Hari Ini Kurs Rupiah Diperkirakan Melemah ke Level 15.550 per Dolar AS, Apa Pemicunya?

Rabu, 27 September 2023 08:00 WIB

Petugas penukaran mata uang asing tengah menghitung uang pecahan 100 dolar Amerika di Jakarta, Kamis, 24 Desember 2020. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat tipis 5 poin atau 0,03 persen ke level 14.200. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan nilai tukar rupiah pada hari ini, Rabu, 27 September 2023, akan bergerak fluktuatif. Kurs rupiah diprediksi akan ditutup melemah di rentang Rp 15.480 hingga Rp 15.550 per dolar AS.

Ibrahim menyatakan, kurs rupiah kemarin ditutup melemah 87 poin setelah sebelumnya sempat melemah 110 poin di level Rp 15.490 per dolar AS. Sehari sebelumnya, nilai tukar rupiah berada di kisaran Rp 15.403 per dolar AS.

Menurut Ibrahim, pelemahan nilai tukar rupiah itu disebabkan oleh faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal yang dimaksud di antaranya adalah pasar yang khawatir akan penutupan pemerintahan Amerika Serikat akibat potensi gagal bayar utang.

Hal itu juga yang dinilai tak banyak menghalangi penguatan dolar dengan suku bunga yang lebih tinggi. "Kongres mempunyai kurang dari seminggu untuk meloloskan rancangan undang-undang pengeluaran dan mencegah penutupan pemerintahan,” tutur Ibrahim dalam keterangan tertulis, Selasa, 26 September 2023.

Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari pada Senin malam lalu memperkirakan suku bunga bakal naik, setidaknya sekali lagi pada tahun 2023. Dengan begitu, secara keseluruhan suku bunga pada tahun ini akan tetap lebih tinggi hingga tahun 2024.

Advertising
Advertising

Sebelumnya pada pekan lalu, bos bank sentral Amerika Serikat (The Fed) Jerome Powell mengatakan bahwa inflasi yang tinggi dan pasar tenaga kerja yang ketat kemungkinan bakal memicu kenaikan suku bunga lagi pada tahun ini.

“Powell juga meremehkan ekspektasi penurunan suku bunga besar-besaran tahun depan, dengan target suku bunga The Fed ditetapkan tetap di atas 5 persen hingga tahun 2024,” ujar Ibrahim.

Selanjutnya: Faktor eksternal lainnya datang dari ...

<!--more-->

Faktor eksternal lainnya datang dari Asia, khususnya soal pengembang properti China Evergrande Group yang terkepung mengatakan pihaknya tidak akan dapat menerbitkan utang baru karena penyelidikan pemerintah. “Hal ini meningkatkan kekhawatiran atas pengawasan peraturan yang lebih ketat terhadap sektor ini, menghadapi krisis uang tunai selama tiga tahun,” ucap Ibrahim.

Adapun dari dalam negeri, faktor yang mempengaruhi adalah proyeksi pemerintah soal pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2024 yang bakal meningkat menjadi 5,2 persen. Meski begitu, para ekonom memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di rentang 4,9 persen hingga 5,1 persen.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut sejalan dengan pertumbuhan ekonomi global 2024 yang diproyeksikan naik oleh beberapa organisasi internasional, seperti Bank Dunia dari 2,1 persen menjadi 2,4 persen. Sedangkan Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional naik ke kisaran 3 persen, serta Organization Economic Cooperation and Development (OECD) meramal ekonomi tumbuh dari 2,7 persen menjadi 2,9 persen.

Walaupun masih ada ketidakpastian global, menurut Ibrahim, pertumbuhan ekonomi tersebut dapat ditopang oleh inflasi yang terkendali dan efek pemilihan umum 2024. Pemilu tahun depan pun diperkirakan bisa berdampak langsung ke konsumsi pemerintah dan ada dampak tidak langsung ke konsumsi masyarakat.

Dampak langsung pemilu ke konsumsi pemerintah itu, menurut Ibrahim, akan terlihat dari komponen konsumsi pemerintah di PDB yakni menampung komponen belanja pemerintah yang sifatnya operasional, seperti belanja material atau belanja barang.

Sedangkan, belanja pemerintah untuk Pemilu 2024 telah dianggarkan sebesar Rp 11,52 triliun di tahun 2023 dan senilai Rp 15,97 triliun pada tahun 2024, kata Ibrahim, juga turut memberi sinyal positif dari dalam negeri.

NINDA DWI RAMADHANI

Pilihan Editor: Viral Video Rupiah Mutilasi Beredar di Media Sosial, Deputi Gubernur BI: Itu Hoaks

Berita terkait

Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

1 hari lalu

Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

Pada awal perdagangan Jumat pagi, rupiah turun 60 poin atau 0,38 persen menjadi Rp15.984 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

2 hari lalu

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memberikan analisis soal nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS belakangan ini.

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

2 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

2 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

3 hari lalu

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup menguat setelah rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat menguat.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Fluktuatif, Citroen Terapkan Strategi Khusus Jual Produk Anyar

4 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Fluktuatif, Citroen Terapkan Strategi Khusus Jual Produk Anyar

Masih sangat berfluktuasinya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS membuat sejumlah produsen mobil menerapkan strategi khusus dalam menjual produknya.

Baca Selengkapnya

Hari Ini Rupiah Makin Terpuruk ke Rp 16.100 per Dolar AS, Pedagang Tunggu Rilis Data Inflasi Terbaru

4 hari lalu

Hari Ini Rupiah Makin Terpuruk ke Rp 16.100 per Dolar AS, Pedagang Tunggu Rilis Data Inflasi Terbaru

Kurs rupiah ditutup melemah 20 poin ke level Rp 16.100 per dolar AS. Pada perdagangan kemarin, kurs rupiah per dolar AS ditutup pada level Rp 16.080

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

4 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

Wamenkeu Suahasil Nazara memperkirakan suku bunga The Fed belum akan turun dalam waktu dekat, sehingga indeks dolar meningkat dan menekan nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Kembali Melemah

5 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Kembali Melemah

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah dalam penutupan perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diperkirakan Menguat hingga Rp 15.990 Terhadap Dolar AS

5 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diperkirakan Menguat hingga Rp 15.990 Terhadap Dolar AS

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 15.990 sampai Rp 16.070

Baca Selengkapnya