Libur Natal dan Tahun Baru, Perputaran Uang Diperkirakan Naik 5 Persen

Rabu, 22 November 2023 10:40 WIB

Sejumlah kendaraan wisatawan melintas di Jalan Raya Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu, 22 Januari 2023. Menurut Sat Lantas Polres Bogor volume kendaraan yang menuju kawasan wisata Puncak pada libur Tahun Baru Imlek mengalami peningkatan kurang lebih 25 persen dibandingkan dengan libur akhir pekan biasanya dan polisi memberlakukan rekayasa lalu lintas sistem satu arah (one way) untuk mengurai kepadatan kendaraan. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memproyeksikan perputaran uang naik 5 persen selama libur Natal dan tahun baru atau Nataru 2023-2024

"Hal ini sebagaimana perkiraan Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Ditjen Hubdat Kemenhub), pada libur Nataru tahun ini pergerakan orang akan meningkat sebesar 5 persen," ujar Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf, I Gusti Dewi Hendriyani, kepada Tempo, Selasa, 21 November 2023.

Dewi, sapaannya, menuturkan bahwa Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan sebelumnya memperkirakan akan ada 904.496 orang penumpang transportasi umum pada periode liburan akhir tahun ini. Jumlah penumpang tersebut terdiri dari pengguna angkutan roda dua 52.755 unit, roda empat 98.267 unit, bus 12.157 unit, dan truk 55.569 unit.

Adapun puncak arus mudik Nataru tahun ini untuk sesi pertama diprediksi pada 22-23 Desember 2023, dan puncak arus balik pada 26-27 Desember 2023. Sementara, puncak arus mudik kedua diprediksi pada 29-30 Desember 2023 dan arus balik pada 1-2 Januari 2024.

Dewi melanjutkan, pada libur Nataru tahun lalu perkiraaan jumlah penduduk yang melakukan perjalanan adalah 44,7 juta orang. Angka ini setara dengan 11.925.000 keluarga, di mana satu keluarga terdiri 4 orang.

Advertising
Advertising

Sementara itu, Kamar Dagang dan Industri atau Kadin Indonesia memproyeksikan perputaran uang selama libur Nataru tahun lalu mencapai Rp 23,85 triliun. Hal ini berdasarkan perhitungan rata-rata pengeluaran per keluarga.

"Ada sebanyak 11,92 juta keluarga, dengan pengeluaran sebesar Rp 2 juta per keluarga," tutur Dewi.

Bank Indonesia (BI) pada akhir tahun lalu menyiapkan uang tunai sebanyak Rp 117,7 triliun untuk periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022-2023. Angka tersebut naik 5,8 persen ketimbang realisasi pada tahun 2021.

Deputi Gubernur BI Aida S Budiman menyatakan dalam memenuhi kebutuhan uang rupiah periode Nataru tersebut, pihaknya menjalankan 3K. K pertama adalah kesiapan jumlah dan pecahan uang yang diperlukan.

"Nah, terkait yang pertama sekaligus juga menjawab pertanyaan, berapa uang rupiah yang disediakan BI, jumlahnya adalah Rp 117,7 triliun dan ini tumbuh 5,8 persen dari realisasi tahun lalu," kata Aida pada pertengahan Desember 2022 lalu.

K kedua adalah kesiapan akses bagi masyarakat khususnya dari BI. Sedangkan K ketiga adalah kesiapan dari perbankan dan juga penyelenggara jasa pengelolaan uang rupiah.

Pilihan Editor: 107,63 Juta Orang Bakal Mudik pada Libur Natal dan Tahun Baru, Menhub: Naik di Atas 100 Persen

Berita terkait

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

1 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

2 hari lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

4 hari lalu

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Kamis, 9 Mei 2024, dimulai dari deretan masalah dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis atau PPDS.

Baca Selengkapnya

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

5 hari lalu

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

Bank Indonesia mendorong aktivitas bayar tunai, namun BI mengimbau agar merchant tetap bisa menerima dan melayani pembayaran tunai

Baca Selengkapnya

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

5 hari lalu

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

Kenaikan suku bunga acuan atau BI rate menarik aliran modal asing masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

6 hari lalu

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

Bank Danamon Indonesia belum berencana menaikkan suku bunga KPR meski suku bunga acuan BI naik menjadi 6,25 persen

Baca Selengkapnya

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

6 hari lalu

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

11 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

11 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

11 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya