Mengenal Predatory Pricing yang Ramai di Penghujung Tiktok Shop Disetop

Reporter

M. Roby Septiyan

Editor

Dwi Arjanto

Jumat, 13 Oktober 2023 19:59 WIB

Ilustrasi TikTok Shop. Google Play

TEMPO.CO, Jakarta - Sebelum TikTok Shop resmi dilarang melalui Permendag Nomor 31 Tahun 2023, ramai perbincangan mengenai kabar adanya praktik predatory pricing yang dilakukan dalam platform tersebut.

Hal ini juga disampaikan oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas saat berbincang dengan para pedagang di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Kamis, 28 September 2023.

Menurut Zulhas, banyak pedagang di TikTok Shop menjual barang dagangannya dengan harga sangat murah atau jual rugi. Hal tersebut menurutnya akan mematikan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Namun, pernyataan tersebut dibantah oleh pihak TikTok yang menyatakan bahwa pihaknya tidak dapat mengatur harga jual. Semuanya dikembalikan pada strategi bisnis masing-masing penjual.

Permasalahan tersebut sudah tidak terjadi lagi semenjak diterbitkan aturan pelarangan social commerce menyediakan fasilitas pembayaran dalam platform. Namun, pemahaman mengenai apa itu predatory pricing belum sepenuhnya didapatkan oleh masyarakat. Secara sederhana, predatory pricing adalah penetapan harga predator yang mengancam banyak pihak.


Dalam dokumen Departemen Kehakiman Amerika Serikat yang berjudul Predatory Pricing: Strategic Theory and Legal Policy, dinyatakan bahwa predatory pricing adalah harga yang memaksimalkan keuntungan dengan syarat eksklusifitas.

Advertising
Advertising

Artinya keuntungan diperoleh oleh penjual yang dapat menghilangkan, mendisiplinkan, atau menghambat perilaku kompetitif dari pesaing dan calon pesaing. Dampak yang mungkin terjadi ke depannya adalah monopoli dan kenaikan harga dalam jangka panjang dan kurangnya inovasi pada produk.

Permasalahan mengenai predatory pricing di luar negeri sudah sering terjadi dan tidak jarang berakhir di pengadilan. Hal tersebut terjadi karena memang sepintas predatory pricing adalah keputusan bisnis yang tidak wajar. Namun, dibalik ketidakwajarannya ada keuntungan yang dituju penjual predator pada masa depan nantinya. Tentu hal tersebut bisa terjadi saat pesaingnya bangkrut, atau setidaknya tidak bisa melawan.

Saat itulah, harga dapat ditentukan oleh penjual predator sendiri karena sudah tidak ada pesaing dan kebutuhan konsumen tetap ada.

Hal tersebut tentunya menjadi masalah bersama dan perlu adanya peranan pemerintah dalam penyelesaiannya. Terlebih predatory pricing bukan cuma terjadi pada platform daring, tetapi juga mungkin terjadi pada penjualan langsung di pasar yang fisik. Apapun sarananya, predatory pricing merupakan tindakan yang merugikan banyak orang dalam jangka waktu yang panjang bila tidak diatasi sesegera mungkin.

M. ROBY SEPTIYAN | RIANI SANUSI PUTRI
Pilihan editor: TikTok Shop Buka Lagi Pada 10 November 2023? Ini Penjelasan Kemendag

Berita terkait

Zulkifli Hasan Klaim Neraca Perdagangan Surplus tapi Ekspor Turun

1 hari lalu

Zulkifli Hasan Klaim Neraca Perdagangan Surplus tapi Ekspor Turun

Mendag Zulkifli Hasan klaim neraca perdagangan surplus tapi ekspor turun.

Baca Selengkapnya

Kemendag ke Cile, Kunjungi Importir Sepeda asal Indonesia

1 hari lalu

Kemendag ke Cile, Kunjungi Importir Sepeda asal Indonesia

Kementerian Perdagangan (Kemendag) ke Cile, kunjungi importir sepeda asal Indonesia.

Baca Selengkapnya

Cara Daftar Gratis Ongkir TikTok Shop untuk Penjual

1 hari lalu

Cara Daftar Gratis Ongkir TikTok Shop untuk Penjual

Ketahui cara daftar gratis ongkir TikTok Shop berikut ini. Cara ini cukup menguntungkan untuk menarik pembeli. Berikut ini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Tingkatkan Ekspor ke Amerika Selatan, Kemendag Akan Pakai Perjanjian Perdagangan Bilateral dengan Cile

1 hari lalu

Tingkatkan Ekspor ke Amerika Selatan, Kemendag Akan Pakai Perjanjian Perdagangan Bilateral dengan Cile

Kemendag berencana memanfaatkan perjanjian dagang bilateralnya dengan Cile untuk meningkatkan ekspor ke Amerika Selatan.

Baca Selengkapnya

Eko Patrio Sebut PAN Siapkan Kader Terbaik untuk Pilkada Jakarta, Siapa Saja?

4 hari lalu

Eko Patrio Sebut PAN Siapkan Kader Terbaik untuk Pilkada Jakarta, Siapa Saja?

Eko Patrio mengakui PAN juga mengusulkan namanya untuk maju di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Beda Sikap Soal Peringatan Prabowo agar Oposisi Tak Ganggu Pemerintahannya

6 hari lalu

Beda Sikap Soal Peringatan Prabowo agar Oposisi Tak Ganggu Pemerintahannya

Ganjar berharap masyarakat sipil bisa ikut memberikan catatan kritis pada pemerintahan Prabowo nanti.

Baca Selengkapnya

Zita Anjani PAN Tetap Diusung Maju di Pilkada DKI, Jadi Dampingi Ridwan Kamil?

6 hari lalu

Zita Anjani PAN Tetap Diusung Maju di Pilkada DKI, Jadi Dampingi Ridwan Kamil?

PAN tetap mengusung Zita Anjani maju di Pilkada DKI. PAN mengaku tidak khawatir dengan elektabilitas Zita gara-gara polemik Starbucks.

Baca Selengkapnya

Reaksi Internal KIM Soal Peringatan Prabowo agar Pihak yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu

7 hari lalu

Reaksi Internal KIM Soal Peringatan Prabowo agar Pihak yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu

Zulhas menceritakan bagaimana Prabowo bersama tim dan koalisinya secara gigih bertarung dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Kemendag Sebut Bisnis Waralaba Meningkat 5 Persen, Terpusat di Pulau Jawa

8 hari lalu

Kemendag Sebut Bisnis Waralaba Meningkat 5 Persen, Terpusat di Pulau Jawa

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Isy Karim menyebut perkembangan waralaba tahun ini meningkat sebanyak 5 persen.

Baca Selengkapnya

Zulhas Ajak Calon Kepala Daerah Usungan PAN Tiru Sikap Jokowi-Prabowo

8 hari lalu

Zulhas Ajak Calon Kepala Daerah Usungan PAN Tiru Sikap Jokowi-Prabowo

Zulhas berpesan kepada calon kepala daerah usungan PAN untuk meniru hubungan politik Presiden Jokowi dan Prabowo.

Baca Selengkapnya