Bos BRI: Melihat Situasi Makro Saat Ini, BI Punya Kesempatan Menaikkan Lagi Suku Bunga Acuan

Sabtu, 28 Oktober 2023 06:30 WIB

Direktur Utama BRI Sunarso pada Press Conference Pemaparan Kinerja Keuangan Kuartal IITahun 2022 pada Rabu, 27 Juli 2022.

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI Sunarso merespons keputusan Bank Indonesia (BI) yang menaikkan suku bunga acuan BI-7 Day Reverse Repo Rate alias BI7DRR sebensar 25 basis poin menjadi 6 persen.

Menurut Sunarso, jika melihat situasi makro seperti ini, BI masih punya kesempatan untuk menaikkan suku bunga kembali hingga di akhir sisa 2023.

“Kita memang di berada di-higher for longer, tapi mudah-mudahan tidak terlalu longer juga dan tidak terlalu higher juga gitu,” ujar Sunarso di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, pada Kamis, 26 Oktober 2023.

Namun, kata Sunarso, hal itu harus diantisipasi oleh semua pihak baik dari sisi banking maupun sektor riil. Soal berapa kemungkinan BI menaikkan kembali suku bunga acuan, dia tidak berani menyebutkan angkanya, karena hanya BI yang memiliki angka yang tepat untuk menaikkannya.

Tetapi, Sunarso mengatakan yang perlu diingat, mengendalikan inflasi dan likuiditas di pasar dengan melakukan mekanisme melalui suku bunga acuan itu penting. Selain itu, dia berujar, menjaga inflasi sekaligus pertumbuhan juga lebih penting.

Advertising
Advertising

“Oleh karena itu pengaturan ini harus dilakukan lebih presisi supaya tidak menimbulkan satu kredit macet, kedua mengganggu pertumbuhan,” ucap Sunarso.

Selanjutnya: Kenaikkan suku bunga acuan itu diumumkan....

<!--more-->

Kenaikkan suku bunga acuan itu diumumkan oleh Gubernur BI Perry Warjiyo pekan lalu dalam paparan hasil Rapat Dewan Gubernur BI. “Rapat Dewan Gubernur yang digelar pada 18-19 Oktober 2023 memutuskan untuk menaikkan BI-7 Day Reverse Repo Rate menjadi 6 persen,” ujar Perry dalam siaran langsung di akun YouTube Bank Indonesia pada Kamis, 19 Oktober 2023.

Selain itu, hasil rapat tersebut juga memutuskan suku bunga deposit facility juga naik menjadi 5,25 persen dan suku bunga lending facility tetap sebesar 6,75 persen. Kenaikan ini, kata Perry, untuk memperkuat kebijakan stasbilisasi nilai tukar rupiah dari dampak meningkat tingginya ketidakastian global.

Serta sebagai langkah preemptive dan forward looking untuk memitigasi dampaknya terhadap inflasi barang impor (imported inflation). “Sehingga inflasi tetap terkendali dalam sasaran 3 plus minus 1 persen pada 2023 dan 2,5 plus minus 1 persen pada 2024.,” kata Perry.

Sementara itu, kebijakan makroprudensial longgar diperkuat dengan efektivitas implementasi Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) dan menurunkan rasio Penyangga Likuiditas Makroprudensial (PLM). Tujuannya untuk mendorong kredit/ pembiayaan bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

“Akselerasi digitalisasi sistem pembayaran juga terus ditingkatkan untuk memperluas inklusi ekonomi dan keuangan digital, termasuk digitalisasi transaksi keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah,” tutur Perry.

Sebelumnya, pada September 2023, Rapat Dewan Gubernur BI memutuskan menahan suku bunga di level 5,75 persen. Bank sentral ini terakhir kali menaikkan suku bunga pada Januari 2023 dari 5,5 persen menjadi 5,75 persen. Artinya, pada Oktober 2023 ini, adalah kebijakan terbaru di mana kenaikan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 6 persen.

Pilihan Editor: Dampak Pelemahan Rupiah ke Maskapai, Bos Lion Air Group: Biaya Operasional Naik 30 Persen

Berita terkait

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

15 jam lalu

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

Bank Indonesia mendorong aktivitas bayar tunai, namun BI mengimbau agar merchant tetap bisa menerima dan melayani pembayaran tunai

Baca Selengkapnya

RUPS Tahunan Jasa Marga Sepakat Bagikan Dividen Rp 274,8 Miliar

21 jam lalu

RUPS Tahunan Jasa Marga Sepakat Bagikan Dividen Rp 274,8 Miliar

RUPS Tahunan Jasa Marga (Persero) Tbk. atau JSMR pada Rabu menyepakati pembagian dividen kepada para pemegang saham sebesar Rp 274,8 miliar.

Baca Selengkapnya

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

21 jam lalu

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) optimistis target pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen pada tahun ini dapat tercapai.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

2 hari lalu

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

LPEM FEB UI memaparkan secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi masih cenderung stagnan.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

2 hari lalu

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa melemah 20 poin.

Baca Selengkapnya

BRI Danareksa dan Succor AM Jalin Kerja Sama, Bidik Kenaikan AUM 50 Persen

2 hari lalu

BRI Danareksa dan Succor AM Jalin Kerja Sama, Bidik Kenaikan AUM 50 Persen

Sucor Aset Management menjalin kerja sama dengan BRI Danareksa Sekuritas untuk distribusi produk investasi reksa dana. Seperti apa targetnya tahun ini

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Keluhkan Mayoritas Inflasi Provinsi Lampaui Angka Nasional

2 hari lalu

Mendagri Tito Keluhkan Mayoritas Inflasi Provinsi Lampaui Angka Nasional

Menteri TIto Karnavian meminta kepala daerah memerhatikan inflasi di daerahnya masing-masing.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

3 hari lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

3 hari lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

3 hari lalu

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.

Baca Selengkapnya