BPS Ungkap Produksi Beras Indonesia Terus Menurun pada 2021 sampai 2023

Senin, 6 November 2023 12:43 WIB

Warga mulai beraktivitas dipersawahan yang terjadi bencana gempa Cianjur di Desa Sarampad Kecamaran Cugenang Kabuapten Cianjur, 27 November 2022. Cianjur terkenal akan produksi beras nasional memiliki lahan pertanian seluas 156.203 hektare yang tersebar di 32 kecamatan dengan tingkat kesuburan tanah dengan bantuan pupuk nasional mampu memenuhi kebutuhan beras Nasional ditahun 2022. Tempo/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan produksi komoditas beras terus menurun. Secara historis, ia menjelaskan tren produksi beras pada periode 2021 hingga 2023 menurun. BPS mencatat pada periode tersebut, mulai September hingga Desember, produksi beras selalu turun.

"Tetapi ada catatan bahwa 2023 terjadi penurunan produksi beras kalau dibandingkan tahun sebelumnya selama periode September-Desember terjadi penurunan 0,06 juta ton," kata Amalia dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi di kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta Pusat pada Senin, 6 November 2023.

Sedangkan untuk periode Oktober sampai Desember terjadi penurunan produksi beras sebanyak 0,59 juta ton. Sementara sepanjang 2023, BPS memperkirakan penurunan produksi beras mencapai 0,65 juta ton. Oleh sebab itu, ia mengatakan sejak Juli 2023 ini memang terjadi defisit produksi beras. Namun, data tersebut belum mencakup data impor, di mana di Desember diperkirakan terjadi defisit tertinggi yaitu 1,45 juta ton.

Akan tetapi apabila dijumlahkan dengan data impor, ia berujar sepanjang 2023 masih tercatat surplus produksi beras. Mamun jumlah surplusnya dibandingkan tahun lalu mengalami penurunan. Pada 2022, tercatat beras di Indonesia surplus beras 1,34 juta ton. Sedangkan pada 2023 diperkirakan hanya 0,28 juta ton.

Tahun ini, menurut Amalia, memang terjadi keunikan dalam perdagangan beras dunia. Pasalnya, beberapa negara menerapkan restriksi ekspor beras. Salah satunya adalah India yang merupakan salah satu sumber utama impor beras Indonesia.

Advertising
Advertising

Negara tersebut menerapkan kebijakan restriksi ekspor untuk mengamankan stok beras di negaranya. Kebijakan restriksi ekspor beras India mulai dilakukan sejak Juli 2022 dan diperkirakan akan berlanjut sampai Desember 2023.

Berdasarkan catatan BPS, impor beras Indonesia dari India pun mulai menghilang digantikan dari negara lainnya. Ia menyebutkan pangsa nilai impor beras Indonesia berdasarkan negara 2023 berubah. Yakni 74,06 persen beras impor Indonesia berasal dari Vietnam, lalu 24,35 persen dari Thailand, dan 0,39 persen dari india.

Adapun per Oktober 2023, masih jadi penyumbang utama inflasi tertinggi. Disusul andil komoditas cabai rawit, dan cabai merah. "Beras yang inflasinya 1,72 persen secara bulanan, memberikan andil inflasi sebesar 0,06 persen dari 0,17 persen inflasi bulanan," ucap Amalia.

Amalia menuturkan inflasi beras terjadi di 87 kota. Sementara hanya dua kota yang mengalami deflasi beras. Hal ini pun, menurutnya, terjadi lantaran kondisi penurunan produksi beras di Tanah Air.

Pilihan Editor: Tes Seleksi Kompetensi Dasar CPNS 2023, Ini Jadwal dan Tahapan Lengkapnya

Berita terkait

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

3 hari lalu

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memberikan analisis soal nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Belum Bahas Kelanjutan Program Bansos Beras 10 Kg, Airlangga: Harga Beras Mulai Turun

4 hari lalu

Pemerintah Belum Bahas Kelanjutan Program Bansos Beras 10 Kg, Airlangga: Harga Beras Mulai Turun

Jokowi memberi sinyal bahwa bansos beras akan dilanjutkan hingga akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

BPS Catat Nilai Ekspor Nikel Naik 45,85 Persen pada April 2024

4 hari lalu

BPS Catat Nilai Ekspor Nikel Naik 45,85 Persen pada April 2024

BPS menyebut nilai ekspor komoditas nikel dan barang daripadanya mengalami kenaikan sebesar US$ 210,6 juta atau 45,85 persen pada April 2024.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

5 hari lalu

Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

Wamenkeu Suahasil Nazara mengungkapkan, tingkat pengangguran 2024 telah turun lebih rendah ke level sebelum pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

11 hari lalu

Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

11 hari lalu

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

12 hari lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

12 hari lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

13 hari lalu

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

Pengadilan baru saja mencabut izin penanaman komersial padi Beras Emas atau Golden Rice hasil rekayasa genetika di Filipina.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

13 hari lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya