Aktivitas Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali, Kemenkeu: Kewaspadaan Tetap Perlu Dijaga

Selasa, 3 Oktober 2023 12:56 WIB

Febrio N Kacaribu. Feb.ui.ac.id

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Keuangan atau Kemenkeu mengatakan kewaspadaan tetap perlu dijaga, meskipun aktivitas manufaktur masih ekspansif dan inflasi terkendali.

PMI Manufaktur Indonesia pada September berada di zona ekspansi pada level 52,3, meski melambat dibandingkan Agustus yang di level 53,9. Ini ditopang oleh peningkatan permintaan baru dan permintaan ekspor.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal atau BKF Kemenkeu Febrio Kacaribu mengatakan sentimen bisnis secara keseluruhan masih terjaga positif di September, dengan masing-masing indeks yang berada di atas level 50,0.

"Meskipun demikian, kami akan terus memonitor dan memitigasi berbagai risiko dan ketidakpastian global yang menunjukkan peningkatan belakangan ini, termasuk potensi perlambatan lebih dalam dari perekonomian global, khususnya ekonomi Tiongkok,” kata Febrio dalam keterangan resminya pada Selasa, 3 Oktober 2023.

Sementara itu, lanjut dia, PMI Manufaktur di beberapa negara utama dunia, seperti Amerika Serikat dan Jepang, masih terkontraksi, masing-masing ke level 48,9 dan 48,5. Sedangkan PMI Manufaktur China mengalami perlambatan dari bulan sebelumnya yang 51,0, meskipun tercatat ekspansif di level 50,6.

Advertising
Advertising

Sementara inflasi di bulan September menurun menjadi 2,28 persen secara tahunan (year on year/Yoy) dari Agustus yang tercatat 3,27 persen. Febrio mengatakan ini didorong oleh perlambatan inflasi komponen harga yang diatur pemerintah (administered price/AP) dan inflasi inti.

Inflasi AP mengalami penurunan tajam, sejalan dengan berakhirnya base effect penyesuaian harga BBM pada September 2022 yang lalu. "Meski begitu, tekanan terhadap harga BBM nonsubsidi juga perlu diwaspadai seiring dengan tren kenaikan harga minyak mentah dunia akhir-akhir ini," ujar Febrio.

Sementara komponen inflasi harga bergejolak (volatile food/VF) juga masih melanjutkan tren meningkat. Inflasi VF mencapai 3,62 persen Yoy, naik dari angka Agustus yang sebesar 2,42 persen. Kenaikan ini terutama didorong oleh naiknya harga beras akibat dampak El Nino.

Dengan mempertimbangkan pergerakan harga yang masih meningkat, lanjut Febrio, Pemerintah berupaya menjaga kecukupan pasokan melalui impor beras. Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah menginstruksikan penambahan impor beras sebesar 1 juta ton untuk memperkuat cadangan beras nasional.

Selain itu, upaya menjaga stabilitas harga pangan dilakukan dengan berbagai kegiatan operasi pasar dan menggelar pangan murah di berbagai daerah. "Program bantuan pangan nontunai yang telah mulai digulirkan bulan ini juga diharapkan dapat menjaga daya beli masyarakat dan menahan kenaikan harga pangan” tutur Febrio.

Pilihan Editor: PMI Manufaktur RI Catat Rekor Tertinggi, LPEM UI Soroti 2 Komponen yang Bergerak Lamban

Berita terkait

Ratusan Daerah Belum Salurkan Tunjangan Profesi Guru

2 jam lalu

Ratusan Daerah Belum Salurkan Tunjangan Profesi Guru

Hingga pekan kedua Mei 2024, hanya 26 pemerintah daerah yang menyalurkan tunjangan profesi guru (TPG) ke rekening para guru.

Baca Selengkapnya

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

15 jam lalu

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) optimistis target pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen pada tahun ini dapat tercapai.

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

1 hari lalu

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

Kementerian ESDM terus berkomunikasi dengan kementerian Keuangan untuk mengkaji arif bea keluar untuk ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport Diperpanjang

1 hari lalu

Jokowi Sebut Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport Diperpanjang

Freeport beberapa kali menyuarakan harapan agar izin ekspor konsentrat tembaga tetap dibuka.

Baca Selengkapnya

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK, Bermula dari Bisnis Ekspor Impor

1 hari lalu

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK, Bermula dari Bisnis Ekspor Impor

Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean dilaporkan ke KPK oleh pengacara bernama Andreas atas tuduhan tak lapor LHKPN secara benar.

Baca Selengkapnya

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

2 hari lalu

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

PPJI berharap ke depan ada produk-produk kuliner jenis lainnya yang bisa diekspor seperti halnya rendang.

Baca Selengkapnya

LPEI Ekspor sampai Belanda dan Korea Selatan lewat Desa Devisa Gula Aren Maros

2 hari lalu

LPEI Ekspor sampai Belanda dan Korea Selatan lewat Desa Devisa Gula Aren Maros

LPEI melalui Desa Devisa Gula Aren Maros mengekspor gula aren ke Belanda dan Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Keluhkan Mayoritas Inflasi Provinsi Lampaui Angka Nasional

2 hari lalu

Mendagri Tito Keluhkan Mayoritas Inflasi Provinsi Lampaui Angka Nasional

Menteri TIto Karnavian meminta kepala daerah memerhatikan inflasi di daerahnya masing-masing.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Serap Rp 7,025 Triliun dari Lelang Surat Utang SBSN

2 hari lalu

Pemerintah Serap Rp 7,025 Triliun dari Lelang Surat Utang SBSN

Pemerintah menyerap dana sebesar Rp 7,025 triliun dari pelelangan tujuh seri surat utang yakni Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

Baca Selengkapnya

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

5 hari lalu

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.

Baca Selengkapnya