PT KCI Bicara Sumber Duit Impor KRL Baru hingga Peremajaan Kereta: Suntikan KAI, Utang, PMN dan PSO
Reporter
Moh. Khory Alfarizi
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Senin, 6 November 2023 17:20 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Corporate Secretary PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Anne Purba membeberkan sumber dana untuk pengadaan rangkaian kereta (trainset) dari kereta rel listrik atau KRL. Sumber daya tersebut berasar dari perusahaan induk PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI hingga pinjaman.
“Dari KAI hampir Rp 800 miliar, kemudian yang Rp 3,6 triliun kita pinjam ke bank. Sisanya kami perjuangkan baik dari PMN (penyertaan modal negara), maupun dari PSO (Public Service Obligation atau Kewajiban Pelayanan Publik),” ujar di Kantor KCI, Stasiun Juanda, Jakarta Pusat, pada Senin, 6 November 2023.
Semua anggaran tersebut digunakan untuk mulai dari proses retrofit —penambahan teknologi atau fitur baru pada sistem lama—atau peremajaan 19 trainset. Termasuk pengadaan 16 trainset baru garapan PT Industri Kereta Api (Persero) atau PT Inka dan impor 3 trainset baru.
Untuk proses retrofit dilakukan bertahap, di awal akan dikirimkan 4 traiset untuk diremajakan oleh PT Inka. Setelah 4 trainset itu selesai, kemudian dikembalikan untuk dioperasikan, lalu dikirim 4 trainset lainnya, begitu seterusnya hingga 2026. Kemudian untuk yang pembelian baru dari PT Inka ditargetkan selesai pada 2025. “Impor trainset baru masih dalam proses,” kata Anne.
Soal peremajaan 19 trainset KRL, baru saja dilakukan penandatanganan kerja sama dengan PT Inka akhir pekan lalu. Direktur Utama PT KCI Asdo Artriviyanto mengatakan bahwa kerja sama ini berlangsung secara bertahap, mulai tahun 2023-2026. Selama rentang waktu itu, biaya yang dibutuhkan untuk peremajaan KRL sekitar Rp 186,2 miliar.
Adapun rinciannya, pekerjaan retrofit untuk satu trainset KRL yang terdiri dari 12 kereta membutuhkan biaya Rp 9,8 miliar. Asdo menyatakan biaya tersebut lebih murah sekitar 50 persen dibandingkan pembuatan satu trainset KRL baru yang membutuhkan Rp 19,8 miliar.
“Selisih (biaya) separuhnya. Karena car body-nya memakai yang lama dan untuk komponennya yang baru,” ujar Asdo kepada sejumlah wartawan.
Setelah proses retrofit rampung, nantinya kondisi KRL akan nampak seperti baru. Sedangkan untuk ketahanan atau masa pakainya sekitar 19 tahun. Namun, hal itu juga dipengaruhi dari pemakaian dan perawatan yang dijalankan. “Kalau untuk (KRL) baru masa pakainya mencapai 30 tahun,” ucapnya.
MOH KHORY ALFARIZI | NOFIKA DIAN NUGROGO
Pilihan Editor: Atap Stasiun LRT Jabodebek Jebol, Ini Penjelasan PT KAI