Prabowo Ingin Bangun 10 Kota Metaverse, Pakar Singgung Produk Gagal Mark Zuckerberg

Selasa, 5 Desember 2023 07:57 WIB

Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menyalami warga saat kampanye di kawasan Masjid Agung Banten, Kota Serang, Banten, Minggu, 3 Desember 2023. Prabowo mengawali kampanye di hari keduanya dengan berziarah ke makam Sultan Maulana Hasanuddin, bertemu kiai dan ulama serta bersilaturahmi dengan Abuya Muhtadi Dimyathi di Cidahu, Pandeglang. ANTARA FOTO/Galih Pradipta

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar IT dan keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, menanggapi rencana calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto yang berencana membangun kota metaverse jika terpilih menjadi presiden. Alfons mengatakan seharusnya fokusnya tidak pada pengembangan metaverse, tapi lebih baik diarahkan ke kecerdasan buatan (AI).

“Metaverse itu dapat dikatakan sebagai produk IT yang kurang berhasil dari Meta—sebelumnya Facebook,” ujar Alfons kepada Tempo pada Senin malam, 4 Desember 2023.

Menurut dia, metaverse merupakan kegagalan Mark Zuckerberg—pendiri dan CEO Meta Platforms Inc—dalam melihat peluang dan mempertaruhkan arah platformnya, Meta. Selan itu, hal tersebut juga diikuti dengan keruntuhan kripto beserta aset digital lainnya.

Sehingga, Alfons berujar, sebaiknya berhati-hati dalam memilih program-program IT. “Sebaiknya libatkan milenial atau yang lebih mudah untuk lebih cepat tahu dan beradaptasi dengan perkembangan IT,” ucap Alfons.

Dia juga mengatakan metaverse kurang efektif jika ingin dikembangkan. Lebih baik fokus pada teknologi AI. Karena uang yang digunakan merupakan sumber daya terbatas, sehingga Alfons menuturkan harus bijak menggunakannya. “Sekalipun itu uang negara atau anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).”

Advertising
Advertising

Sebelumnya, rencana Prabowo akan membangun kota metaverse itu diungkap oleh Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko. Dia mengatakan, total ada 10 kota metaverse yang akan dibangun Prabowo.

“Sembilan kota seperti sembilan planet, dan mataharinya adalah IKN sebagai super hub dari ekosistem digital. Ini bisa dikerjakan, orangnya ada,” kata Budiman dalam acara Indonesia Digital Summit 2023 di Four Seasons Jakarta, Selasa, 28 November 2023.

Mantan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu mengatakan, pemerintah akan bergandengan tangan dengan stakeholders lain untuk mewujudkan kota virtual tersebut. Adapun total kebutuhan investasi guna membangun satu ekosistem digital di satu kota mencapai US$ 8,6 miliar atau sekitar Rp 125 triliun. Dengan rencana 10 kota Metaverse, maka akan memakan anggaran sebesar Rp 1.250 triliun.

Konsep awal metaverse

Kota metaverse merupakan pengembangan dari konsep Metaverse. Awal mula kemunculan istilah tersebut adalah saat Facebook mengubah namanya menjadi meta. Mengutip sis.binus.ac.id, Metaverse adalah konsep dari alam semesta 3D yang rigid, online, yang menggabungkan beberapa ruang virtual yang berbeda.

Melalui metaverse, pengguna memungkinkan untuk bekerja, bertemu, bermain game, dan bersosialisasi bersama di ruang 3D itu. Salah satu contoh Metaverse adalah video game yang saat ini banyak dimainkan dan memberikan pengalaman seakan nyata bagi para penggunanya.

Dilansir dari nlc.org, metaverse menawarkan jawaban terhadap pengalaman komunikasi virtual yang selama ini dianggap kurang sempurna. Namun, tidak ada definisi metaverse yang disepakati dan dapat menjadi konsep yang sulit dipahami. Secara umum, metaverse adalah evolusi berikutnya dari internet yang akan lebih mengintegrasikan pengalaman fisik dan digital.

