Pembawa Berita Memakai Syal Palestine, KPI: Ekspresi Kemanusiaan

Senin, 30 Oktober 2023 11:15 WIB

Logo Komisi Penyiaran Indonesia atau KPI.

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat Mohamad Reza merespons soal pemberitaan news anchor atau pembawa berita di salah satu stasiun TV yang menggunakan syal bertuliskan Palestine.

“Sebagai ekspresi kemanusiaan, saya kira tidak ada yang dilanggar dalam standar program siaran,” ujar Reza ketika dihubungi oleh Tempo, Minggu, 29 Oktober 2023.

Menurutnya, hal ini merupakan ekspresi keprihatinan atas nama kemanusiaan, sehingga tidak melanggar aturan dalam pedoman penyiaran. “Yang tidak boleh itu, jika isi beritanya tidak benar, bohong, berpakaian melanggar norma kesusilaan,” tuturnya.

Senada dengan Reza, Anggota Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat Evri Rizqi Monarshi, mengatakan bahwa pemberitaan dukungan terhadap Palestina ini justru merupakan hal yang baik karena sejalan dengan komitmen pemerintah Indonesia untuk terus mendukung perjuangan Palestina dalam meraih kemerdekaan.

Selain itu, kata Evri, aktivitas ini sejalan dengan semangat sebagian besar rakyat indonesia yang mendukung palestina dan pemerintah indonesia yang berjuang di PBB untuk menghadirkan penghargaan terhadap nilai nilai kemanusiaan di Palestina.

Advertising
Advertising

Adapun aturan soal aktivitas ini, Evri mengatakan tidak ada aturan yang mengaturnya, sehingga tidak ada aturan yang dilanggar. “Tentu secara lembaga jika dilihat dari sisi aturan, tidak ada aturan pada P3SPS yang mengatur perihal hal tersebut,” tuturnya.

“Dan saya yakin lembaga penyiaran juga memberitakan dari dua sisi berdasarkan fakta,” kata anggota KPI pusat itu.

Sebelumnya, ramai di media sosial potongan video host stasiun TV yang mengenakan syal Palestina ketika membacakan berita. Berita ini awalnya muncul pada media sosial X —-sebelumnya Twitter, dari akun @kegblgnunfaedh dengan caption “Anchor di salah satu stasiun tv nasional Indonesia sudah mulai pakai syal Palestine nih gaes.” tulisnya.

Cuitan tersebut diunggah pada 28 Oktober 2023, dan saat ini sudah mencapai 3,1 juta tayangan dengan 71,4 ribu orang menyentuh tombol suka.

Dalam kolom komentar, sebagian besar warganet mendukung aktivitas ini. Salah satu cuitan datang dari @his*** yang memberi dukungan terhadap hal ini, "Ayo suarakan dukungan yang lebih kencang. Walaupun hanya dukungan moral tapi itu menunjukkan posisi kita sebagai anti penjajahan," tulisnya.

Namun, tidak semua sependapat. Terdapat akun yang menimpali cuitan di atas dengan bertanya “Bukankah stasiun tv/media harus independen?” tulis akun bernama @roy*****. Menurutnya, seorang individu boleh memihak siapapun, tapi tidak dengan media yang menyiarkan informasi kepada publik.

Pilihan Editor: Ekonom Ingatkan Anies, Ganjar, dan Prabowo: Melanjutkan IKN, Beban Berat APBN



Berita terkait

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

16 hari lalu

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pejabat Pertamina Arie Febriant Bertindak Kasar di Jalanan hingga Dibebastugaskan

32 hari lalu

Kronologi Pejabat Pertamina Arie Febriant Bertindak Kasar di Jalanan hingga Dibebastugaskan

Kronologi kejadian pejabat Pertamina Arie Febriant yang meludah ke arah mobil pengguna jalan karena tidak diterima ditegur setelah parkir bikin macet.

Baca Selengkapnya

Singgung Indeks KPI, Kemenkominfo Minta Pengelola Stasiun TV Tingkatkan Kualitas Program Siaran

7 Maret 2024

Singgung Indeks KPI, Kemenkominfo Minta Pengelola Stasiun TV Tingkatkan Kualitas Program Siaran

Kemenkominfo meminta pengelola stasiun televisi meningkatkan kualitas program-program siarannya. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

KPU Disidang Soal Keterbukaan Informasi Data Pemilu dari Real Count, Server, hingga DPT

5 Maret 2024

KPU Disidang Soal Keterbukaan Informasi Data Pemilu dari Real Count, Server, hingga DPT

Sidang perdana antara Yayasan Advokasi Hak Konstitusional atau YAKIN dengan KPU soal keterbukaan informasi data Pemilu berlangsung hari ini.

Baca Selengkapnya

Berhenti Tampil di Televisi, Ivan Gunawan: Teguran KPI Menjatuhkan Karakter

27 Januari 2024

Berhenti Tampil di Televisi, Ivan Gunawan: Teguran KPI Menjatuhkan Karakter

Ivan Gunawan mengatakan bahwa teguran dari KPI untuknya hingga membuatnya keluar dari Brownis mengintimidasi karakternya.

Baca Selengkapnya

Ivan Gunawan Pamit Tinggalkan Indonesia, Bikin Fashion Show Sebelum Pergi

24 Januari 2024

Ivan Gunawan Pamit Tinggalkan Indonesia, Bikin Fashion Show Sebelum Pergi

Unggah video perpisahan, Ivan Gunawan mengaku akan meninggalkan Indonesia pekan depan.

Baca Selengkapnya

KPI Tegur Ivan Gunawan, Apa Sesungguhnya Tugas Komisi Penyiaran Indonesia?

16 Januari 2024

KPI Tegur Ivan Gunawan, Apa Sesungguhnya Tugas Komisi Penyiaran Indonesia?

Desainer dan publik figur Ivan Gunawan mendapat teguran dari Komisi Penyiaran Indonesia. Apa saja tugas KPI?

Baca Selengkapnya

Pesan Ivan Gunawan untuk Haters: Silakan Kalian Berkaca

12 Januari 2024

Pesan Ivan Gunawan untuk Haters: Silakan Kalian Berkaca

Ivan Gunawan meminta haters untuk introspeksi diri sebelum menghakimi penampilannya.

Baca Selengkapnya

Ganjar Pranowo akan Buat KPI untuk Para Menteri: Kalau Gak Perform, yang Nilai Masyarakat

11 Januari 2024

Ganjar Pranowo akan Buat KPI untuk Para Menteri: Kalau Gak Perform, yang Nilai Masyarakat

Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengatakan akan membuat KPI utama untuk kabinet jika terpilih menjadi presiden 2024.

Baca Selengkapnya

Pamit dari Brownis, Ivan Gunawan: Keputusan Sudah Bulat, Terima Kasih 6 Tahunnya

8 Januari 2024

Pamit dari Brownis, Ivan Gunawan: Keputusan Sudah Bulat, Terima Kasih 6 Tahunnya

Ivan Gunawan resmi meninggalkan program televisi variety show Brownis, pada hari ini, Senin, 8 Januari 2024 setelah 6 tahun.

Baca Selengkapnya