Petani Sawit Berharap Mentan Amran Sulaiman Bergerak Cepat Selesaikan Tiga Persoalan Ini

Rabu, 25 Oktober 2023 16:59 WIB

Andi Amran Sulaiman saat dilantik menjadi Menteri Pertanian untuk Sisa Masa Jabatan 2019-2024 oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu 25 Oktober 2023. Amran akan mengisi kursi Menteri Pertanian setelah Syahrul Yasin Limpo (SYL) terjerat kasus di KPK. Amran merupakan eks Mentan periode 2014-2019. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) memberikan pendapat tentang pelantikan kembali Amran Sulaiman sebagai Menteri Pertanian. Ketua Umum Apkasindo Gulat Manurung mengatakan ada tiga persoalan di bidang pertanian sawit yang perlu segera diperhatikan oleh Amran.

"Kami berharap Pak Amran bergerak cepat karena waktunya bekerja sebagai Menteri hanya 11 bulan kedepan," ujar Gulat kepada Tempo, Rabu, 25 Oktober 2023.

Tiga permasalah sawit yang ia maksud, antara lain soal peremajaan sawit rakyat (PSR), harga tandan buah segar (TBS), dan hilirisasi TBS. Dia mengatakan bila tiga pokok permasalahan utama itu sudah diselesaikan, maka Kementerian Pertanian telah menyelesaikan 85 persen permasalahan petani sawit.

Adapun Amran sebelumnya sempat menjabat sebagai Menteri Pertanian pada periode 2014-2019. Karena itu, Apkasindo berharap Amran dapat bergerak cepat karena telah berpengalaman menjadi orang nomor satu di Kementerian Pertanian. Terlebih, kata dia, Amran bukan sosok yang baru bagi petani sawit dan merupakan pelopor program PSR pada 2017.

Dia menjelaskan, permasalahan pertama adalah tidak sinkronnya aturan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dengan Program Kementerian Pertanian. Khususnya soal lahan sawit di kawasan hutan oleh KLHK. Sehingga, menurut Gulat, banyak Program Strategis Nasional (PSN) banyak terbengkalai.

Advertising
Advertising

"Contohnya adalah PSN PSR (peremajaan sawit rakyat) yang capaiannya lambat sekali," kata dia. Menurut catatan Gulat, setiap tahun pemerintah menargetkan 180 ribu hektare PSR, tetapi rata-rata yang tercapai kurang dari 20 persen. Bahkan pada 2022 lalu hanya 9 persen dari target 180 ribu hektare.

Menurutnya, kendala utamanya PSR serta Program Sarana dan Prasarana(Sarpras) lainnya, 84 persen disebabkan persoalan kawasan hutan. Kendala kedua adalah Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) dan Keputusan Dirjen Perkebunan yang ia nilai menjadi "tembok" capaian program Presiden.

Seperti, Permentan yang cukup berliku untuk mendapatkan Program Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Dia menganggap aturan yang ada saat ini sangat merugikan petani sawit terkait persyaratan 30 persen dana petani harus ada jika ingin mengajukan Alat Mesin Pengolahan Pertanian.

Kedua adalah masalah harga TBS. Ia berujar permasalahan tata niaga terus menerus dibiarkan. Seperti Permentan Nomor 1 Tahun 2018, petani sawit berharap dilakukan revisi untuk memperkuat tata niaga TBS.

Ketiga adalah soal Hilirisasi TBS Petani. Apkasindo berharap kebijakan ini dipercepat sesuai instruksi Jokowi. Menurut dia, seharusnya petani sawit diberi dukungan penuh dan perlindungan. Tetapi sudah 3,5 tahun berlalu belum ada satupun pabrik kelapa sawit atau pabrik sejenis seperti PAMIGO. Padahal, kata dia, dananya bukan APBN tapi berasal dari dana sawit BPDPKS.

Apkasindo pun berharap Amran sebagai Menteri Pertanian yang baru lebih berperan aktif dalam mengatasi masalah-masalah petani sawit ini. "Beliau sudah pernah jadi Mentan, tentu tidak perlu belajar dari nol," kata dia.

RIANI SANUSI PUTRI

Berita terkait

Mentan Amran Tinjau Pertanaman Padi di Sulawesi Selatan

2 hari lalu

Mentan Amran Tinjau Pertanaman Padi di Sulawesi Selatan

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meninjau jalanya pertanaman padi di sejumlah sentra wilayah Provinsi Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Solok Selatan Dipanggil Kejati Sumbar Dugaan Korupsi Lahan Hutan untuk Ditanami Sawit

5 hari lalu

Bupati Solok Selatan Dipanggil Kejati Sumbar Dugaan Korupsi Lahan Hutan untuk Ditanami Sawit

Asisten Pidsus Kejati Sumbar Hadiman menjelaskan pemanggilan Bupati Solok Selatan itu terkait kasus dugaan korupsi penggunaan hutan negara tanpa izin.

Baca Selengkapnya

Mentan Bangun Klaster Pertanian Modern

6 hari lalu

Mentan Bangun Klaster Pertanian Modern

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, akan membangun klaster pertanian modern seluas 10.000 hektare di Kabupaten Bandung.

Baca Selengkapnya

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

8 hari lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

11 hari lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

11 hari lalu

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI mengklaim ekspor ke luar negeri turun, terutama di Eropa.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

13 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

13 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

13 hari lalu

Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau Gapki tanggapi soal target pemerintah menyelesaikan pemutihan hutan di lahan sawit September 2024.

Baca Selengkapnya

Sawit PT RAP Diduga Masuk Kawasan Hutan Kapuas Hulu

13 hari lalu

Sawit PT RAP Diduga Masuk Kawasan Hutan Kapuas Hulu

Perkebunan sawit PT Riau Agrotama Plantation (PT RAP), anak perusahaan Salim Group diduga merambah hutan Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Baca Selengkapnya