Teknologi seperti blockchain dan Internet of Things (IoT) menjadi dasar bagi metaverse. Pemerintah kota di seluruh negara sudah menggunakan teknologi ini dengan cara-cara inovatif untuk menyederhanakan proses kota, menarik pariwisata, dan mengelola sumber daya penting. Kota-kota tersebut contohnya adalah Orlando, Seoul, dan lain-lain.

Sementara, mengutip weforum.org, Seoul sejak 2021 telah menjadi kota metaverse. Seoul meluncurkan aplikasi metaversenya sendiri. Aplikasi bisa digunakan untuk melakukan beberapa aktivitas selain bermain game. Juga bisa dimanfaatkan untuk kerja-kerja birokratis, salah satunya mengirim komplain kepada pejabat. Selain itu, aplikasi juga bisa untuk membayar pajak, fungsi administrasi, pendidikan, pariwisata, dan layanan sipil lainnya.

MOH KHORY ALFARIZI | ANANDA RIDHO SULISTYA

Pilihan Editor: 2 Strategi Ganjar Pranowo Transformasikan Ekonomi Sulteng Lewat Program Hilirisasi Nikel

Berita terkait

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

10 jam lalu

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

Wantim Golkar mengakui popularitas Ahmed Zaki Iskandar tak setinggi kandidat lain seperti Ridwan Kamil.

Baca Selengkapnya

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

14 jam lalu

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

Yusril meyakini Kabinet 100 Menteri di era Presiden Soekarno tak akan berulang dalam pemerintahan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

14 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

14 jam lalu

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

Dalam waktu berdekatan tiga RUU DPR mendapat sorotan publik yaitu RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

14 jam lalu

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

Co-Founder Paramadina Public Policy Institute, Wijayanto Samirin, menyebut Anies Baswedan menyetujui ide soal koalisi gagasan.

Baca Selengkapnya

Soal Isu Kementerian Bertambah Jadi 40, Yusril: Saya Belum Dengar Resmi dari Prabowo

16 jam lalu

Soal Isu Kementerian Bertambah Jadi 40, Yusril: Saya Belum Dengar Resmi dari Prabowo

Yusril Ihza Mahendra menyebut belum ada pembicaraan resmi soal wacana jumlah kementerian bertambah dalam Koalisi Indonesia Maju

Baca Selengkapnya

Yusril Sebut Adanya Kader di Eksekutif Bisa Bantu Dongkrak Suara di Pemilu Berikutnya

17 jam lalu

Yusril Sebut Adanya Kader di Eksekutif Bisa Bantu Dongkrak Suara di Pemilu Berikutnya

Yusril mengatakan perlu strategi yang jitu untuk menempatkan kadernya sebagai kepala daerah dan kabinet untuk dongkrak suara di pemilu berikutnya

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Revisi UU Kementerian Negara Mengonfirmasi Kabinet Gemoy Prabowo-Gibran

20 jam lalu

Pengamat Sebut Revisi UU Kementerian Negara Mengonfirmasi Kabinet Gemoy Prabowo-Gibran

Susunan kabinet Prabowo-Gibran tengah menjadi perbincangan karena disebut ingin menambah jumlah kementerian lewat revisi UU Kementerian Negara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Akan Tambah Kementerian pada Kabinetnya, Faisal Basri: Menteri Sekarang Sudah Kebanyakan

1 hari lalu

Prabowo Akan Tambah Kementerian pada Kabinetnya, Faisal Basri: Menteri Sekarang Sudah Kebanyakan

Ekonom Faisal Basri mempertanyakan alasan pemerintahan Prabowo-Gibran berencana menambah sejumlah kementerian baru dalam kabinetnya mendatang.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Siap Dorong Pemerintahan Prabowo - Gibran Lakukan Legislatif Review

1 hari lalu

Bamsoet Siap Dorong Pemerintahan Prabowo - Gibran Lakukan Legislatif Review

Bambang Soesatyo menegaskan PADIH UNPAD siap membantu pemerintahan Prabowo - Gibran dalam pembangunan hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya