Awal 2024, Kementan Tanam Padi di 500 Ribu Hektare Lahan Rawa

Jumat, 10 November 2023 16:31 WIB

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 8 November 2023. Rapat tersebut membahas evaluasi dan monitoring pelaksanaan anggaran tahun 2023, rencana program dan kegiatan tahun 2024 serta isu-isu aktual lainnya. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian atau Mentan Andi Amran Sulaiman mengungkapkan kelanjutan program pemanfaatan lahan rawa-rawa untuk pertanian. Dia menyebut Kementerian Pertanian pada tahap awal siap menanam padi di 500.000 hektare lahan rawa pada awal 2024 mendatang.

"Sekarang ini SID-nya (Survei Investigasi dan Desain) sementara dipersiapkan, tim ini mulai turun memetakan," ucap Amran saat ditemui di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan pada Jumat, 10 November 2023.

Ia memperkirakan proses pengolahan 500.000 hektare lahan rawa tersebut akan memakan waktu sekitar 3 bulan. Selanjutnya, Kementerian Pertanian akan melanjutkan pengolahan lahan seluas 300.000 hektare dalam. Kemudian dilanjutkan hingga total 1 juta hektare lahan rawa pada 2024.

Dia menyebutkan program ini akan dimulai di 10 provinsi. Namun pada tahap awal akan dimulai di Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Sumatera Utara, dan Lampung.

Adapun lewat program cetak sawah rawa, Amran menargetkan Indonesia dapat swasembada beras pada 2025 mendatang. Target tersebut bakal dicapai melalui program cetak sawah di lahan rawa seluas 1 juta hektare tahun depan.

Advertising
Advertising

Rencana Indonesia tak lagi mengimpor beras

<!--more-->

Sebelumnya, Amran pun mengaku optimistis pada dua tahun mendatang, Indonesia tak akan lagi mengimpor beras. Berdasarkan peta jalan pemerintah untuk program ini, ia mengatakan dari 1 juta hektare lahan rawa-rawa ini akan memperoleh hasil produksi beras sebanyak 2,5 juta ton beras.

Kemudian pada 2025 akan digarap 2 juta hektare lahan rawa-rawa untuk lumbung pangan ini. Dengan target hasil produksi sebanyak 7,5 juta ton. Lalu pada 2026, lahan rawa yang akan dimanfaatkan seluas 3 juta hektare dengan target hasil produksi 7,5 juta ton.

Kementerian Pertanian juga telah mengajukan anggaran tambahan 2023 sebesar Rp 5,83 triliun. Amran menyebut penambahan alokasi anggaran itu untuk meningkatkan produksi padi dan jagung melalui berbagai tindakan.

RIANI SANUSI PUTRI

Pilihan editor: Terkini: Prediksi Mentan Mundurnya Panen Raya, 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan

Berita terkait

Merasa Tersakiti, Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas KPK atas Dugaan Pencemaran Nama Baik ke Bareskrim Polri

2 jam lalu

Merasa Tersakiti, Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas KPK atas Dugaan Pencemaran Nama Baik ke Bareskrim Polri

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron melaporkan anggota Dewan Pengawas KPK ke Bareskrim Polri. Dia berkata pelaporan ini sebagai bentuk pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Pedangdut Nayunda Nabila Jadi Honorer di Kementan, Digaji untuk Jadi Asisten Anak Syahrul Yasin Limpo

9 jam lalu

Pedangdut Nayunda Nabila Jadi Honorer di Kementan, Digaji untuk Jadi Asisten Anak Syahrul Yasin Limpo

Syahrul Yasin Limpo menitipkan pedangdut Nayunda Nabila jadi honorer di Kementan dan digaji Rp 4,3 juta per bulan. Jadi asisten anak SYL.

Baca Selengkapnya

Dirjen Kementan Ungkap Ada Permintaan Uang dari SYL untuk Bantuan ke Seorang Kiai Rp 102 Juta

10 jam lalu

Dirjen Kementan Ungkap Ada Permintaan Uang dari SYL untuk Bantuan ke Seorang Kiai Rp 102 Juta

Dirjen Perkebunan Kementan mengungkap permintaan uang dari SYL digunakan untuk berbagai keperluan, seperti umrah dan service mobil.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Minta Honor Rp 10 Juta Jadi Narasumber di Kementan, Aturannya Honor Menteri Rp 1,7 Juta

14 jam lalu

Syahrul Yasin Limpo Minta Honor Rp 10 Juta Jadi Narasumber di Kementan, Aturannya Honor Menteri Rp 1,7 Juta

Syahrul Yasin Limpo minta honor Rp 10 juta saat jadi narasumber di acara Kementan. Secara aturan, honor menteri Rp 1,7 juta per kegiatan.

Baca Selengkapnya

Saksi Akui Syahrul Yasin Limpo Minta Ratusan Juta untuk Umrah dan Servis Mobil

17 jam lalu

Saksi Akui Syahrul Yasin Limpo Minta Ratusan Juta untuk Umrah dan Servis Mobil

Dirjen Perkebunan Andi Nur Alamsyah mengaku diminta memenuhi tiket perjalanan Syahrul Yasin Limpo ke Makassar dan perjalanan umrah

Baca Selengkapnya

Mentan Tanda Tangan MoU Pembentukan Kelompok Kerja Pertanian dengan Vietnam

19 jam lalu

Mentan Tanda Tangan MoU Pembentukan Kelompok Kerja Pertanian dengan Vietnam

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, menandatangani kerja sama MoU mengenai pembentukan kelompok kerja pertanian dengan Menteri Pertanian Vietnam, Le Minh Hoan.

Baca Selengkapnya

Aliran Dugaan Korupsi Syahrul Yasin Limpo dari Bayar Biduan, Parfum, Sunatan Cucu, hingga Cicilan Alphard

1 hari lalu

Aliran Dugaan Korupsi Syahrul Yasin Limpo dari Bayar Biduan, Parfum, Sunatan Cucu, hingga Cicilan Alphard

Aliran korupsi Syahrul Yasin Limpo dibongkar sejumlah saksi dalam persidangan mulai untuk bayar biduan, skincare, sunatan cucu, hingga cicilan Alphard

Baca Selengkapnya

Indonesia dan Vietnam Perkuat Kerjasama Teknologi Pertanian Lahan Rawa

1 hari lalu

Indonesia dan Vietnam Perkuat Kerjasama Teknologi Pertanian Lahan Rawa

Pertemuan ini bertujuan memperkuat kerjasama di sektor pertanian antara Indonesia dan Vietnam, terutama dalam pengembangan teknologi lahan rawa.

Baca Selengkapnya

Tambang Ilegal Lewati Jalan di Desa Lumbung Padi Kalimantan Timur Sejak 2019, Sebabkan Warga Kesulitan Air Bersih

2 hari lalu

Tambang Ilegal Lewati Jalan di Desa Lumbung Padi Kalimantan Timur Sejak 2019, Sebabkan Warga Kesulitan Air Bersih

Aktivitas tambang ilegal batu bara di Desa Sumbersari, Kutai Kartaanegara, Kalimantan Timur berdampak buruk bagi warga.

Baca Selengkapnya

Kelakuan SYL saat Jadi Mentan: Palak Rp 1 Miliar untuk Umrah Sekeluarga Sampai Beli Keris Rp 105 Juta

3 hari lalu

Kelakuan SYL saat Jadi Mentan: Palak Rp 1 Miliar untuk Umrah Sekeluarga Sampai Beli Keris Rp 105 Juta

Fakta Terbaru Sidang Syahrul Yasin Limpo (SYL), di antaranya pejabat Kementan diminta Rp 1 miliar

Baca Selengkapnya