Pengamat Sebut Sektor Pertanian Bakal Ditinggalkan Petani Secara Sukarela atau Terpaksa, Apa Maksudnya?

Kamis, 7 Desember 2023 16:48 WIB

Ilustrasi petani. REUTERS/Beawiharta

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat terjadinya penurunan unit usaha pertanian di tengah jumlah rumah tangga usaha pertanian (RTUP) pada 2023 yang justru meningkat.

Pengamat Pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori menyoroti hal ini. Menurutnya, data tersebut menunjukkan sektor pertanian perlahan ditinggalkan para pelakunya.

BPS melaporkan, jumlah unit usaha pertanian di Indonesia turun 7,42 persen dari hasil ST 2013 yang sebanyak 31,71 juta unit jadi 29,36 juta unit. Masalahnya, kata Khudori, di tengah penurunan unit usaha pertanian, jumlah RTUP pada 2023 justru meningkat 8,74 persen dari 26,14 juta rumah tangga pada 2013 jadi 28,42 juta rumah tangga pada 2023. Hal ini membuat rasio unit usaha pertanian perorangan (UTP) terhadap RUTP turun dari 1,21 pada 2013 menjadi 1,03 pada 2023.

“Ini berarti dalam 10 tahun terakhir dari 100 petani yang memiliki usaha pertanian berkurang dari 21 petani menjadi 3 petani. Tampak kian banyak petani yang meninggalkan sektor pertanian. Entah sukarela atau terpaksa oleh keadaan,” kata Khudori dalam keterangannya yang dikutip pada Rabu, 6 Desember 2023.

Data itu, kata Khudori, juga dapat diartikan bahwa sektor pertanian masih menjadi gantungan hidup banyak warga. Warga di perdesaan sebagian besar masih menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian. “Akan tetapi, gantungan hidup warga ini memiliki produktivitas yang rendah yang ujung-ujungnya tidak memberikan jaminan keuntungan dan kesejahteraan bagi para pelakunya,” ujar Khudori.

Advertising
Advertising

Menurutnya, sektor pertanian juga terus mengalami penurunan kinerja, meski neraca perdagangan pertanian memang masih surplus. Namun, surplus tersebut hanya berasal dari subsektor perkebunan, terutama sawit. Sementara itu, komoditas atau subsektor perkebunan lainnya terus mengalami penurunan. Hal itu tercermin dari peningkatan impor pangan, baik dari segi nilai maupun volume.

Karena itu, Khudori mendorong pemerintah untuk menggunakan temuan BPS ini sebagai acuan untuk membuat kebijakan di bidang pertanian.

“Kebijakan pertanian harus berpihak pada petani. Kalau tidak, pada saatnya kita semua harus menerima akibatnya, yaitu pertanian kian terpuruk, pelakunya kian miskin, dan pelan-pelan sektor ini ditinggalkan."

Pilihan Editor: Pedagang Pasar Prediksi Kenaikan Harga Pangan Jelang Nataru hingga 75 Persen

Berita terkait

Ciri Ibu Mertua Beracun dan Mengganggu Rumah Tangga Anak

7 jam lalu

Ciri Ibu Mertua Beracun dan Mengganggu Rumah Tangga Anak

Anda tentu mengharapkan ibu mertua yang bersikap baik dalam kehidupan sehari-hari, bukan yang toksik. Berikut indikasi ibu mertua beracun.

Baca Selengkapnya

Sulawesi Barat Siap Suplai Pangan Penduduk IKN

8 jam lalu

Sulawesi Barat Siap Suplai Pangan Penduduk IKN

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, memberikan bantuan untuk meningkatkan produksi sektor pertanian dan perkebunan di Sulawesi Barat (Sulbar).

Baca Selengkapnya

Alasan Pria Bertahan dalam Pernikahan Tak Bahagia

3 hari lalu

Alasan Pria Bertahan dalam Pernikahan Tak Bahagia

Anda tak bahagia dengan jalannya hubungan dan rumah tangga? Berikut alasan laki-laki bertahan dalam pernikahan yang tak bahagia.

Baca Selengkapnya

3 Tips Efektif Jaga Keharmonisan Rumah Tangga

5 hari lalu

3 Tips Efektif Jaga Keharmonisan Rumah Tangga

Komunikasi antar pasangan kerap menjadi tantangan. Simak 3 tips efektif jaga keharmonisan rumah tangga.

Baca Selengkapnya

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

6 hari lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya

Mentan Bangun Klaster Pertanian Modern

6 hari lalu

Mentan Bangun Klaster Pertanian Modern

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, akan membangun klaster pertanian modern seluas 10.000 hektare di Kabupaten Bandung.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

6 hari lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

7 hari lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

7 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

7 hari lalu

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan

Baca Selengkapnya