Ada Joki Pinjol, Masyarakat Diharapkan Lebih Sadar Pentingnya Perlindungan Data Pribadi

Rabu, 1 November 2023 20:53 WIB

Ilustrasi Pinjaman Online. Freepix: Lifeforstock

TEMPO.CO, Jakarta - Jasa joki pinjaman online (pinjol) tengah ramai menjadi perbincangan. Asosiasi Fintech Syariah Indonesia akhirnya buka suara soal keberadaan joki pinjol ini.

"Ini memang cukup memprihatinkan, masyarakat kita itu masih belum terlalu aware tentang pentingnya perlindungan data pribadi," kata Ketua Umum AFSI Ronald Yusuf Wijaya saat ditemui usai media briefing di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu, 1 November 2023. "Seolah-olah enggak ada masalah kita taruh KTP di mana pun."

Ronald, sapaan dia, berharap masyarakat lebih peduli dengan data pribadi masing-masing. Oleh sebab itu, pihaknya berupaya memberikan literasi melalui media sosial agar masyarakat berhati-hati memberikan informasi pribadi mereka.

"Karena sangat mungkin pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab itu mengakses memanfaatkan KTP yang ada, walaupun secara teknologi saat ini sudah dikembangkan teknologi lain supaya menghindari fraud," tutur Ronald.

Kepala Eksekutif Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Friderica Widyasari Dewi sebelumnya mengimbau masyarakat lebih waspada terhadap jasa joki pinjol. Friderica menyebut jasa ini melanggar ketentuan OJK.

Advertising
Advertising

"Pinjol yang berizin OJK tidak bisa atau tidak menerima jasa joki," tutur Friderica dalam konferensi pers yang digelar virtual pada Senin, 30 Oktober 2023.

Menurut dia, joki pinjol muncul dan dimanfaatkan pengguna pinjol yang sudah tidak bisa mendapat pinjaman baru lagi. Ini lantaran nasabah tersebut punya rekam jejak bermasalah, seperti sering macet dalam membayar utangnya atau bahkan di-blacklist karena gagal bayar.

Selain melanggar ketentuan, lanjut Friderica, joki pinjol memiliki risiko keamanan terutama dalam hal penyebaran data pribadi. Ihwalnya, kemungkinan yang menawarkan jasa tersebut adalah fraudster alias penipu.

"Jadi, bisa membuat terpuruk lebih dalam lagi," katanya.

Tak cuma joki pinjol, Friderica mengimbau masyarakat juga perlu mewaspadai penawaran penyelesaian utang. Sebab, pihaknya mendapat banyak pengaduan soal ini.

Dia menuturkan, modus penipuan tersebut biasanya berupa penawaran pembayaran utang di bawah nominal yang dibebankan. Misalnya, utang Rp 5 juta tapi hanya perlu membayar Rp 1 juta.

"Setelah dikirim Rp 1 juta, ternyata tidak terkait (utang yang ditanggung) alias kena tipu," ucap Friderica.

AMELIA RAHIMA SARI | RIRI RAHAYU

Pilihan Editor: 5 Risiko Punya Tunggakan Utang di Pinjol yang Belum Dibayar

Berita terkait

Modus Penipuan Oknum Pegawai ke Nasabah Sering Terjadi, OJK Pernah Sarankan Bank Ambil Alih

4 jam lalu

Modus Penipuan Oknum Pegawai ke Nasabah Sering Terjadi, OJK Pernah Sarankan Bank Ambil Alih

Kasus dugaan penipuan oleh oknum pegawai BTN terhadap nasabah banyak menarik perhatian setelah korban berunjuk rasa di depan kantor bank itu.

Baca Selengkapnya

Izin TaniFund Dicabut, ICT Ingatkan Lender agar Hati-Hati Berinvestasi di Fintech P2P Lending

22 jam lalu

Izin TaniFund Dicabut, ICT Ingatkan Lender agar Hati-Hati Berinvestasi di Fintech P2P Lending

ICT ingatkan para pemberi dana yang ingin berinvestasi di platform pinjaman online berbasis peer to peer lebih berhati-hati.

Baca Selengkapnya

Izin Usaha TaniFund Dicabut, Ini Profil Bisnisnya

1 hari lalu

Izin Usaha TaniFund Dicabut, Ini Profil Bisnisnya

Mendapat lisensi resmi dari OJK pada 2021, izin operasi TaniFund akhirnya dicabut OJK akibat gagal bayar.

Baca Selengkapnya

OJK Cabut Izin Usaha Fintech TaniFund, Begini Kronologi Lengkapnya

1 hari lalu

OJK Cabut Izin Usaha Fintech TaniFund, Begini Kronologi Lengkapnya

OJK akhirnya mencabut izin usaha fintech peer to peer (P2P) lending PT Tani Fund Madani Indonesia (TaniFund). Bagaimana kronologi lengkapnya?

Baca Selengkapnya

BTN Persilakan Nasabah Tempuh Jalur Hukum atas Kasus Penipuan oleh Mantan Pegawai

3 hari lalu

BTN Persilakan Nasabah Tempuh Jalur Hukum atas Kasus Penipuan oleh Mantan Pegawai

BTN berkomitmen menindak tegas setiap pelanggaran hukum dan tidak akan melindungipegawai yang melakukan penipuan dan penggelapan dana

Baca Selengkapnya

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

3 hari lalu

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

3 hari lalu

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

Tren harga beberapa saham besar menurun, investasi di reksa dana saham pun terdampak.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga tentang Kontraktor Pembangunan Masjid Al Barkah Jakarta Timur yang Mangkrak: Punya Banyak Utang

3 hari lalu

Cerita Warga tentang Kontraktor Pembangunan Masjid Al Barkah Jakarta Timur yang Mangkrak: Punya Banyak Utang

Ahsan Hariri, kontraktor pembangunan gedung baru Masjid Al Barkah di Cakung, Jakarta Timur, dikabarkan puunya banyak utang.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

3 hari lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Serap Rp 7,025 Triliun dari Lelang Surat Utang SBSN

4 hari lalu

Pemerintah Serap Rp 7,025 Triliun dari Lelang Surat Utang SBSN

Pemerintah menyerap dana sebesar Rp 7,025 triliun dari pelelangan tujuh seri surat utang yakni Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

Baca Selengkapnya