Uji Coba Rampung, Garuda Indonesia Bakal Gunakan Bioavtur pada Penerbangan Komersial
Reporter
Riri Rahayu
Editor
Grace gandhi
Selasa, 10 Oktober 2023 14:54 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai penerbangan Garuda Indonesia mulai menjajaki penggunaaan bioavtur J2.4, yakni bahan bakar nabati dengan kadungan minyak inti kelapa sawit pada pesawat penerbangan komersial. Uji terbang telah dilakukan pada armada Garuda Indonesia B737-800NG PK-GFX dengan mesin pesawat CFM56-7B.
Pesawat tersebut diuji coba dengan penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta, lalu dilanjutkan menuju area Pelabuhan Ratu Airspace, pada Rabu, 4 Oktober 2023.
"Uji coba bioavtur J2.4 tersebut telah melalui serangkaian prosedur Engine Ground Run Test dengan menggunakan armada yang sama di Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia," kata Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Irfan Setiaputra lewat keterangan tertulis, Selasa, 10 Oktober 2023.
Irfan mengatakan uji coba ini melengkapi uji statis yang telah dilaksanakan pada akhir Juli lalu, dengan menggunakan komponen mesin pesawat CFM56-7B. Melalui berbagai rangkaian uji coba tersebut, kata Irfan, Tim Peneliti PT LAPI ITB bersama stakeholder terkait menyampaikan bahwa Sustainable Aviation Fuel (SAF) jenis bioavtur J2.4 pada tipe pesawat Boeing 737-800 menunjukkan respon pesawat baik dan terkendali.
"Dengan hasil baik ini, Garuda Indonesia bersama Pertamina siap melanjutkan sinergi BUMN ini ke tahap rencana penggunaan SAF dalam penerbangan komersial Garuda Indonesia," ujar Irfan.
Selanjutnya: Melalui penggunaan bioavtur J2.4 ini....
<!--more-->
Melalui penggunaan bioavtur J2.4 ini, lanjut Irfan, Garuda Indonesia berkomitmen mendukung inisiatif dekarbonisasi. Hal ini seiring target Indonesia mencapai net zero emission pada 2060.
"Ini tentunya menjadi optimisme tersendiri bagi langkah kita bersama untuk merealisasikan mimpi besar mewujudkan green energy pada ekosistem aviasi Indonesia," kata Irfan.
Lebih lanjut, Irfan mengatakan, kesiapan penggunaan SAF pada lini penerbangan komersial ini akan diselaraskan dengan kajian implementasi SAF secara komprehensif atas kesiapan korporasii dalam mengadaptasi penggunaan energi terbarukan ini.
"Ini merupakan langkah awal yang kiranya dapat menjadi misi berkelanjutan bagi ekosistem aviasi untuk bergerak semakin adaptif dalam menghadirkan kontribusi bagi keberlangsungan lingkungan hidup," ujarnya.
Pilihan Editor: Harga Jenis Tas dan Jam Tangan Mewah Koleksi Syahrul Yasin Limpo: Bisa Mencapai Ratusan Juta Rupiah