrik di Indonesia dengan mengembangkan transportasi publik listrik.

"Yang akan dikembangkan adalah public transport listrik. Di Jakarta sudah diterapkan, saat ini setiap bus baru harus listrik," kata Wijayanto dalam acara 'Adu Strategi Kebijakan Capres di Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral' di CIMB Niaga, Jakarta pada Selasa, 19 Desember 2023.

Wijayanto menyebut, kebijakan ini nantinya akan dilakukan di 40 kota yang akan dikembangkan oleh pasangan AMIN. "Nantinya akan ada Badan Urusan Kota, yang mengkoordinasi pembangunan kota, sehingga ada proses saling belajar dan beberapa proyek bisa dilakukan secara package deal, jadi lebih murah. Misalnya, beli 10 bus listrik, akan lebih mahal harga per unitnya, daripada beli 1000 untuk beberapa kota sekaligus," katanya.

Sementara itu, pasangan nomor urut 2 Prabowo-Gibran memiliki strategi yang berbeda. Wakil Bendahara Umum TKN Paslon 2 Bobby Gafur Umar menyebut, pihaknya akan membangun ekosistem kendaraan listrik dengan menyediakan lebih banyak charging station untuk kendaraan listrik.

Advertising
Advertising

"Ada ekosistem yang harus dibangun. Seperti charging system. Beli motor, sudah murah, ada diskon, tapi enggak bisa nge-charge di rumah. Lari cuma bisa 50 kilometer, terus butuh nge-charge dimana. Ya jadi ekosistem yang harus dibangun," kata Bobby.

Pihaknya juga akan memperbaiki regulasi yang mengatur kendaraan listrik. Menurutnya, regulasi mengenai kendaraan listrik harus dibuat lebih menarik agar masyarakat dapat lebih tertarik. Meski demikian, ia tidak menjelaskan detail regulasi seperti apa yang akan dibuat.

Berbeda dengan dua pasangan sebelumnya, pasangan nomor urut 3 Ganjar-Mahfud, akan menggenjot penggunaan kendaraan listrik dengan memperbaiki industri nikel yang ada di Indonesia.

Sekretaris Eksekutif TPN Ganjar-Mahfud Heru Dewanto mengatakan, ketika berbicara tentang transportasi listrik atau EV, maka perlu membicarakan baterai dan nikel. Saat ini, teknologi pengembangan nikel didominasi oleh Cina. Indonesia hanya dapat menyuplai 25 persen dari pasar EV global. Sebanyak 75 persen pasar kendaraan listrik global tidak bisa dikuasai karena pilihan teknologi yang berbeda.

"Yang akan kita lakukan mencari teknologi baru yang berbeda dengan hari ini untuk melengkapi, sehingga sumber daya nikel kita bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin, tidak hanya suplai 25 persen, tapi 75 persen suplai kebutuhan EV dunia," ujar Heru.

Pilihan Editor: 2 Alasan JK Dukung Anies di Pilpres 2024: Murid Politik dan Paham Ekonomi, Tidak Mau Asal Belanja

Berita terkait

Pengamat Nilai Rencana Prabowo Anggarkan Rp 16 Triliun untuk IKN Berpotensi Proyek Mangkrak

2 jam lalu

Pengamat Nilai Rencana Prabowo Anggarkan Rp 16 Triliun untuk IKN Berpotensi Proyek Mangkrak

Pembangunan kota, termasuk IKN ini tidak sekadar membangun Istana Negara ataupun gedung kementerian dan rumah dinas pejabat.

Baca Selengkapnya

Soal Kenaikan UKT, Anies Minta Panja DPR Bahas Problem Fundamental Pendidikan Tinggi

11 jam lalu

Soal Kenaikan UKT, Anies Minta Panja DPR Bahas Problem Fundamental Pendidikan Tinggi

Menurut Anies, pembahasan dalam Panja Pembiayaan Pendidikan seharusnya tidak berfokus pada persentase.

Baca Selengkapnya

Anies Soal Kisruh UKT Mahal: Negara Harus Alokasikan Anggaran Lebih Banyak

12 jam lalu

Anies Soal Kisruh UKT Mahal: Negara Harus Alokasikan Anggaran Lebih Banyak

Anies Baswedan turut menanggapi persoalan kenaikan UKT yang diprotes oleh mahasiswa karena dinilai tidak wajar.

Baca Selengkapnya

Maruarar Sirait Dipanggil Prabowo ke Bali Hari ini, Bahas Menteri?

14 jam lalu

Maruarar Sirait Dipanggil Prabowo ke Bali Hari ini, Bahas Menteri?

Maruarar Sirait mengklaim biasa berdiskusi membahas apapun bersama Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Respons Maruarar Sirait soal Tawaran Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

15 jam lalu

Respons Maruarar Sirait soal Tawaran Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Maruarar Sirait menyatakan mendukung Jokowi dan Prabowo bukan karena menteri, tapi percaya mereka orang yang baik dan benar.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

15 jam lalu

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

Bamsoet menilai pertemuan presiden dan mantan presiden penting dilakukan untuk menunjukkan keharmonisan antara pemimpin-pemimpin Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bamsoet dan Maruarar Gagas Rekonsiliasi Nasional, Akan Pertemukan Anies, Prabowo dan Ganjar

16 jam lalu

Bamsoet dan Maruarar Gagas Rekonsiliasi Nasional, Akan Pertemukan Anies, Prabowo dan Ganjar

Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet menyebut akan membuat acara rekonsiliasi nasional untuk mempertemukan para calon presiden pada pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

TKD Prabowo-Gibran Aceh Syukuran Kemenangan: Tidak Terlalu KO Kita

18 jam lalu

TKD Prabowo-Gibran Aceh Syukuran Kemenangan: Tidak Terlalu KO Kita

Pasangan Prabowo-Gibran mendapatkan 27 persen suara di Aceh, pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

1 hari lalu

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

Wantim Golkar mengakui popularitas Ahmed Zaki Iskandar tak setinggi kandidat lain seperti Ridwan Kamil.

Baca Selengkapnya

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

1 hari lalu

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

Yusril meyakini Kabinet 100 Menteri di era Presiden Soekarno tak akan berulang dalam pemerintahan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya