Presdir Unilever Indonesia Ira Noviarti Mundur dari Jabatannya, Apa Alasannya?

Sabtu, 28 Oktober 2023 20:47 WIB

Presiden Direktur Unilever Indonesia Ira Noviarti. dok.Unilever

TEMPO.CO, Jakarta - Ira Noviarti telah mengirimkan surat pengunduran diri sebagai Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk. Hal ini dikonfirmasi oleh Direktur dan Sekretaris Perusahaan Unilever Indonesia Nurdiana Darus.

"Sehubungan dengan alasan pribadi," kata Nurdiana, dikutip dari surat yang dikirim Unilever Indonesia ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tertanggal Kamis, 25 Oktober 2023.

Nurdiana menjelaskan pengunduran Ira akan berlaku efektif sejak disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Unilever Indonesia berikutnya. Namun dia tak menyebut kapan RUPS akan dilaksanakan.

"Pemegang saham utama Perseroan berencana untuk mengusulkan Benjie Yap sebagai Presiden Direktur Perseroan yang baru untuk disetujui oleh RUPS yang sama," tutur Nurdiana.

Menurut Nurdiana, pengunduran diri Ira Noviarti tidak memiliki dampak signifikan terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha emiten berkode saham UNVR tersebut.

Peran Baru Ira Noviarti di Unilever

Advertising
Advertising

Dalam keterangan tertulisnya, Unilever Indonesia menyatakan bahwa posisi baru Ira di Unilever berikutnya akan diumumkan pada waktunya. "Dan suksesornya akan diusulkan pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Perseroan berikutnya," dikutip dari siaran pers yang diunggah pada situs perseroan, Kamis, 25 Oktober 2023.

Kepemimpinan Ira disebut telah secara signifikan menguatkan fundamental bisnis dari Unilever Indonesia. Selain itu, di bawah kepemimpinan Ira selama ini, posisi perseroan lebih kuat dalam mewujudkan potensi pertumbuhan jangka panjang.

Dalam memimpin perseroan, Ira mengeksekusi lima prioritas strategis sehingga bisa secara efektif mengatasi berbagai tantangan dan menjaga posisi kepemimpinan di pasar. Lima prioritas strategis itu meliputi: memperkuat dan unlock potensi penuh dari brand-brand utama, memperluas dan memperkaya portofolio ke premium dan value segment serta membangun execution powerhouse untuk memperkuat kepemimpinan di channel utama. Selain itu dengan menerapkan e-everything di semua lini bisnis dan tetap menjadi yang terdepan dalam agenda keberlanjutan.

Ira menyatakan sejak dirinya ditunjuk jadi Presiden Direktur Unilever Indonesia pada tahun di sama dimulainya pandemi Covid-19 hingga kini telah banyak yang perseroan lalui. "Bersama-sama, kami menavigasi begitu banyak perubahan dan tantangan, membawa bisnis Perseroan ke posisi yang lebih kuat seperti yang bisa dilihat dari hasil kuartal III 2023 yang kami umumkan hari ini," tuturnya dalam keterangan tertulis tersebut.

Ia pun berkomitmen akan terus berkontribusi pada Tanah Air dan masyarakat. "Saya bersyukur atas akhir yang baik dari peran ini, dan bersemangat untuk berkontribusi lebih lanjut bagi kesuksesan Unilever dalam peran saya berikutnya. Pengalaman, kepercayaan, dan kesempatan yang merupakan sebuah kehormatan,” tutur Ira.

Lebih jauh dijelaskan bahwa per awal Januari 2024 nantinya, Unilever Indonesia akan melakukan pergeseran model operasional menjadi organisasi yang dikelola secara Unit Bisnis. Sedikitnya akan ada lima Unit Bisnis yaitu Beauty and Wellbeing, Personal Care, Home Care, Nutrition, dan Ice Cream yang diharapkan bisa semakin fokus mewujudkan potensi pertumbuhan jangka panjang di Tanah Air.

Selanjutnya: Profil Ira Noviarti...

Berita terkait

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

54 menit lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

OJK Sebut belum Terima Permohonan Merger BTN Syariah dan Bank Muamalat

11 jam lalu

OJK Sebut belum Terima Permohonan Merger BTN Syariah dan Bank Muamalat

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan belum menerima permohonan merger BTN Syariah dan Bank Muamalat.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Alasan Kredit Macet di BPR

11 jam lalu

OJK Ungkap Alasan Kredit Macet di BPR

OJK mengungkap alasan yang menyebabkan angka kredit macet yang tinggi pada Bank Perekonomian Rakyat (BPR).

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Empat Kebijakan Strategis POJK Baru tentang BPR dan BPRS

12 jam lalu

OJK Ungkap Empat Kebijakan Strategis POJK Baru tentang BPR dan BPRS

Otoritas Jasa Keuangan atau OJK ungkap kebijakan strategis POJK baru tentang BPR dan BPRS.

Baca Selengkapnya

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

13 jam lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Progres Merger BTN Syariah dan Muamalat: Belum Diproses OJK dan Ditolak MUI

13 jam lalu

Progres Merger BTN Syariah dan Muamalat: Belum Diproses OJK dan Ditolak MUI

Bagaimana kelanjutan rencana merger BTN Syariah dengan Bank Muamalat, ketika OJK belum memproses dan MUI menolaknya?

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

15 jam lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Menguat di Tengah Naiknya Saham Perbankan Big Cap dan Grup Prajogo Pangestu

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Menguat di Tengah Naiknya Saham Perbankan Big Cap dan Grup Prajogo Pangestu

IHSG menutup sesi di level 7,328.1 atau +1,12 persen.

Baca Selengkapnya

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

1 hari lalu

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

Ekonom Nailul Huda menilai langkah OJK mencabut izin PT Paytren Manajemen Investasi sudah tepat.

Baca Selengkapnya

Kasus Hilangnya Dana Nasabah di Bank BTN, OJK Sebut Bank Harus Bertanggung Jawab jika Terbukti Ada Kesalahan

2 hari lalu

Kasus Hilangnya Dana Nasabah di Bank BTN, OJK Sebut Bank Harus Bertanggung Jawab jika Terbukti Ada Kesalahan

OJK merespons kasus BTN dan mengingatkan agar masyarakat berhati-hati saat berinvestasi.

Baca Selengkapnya