Ini Penyebab Nilai Rupiah Ambruk Mendekati Rp16 Ribu

Rabu, 25 Oktober 2023 15:28 WIB

Petugas penukaran mata uang asing tengah menghitung uang pecahan 100 dolar Amerika di Jakarta, Kamis, 24 Desember 2020. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat tipis 5 poin atau 0,03 persen ke level 14.200. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terpantau terus melemah. Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu, 25 Oktober 2023 pagi melemah sebesar 0,13 persen atau 21 poin. Kurs rupiah kini menjadi Rp15.870 per dolar AS dari sebelumnya Rp 15.849 per dolar AS.

Melemahnya rupiah sebenarnya telah terjadi sejak Mei lalu dengan kisaran Rp 14.700 per dolar AS. Namun sejak saat itu, pelemahan terus terjadi dan semakin memburuk. Bahkan, analis memperkirakan kurs rupiah berpotensi tembus Rp 16 ribu per dolar Amerika Serikat (dolar AS). Lantas, apa penyebab nilai tukar rupiah melemah?

1. Kebijakan Suku Bunga Tinggi Bank Sentral Amerika Serikat

Ekonom dan Associate Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia Ryan Kiryanto mengatakan salah satu penyebab melemahnya rupiah adalah karena pernyataan bank sentral AS (The Fed) yang mengisyartkan sinyal hawkish. Keputusan hawkish berarti The Fed bakal melakukan pendekatan tingkat suku bunga tinggi untuk mengendalikan inflasi.

Pada September lalu, inflasi AS trercatat sebesar 3,7 persen alias masih di atas target pemerintah AS sebesar 2 persen. “Tekanan yang bersumber dari kebijakan The Fed ini yang paling kuat dan intens,” tutur Ryan, Selasa, 24 Oktober 2023 dikutip dari Koran Tempo.

Advertising
Advertising

2. Peningkatan Risiko Geopolitik Global

Selain suku bunga yang tinggi, faktor lain yang menyebabkan rupiah semakin melemah adalah peningkatan risiko geopolitik global. Hal itu dipicu oleh konflik Ukraina dan Rusia yang belum reda, namun dunia kembali diguncang dengan perang Israel vs Palestina.

Ketegangan di Timur Tengah yang masih berlangsung menjadi kekhawatiran pasar yang mendorong pelaku pasar masuk ke aset aman di emas dan dolar AS. Konflik tersebut pada akhirnya menyebabkan ketidakpastian global yang tinggi sehingga investor cenderung berpegang pada aset yang aman, termasuk memindahkannya ke dolar AS yang dianggap mata uang kuat dunia.

3. Situasi Politik

Penyebab melemahnya rupiah juga bersumber dari dalam negeri, tepatnya dari kancah politik. Situasi politik menjelang pemilihan umum atau Pemilu 2024 juga menjadi penyebab melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar. Jelang pemilu 2024, bursa calon presiden dan wakil presiden makin memanas lantaran isu dinasti politik semakin menguat setelah putra sulung Presiden Joko Widodo, yakni Gibran Rakabuming Raka diusung menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.

Kancah politik juga makin panas setelah Mahkamah Konstitusi memuat aturan baru mengenai batas usia minimum capres dan cawapres demi melenggangkan Gibran ikut serta dalam pemilu. “Semua hiruk pikuk ini memberi persepsi negative bagi investor,” ujar Ryan.

Langkah Pemerintah Antisipasi Pelemahan Rupiah

Demi mendorong kurs rupiah kembali menguat, pemerintah melalui Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) tengah menyiapkan sejumlah langkah. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang juga Ketua KSSK mengatakan, pihaknya sedang menyiapkan paket kebijakan agar rupiah tidak melemah.

Paket kebijakan itu, kata Sri Mulyani, utamanya untuk merespons agar kondisi sektor riil, inflasi, nilai tukar hingga stabilitas sistem keuangan dalam negeri tetap terjaga. Selain itu, paket kebijakan dibuat untuk menjaga pertumbuhan ekonomi pada kisaran 5 persen di tengah tingginya dinamika global saat ini.

"Kami sedang menyiapkan berbagai langkah paket kebijakan nanti agar sektor riil tetap terjaga, masyarakat kelas menengah terutama kelompok bawah daya belinya terutama dalam menghadapi El Nino bisa didukung melalui instrumen yang segera kita rumuskan," kata Sri Mulyani di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, 23 Oktober 2023.

RIZKI DEWI AYU | DEFARA DHANYA PARAMITHA | GHOIDA RAHMAH

Baca Juga: Serangan Beruntun Melemahkan Rupiah

Berita terkait

Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

1 hari lalu

Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

Pada awal perdagangan Jumat pagi, rupiah turun 60 poin atau 0,38 persen menjadi Rp15.984 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

1 hari lalu

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memberikan analisis soal nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS belakangan ini.

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

1 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

2 hari lalu

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup menguat setelah rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat menguat.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Fluktuatif, Citroen Terapkan Strategi Khusus Jual Produk Anyar

3 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Fluktuatif, Citroen Terapkan Strategi Khusus Jual Produk Anyar

Masih sangat berfluktuasinya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS membuat sejumlah produsen mobil menerapkan strategi khusus dalam menjual produknya.

Baca Selengkapnya

Hari Ini Rupiah Makin Terpuruk ke Rp 16.100 per Dolar AS, Pedagang Tunggu Rilis Data Inflasi Terbaru

3 hari lalu

Hari Ini Rupiah Makin Terpuruk ke Rp 16.100 per Dolar AS, Pedagang Tunggu Rilis Data Inflasi Terbaru

Kurs rupiah ditutup melemah 20 poin ke level Rp 16.100 per dolar AS. Pada perdagangan kemarin, kurs rupiah per dolar AS ditutup pada level Rp 16.080

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

3 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

Wamenkeu Suahasil Nazara memperkirakan suku bunga The Fed belum akan turun dalam waktu dekat, sehingga indeks dolar meningkat dan menekan nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Kembali Melemah

4 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Kembali Melemah

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah dalam penutupan perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diperkirakan Menguat hingga Rp 15.990 Terhadap Dolar AS

4 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diperkirakan Menguat hingga Rp 15.990 Terhadap Dolar AS

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 15.990 sampai Rp 16.070

Baca Selengkapnya