Ekonom: Kenaikan Uang Beredar hingga Akhir 2023 Tak Terlalu Besar Meski Ada Natal dan Tahun Baru
Reporter
Moh. Khory Alfarizi
Editor
Grace gandhi
Selasa, 5 Desember 2023 14:27 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom yang juga Direktur Center of Economi and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira memproyeksikan uang beredar dalam arti luas (M2) hanya naik 4-4,5 persen year on year (YoY) pada akhir Desember 2023 atau sebesar Rp 8.643 triliun. Tahun lalu, Bank Indonesia melaporkan posisi M2 pada Desember 2023 tercatat sebesar Rp 8.525,5 triliun.
“Kenaikan uang beredar tersebut tidak terlalu besar meskipun ada momen Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru), serta pemulihan mobilitas dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Bhima saat dihubungi pada Sabtu, 2 Desember 2023.
Di sisi lain, kata Bhima, sektor-sektor yang berkaitan dengan industri manufaktur diperkirakan masih akan melambat. Dia menjelaskan, kemungkinan kenaikan suku bunga, biaya produksi, juga mempertimbangkan permintaan pada 2024 yang agak melandai dan melambat.
“Ada juga ekspektasi terhadap kinerja ekspor yang juga akan berpengaruh pada simpanan atau tabungan terutama korporasi,” kata dia.
Adapun sektor yang bakal berkontribusi cukup baik hingga akhir 2023, di antaranya sektor transportasi, pergudangan, dan, informasi komunikasi, termasuk juga listrik, gas, dan air bersih. Bahkan, Bhima mencatat, jika dilihat dari penyaluran kredit modal kerja ke sektor listrik, gas, dan air bersih bis tumbuh 42,9 persen.
Selanjutnya: “Sebagian sektor perkebunan dan peternakan...."
<!--more-->
“Sebagian sektor perkebunan dan peternakan masih tumbuh positif kemungkinan besar karena masyarakat saat ini tetap menjaga konsumsi kebutuhan pokok,” ucap Bhima.
Sektor lain yang cukup bergairah, yakni pariwisata. Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo mengatakan momen Nataru merupakan peak season bagi sektor pariwisata. Tahun lalu, pergerakan masyarakat saat Nataru tercatat kurang lebih 44 juta.
Angela menyitir pernyataan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang memperkirakan mobilitas masyarakat mencapai 104-107 juta saat libur Nataru mendatang. “Ini membuktikan bahwa ada gairah untuk pariwisata domestik,” ujar Angela pada Jumat, 1 Desember 2023.
Menurut dia, momen Nataru 2023-2024 merupakan peluang besar untuk memenuhi prediksi yang sudah ditentukan. Adapun pemerintah menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 8,5 juta orang dan pergerakan wisatawan Nusantara mencapai 1,2–1,4 miliar. “Tentu ya momen Nataru ini sangat penting untuk kami bisa mencapai (target),“ tuturnya.
MOH KHORY ALFARIZI | DEFARA DHANYA PARAMITHA
Pilihan Editor: Delegasi Malaysia Pelajari Teknologi MLFF di Indonesia untuk Modernisasi Sistem Transportasi