5 Perbedaan Reksadana Syariah dan Konvensional

Reporter

Tempo.co

Editor

Laili Ira

Jumat, 22 September 2023 17:30 WIB

Ada 5 perbedaan reksadana syariah dan konvensional yang harus Anda ketahui, mulai dari akad hingga pengelolaannya. Foto: Canva

TEMPO.CO, Jakarta - Siapa yang penasaran dengan perbedaan reksadana syariah dan konvensional? Saat ini, Reksadana menjadi salah satu produk investasi yang banyak dikenal oleh masyarakat. