BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Kamis, 30 November 2023 07:02 WIB

Para tamu undangan menghadiri peluncuran Bursa Karbon Indonesia (IDX Carbon) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa 26 September 2023. Pada perdagangan perdana Bursa Karbon, BEI mencatat terdapat 13 transaksi dengan jumlah volume emis yang diperdagangkan mencapai 459.914 tCO2e. Selain itu, jumlah pengguna jasa bursa karbon saat ini baru mencapai 16 perusahaan. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Solo - Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jeffrey Hendrik mengemukakan saat ini sudah ada 40 entitas yang telah menjadi pengguna jasa bursa karbon (PJBK). Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.

"Jumlah pengguna jasa tersebut meningkat bila dibandingkan hari pertama bursa karbon diluncurkan pada 26 September 2023 lalu yang pada saat itu tercatat ada 15 pengguna jasa (entitas)," ujar Jeffrey saat pemaparan materi di acara Media Gathering "Ngobrol Santai Bareng Wartawan" di Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kota Solo, Jawa Tengah, Rabu sore, 29 November 2023.

Ia menyebutkan saat ini ada dua pasokan untuk bursa karbon tersebut yaitu Proyek Lahendong dari PT Pertamina dan proyek di Muara Karang dari PT PLN.

Jeffrey mengungkapkan pihaknya mendapat cukup banyak pertanyaan tentang mengapa sejak peluncurannya bursa karbon itu sepi. Ia menyatakan bursa karbon sepi jika dibandingkan dengan bursa saham yang setiap hari mencatatkan transaksi senilai sekitar Rp 10,5 triliun. Menurutnya, antara bursa karbon dengan bursa saham tidak bisa dibandingkan karena ada perbedaan.

"Bursa karbon kita tidak bisa dibandingkan (dengan bursa saham) karena supply (pasokan) dan demand (permintaan) berbeda," ungkapnya.

Advertising
Advertising

Ia menjelaskan bursa karbon saat ini hanya bisa menerima pendaftaran pembeli maupun penjual yang berbentuk usaha. Sesuai ketentuannya, saat ini bursa karbon juga belum dibuka untuk pembeli asing. Sehingga jika dilihat dari sisi potensi nilai ekonomi

"Jika dibandingkan dengan potensi nilai ekonomi kepemilikan Indonesia kita masih sepi, tetapi secara relatif kalau dibandingkan dengan bursa karbon di regional ceritanya berbeda," katanya.

Saat peluncuran bursa karbon bulan September 2023 lalu, lanjutnya, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar melaporkan kepada Presiden Joko Widodo alias Jokowi bahwa proses di Indonesia butuh waktu 8 bulan bursa karbon diluncurkan sejak keberadaannya disahkan. Sementara negara tetangga prosesnya butuh waktu 2 tahun.

"Di Indonesia butuh waktu 8 bulan sejak itu (bursa karbon) disahkan sampai diluncurkan, sedangkan di negara tetangga butuh waktu 2 tahun. Adapun untuk 10 hari pertama bursa karbon mencatatkan volume transaksi sebesar 460 ribu ton, itu sama dengan 3 kali lipat dengan volume transaksi yang dicatatkan oleh negara tetangga dalam kurun waktu yang sama," katanya.

Pilihan Editor: Diskon 50 Persen Bursa Karbon Berakhir, OJK Tidak Perpanjang

Berita terkait

OJK Cabut Izin Usaha Fintech TaniFund, Begini Kronologi Lengkapnya

4 jam lalu

OJK Cabut Izin Usaha Fintech TaniFund, Begini Kronologi Lengkapnya

OJK akhirnya mencabut izin usaha fintech peer to peer (P2P) lending PT Tani Fund Madani Indonesia (TaniFund). Bagaimana kronologi lengkapnya?

Baca Selengkapnya

Laporkan Kinerja 2023, Laba Bersih Jasa Marga Capai Rp 6,8 Triliun

10 jam lalu

Laporkan Kinerja 2023, Laba Bersih Jasa Marga Capai Rp 6,8 Triliun

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. atau JSMR melaporkan kondisi kinerja perseroan selama tahun 2023 dengan laba bersih mencapai Rp 6,8 triliun.

Baca Selengkapnya

PT Timah Rombak Direksi untuk Perbaikan Bisnis

14 jam lalu

PT Timah Rombak Direksi untuk Perbaikan Bisnis

PT TIMAH Tbk melakukan perombakan direksi melalui RUPST. Berharap bisa memperbaiki bisnis perusahaan.

Baca Selengkapnya

BTN Persilakan Nasabah Tempuh Jalur Hukum atas Kasus Penipuan oleh Mantan Pegawai

1 hari lalu

BTN Persilakan Nasabah Tempuh Jalur Hukum atas Kasus Penipuan oleh Mantan Pegawai

BTN berkomitmen menindak tegas setiap pelanggaran hukum dan tidak akan melindungipegawai yang melakukan penipuan dan penggelapan dana

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Melemah di Sesi I, Saham BBRI Paling Aktif Diperdagangkan

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Melemah di Sesi I, Saham BBRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG melemah di sesi pertama Rabu, 8 Mei 2024, menutup sesi pertama di level 7,097,7.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

1 hari lalu

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

Tren harga beberapa saham besar menurun, investasi di reksa dana saham pun terdampak.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Melemah ke Level 7.128,7, Berikut Saham yang Aktif Diperdagangkan

2 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Melemah ke Level 7.128,7, Berikut Saham yang Aktif Diperdagangkan

IHSG ditutup di level 7.128,7 atau turun 0,09 persen dibanding kemarin.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Berhasil Tembus ke Zona Hijau, Saham Lippo Karawaci Melejit

3 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Berhasil Tembus ke Zona Hijau, Saham Lippo Karawaci Melejit

IHSG menutup sesi pertama hari Ini di level 7,150,9 atau +0.22 persen.

Baca Selengkapnya

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

3 hari lalu

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

IHSG hari ini, Senin, 6 Mei 2024 dibuka menguat 36,86 poin atau 0,52 persen ke posisi 7.171,58

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

4 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

PT Sepatu Bata resmi menutup pabriknya di Purwakarta yang telah dibangun sejak 1994. Pabrik ditutup imbas kerugian dan tantangan industri.

Baca Selengkapnya