Deretan Kritik Faisal Basri soal Peran Omnibus Law di Industri Kelapa Sawit, Apa Saja?

Kamis, 7 Desember 2023 20:56 WIB

Ekonom senior Universitas Indonesia Faisal Basri saat hadir dalam diskusi publik bertajuk 'Beban Utang Kereta Cepat di APBN' di Universitas Paramadina, Jakarta Selatan pada Selasa, 17 Oktober 2023. TEMPO/ Moh Khory Alfarizi

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom senior Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri mempersoalkan kebijakan larangan ekspor CPO yang seakan-akan dilakukan tanpa pertimbangan matang. Ia juga menekankan pentingnya transparansi dalam kebijakan pemerintah terkait harga CPO, terutama dalam konteks biodiesel dan minyak goreng.

“Katanya CPO ini langka karena harga di pasar internasional tinggi, oleh karena itu pada ngekspor semua. Padahal ekspor turun,” ujar Faisal dalam acara Talkshow dan Launching Buku Cerita Tentang Hulu-hilir Sawit Hari Ini dan Esok "Dampak Kebijakan Biodiesel terhadap Pasokan Minyak Goreng" di Melawai, Jakarta Selatan pada Kamis, 7 Desember 2023.

Ia menekankan perbedaan harga CPO yang digunakan untuk biodiesel dan harga yang ditetapkan untuk kebutuhan pangan yakni minyak goreng semakin memperuncing kondisi di lapangan. Kemungkinan terburuk, menurut dia, akan ada peningkatan persentase campuran biodiesel dalam beberapa tahun ke depan hingga mencapai 100 persen

Menurut Faisal, solusi sederhana yang bisa diambil pemerintah adalah dengan menambah lahan perkebunan sawit. “Gampang. Tambah lahan. Pengusaha minta 2 juta hektare lagi, dikasih. Makanya nggak ada moratorium jalan, tapi dilegalkan, itu tujuan pengusaha,” ucapnya.

Dengan berakhirnya moratorium perizinan perkebunan sawit, Faisal juga mengaitkan hal ini dengan keluarnya Omnibus Law. Pasalnya, beleid itu berperan dalam membentuk regulasi tata kelola sawit di Indonesia.

Advertising
Advertising

Hal ini yang memunculkan kekhawatiran akan potensi dampak negatif terhadap lingkungan, terutama ketidakseimbangan antara kepentingan industri dan keberlanjutan hutan.

Pemerintah, kata Faisal, juga meminta harga minyak goreng tetap stabil. "Ya tidak mungkin, kecuali dengan meningkatkan lahan, luas lahan. Nah makanya keluarlah Omnibus Law. Mempermudah ini semua,” ucapnya.

Adapun Omnibus Law dianggap sebagai instrumen hukum yang memudahkan regulasi bisnis di berbagai sektor, termasuk kelapa sawit. Faisal Basri pun menuding produk hukum itu diterbitkan untuk mendukung kepentingan pengusaha.

Pilihan Editor: Sederet Ancaman Pengusaha ke Pemerintah yang Tak Kunjung Bayar Rafaksi Minyak Goreng

Berita terkait

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

5 hari lalu

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

5 hari lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Kritik Pameran Kendaraan Listrik, Sebut Ada Kepentingan Bisnis Elit

5 hari lalu

Faisal Basri Kritik Pameran Kendaraan Listrik, Sebut Ada Kepentingan Bisnis Elit

Faisal Basri mengkritisi promosi kendaraan listrik yang selama ini tak mengungkap adanya dampak negatif lantaran masih mengandalkan batu bara

Baca Selengkapnya

Naik, Harga Biodiesel per Mei 2024 jadi Rp 12.453 per Liter

9 hari lalu

Naik, Harga Biodiesel per Mei 2024 jadi Rp 12.453 per Liter

Kementerian ESDM menetapkan harga indeks pasar bahan bakar nabati atau HIP BBN biodiesel per Mei 2024 sebesar Rp 12.453 per liter.

Baca Selengkapnya

May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Kenaikan UMP Minimal 15 Persen

10 hari lalu

May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Kenaikan UMP Minimal 15 Persen

Kelompok Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) Yogyakarta menggelar aksi memperingati hari buruh atau May Day dengan menyampaikan 16 tuntutan

Baca Selengkapnya

Tanggapi Ucapan Hari Buruh dari Prabowo, Partai Buruh Bilang Begini

10 hari lalu

Tanggapi Ucapan Hari Buruh dari Prabowo, Partai Buruh Bilang Begini

Partai Buruh menanggapi ucapan Hari Buruh 2024 yang disampaikan Presiden terpilih Prabowo Subianto pada Rabu, 1 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bendera One Piece Berkibar di Tengah Aksi May Day

10 hari lalu

Bendera One Piece Berkibar di Tengah Aksi May Day

Bendera bajak laut topi jerami yang populer lewat serial 'One Piece' berkibar di tengah aksi memperingati Hari Buruh Internasional alias May Day.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Ungkap Dua Tuntutan Buruh Saat May Day

10 hari lalu

Said Iqbal Ungkap Dua Tuntutan Buruh Saat May Day

Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, mengungkapkan dua tuntutan para pekerja di Indonesia pada Hari Buruh Internasional alias May Day.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

10 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

15 Ribu Buruh Asal Bekasi akan Geruduk Istana, Tolak Outsourcing dan Omnibus Law

10 hari lalu

15 Ribu Buruh Asal Bekasi akan Geruduk Istana, Tolak Outsourcing dan Omnibus Law

Sekitar 15 ribu buruh asal wilayah Bekasi akan melakukan aksi May Day atau peringatan Hari Buruh Internasional pada 1 Mei 2024 di Jakarta.

Baca Selengkapnya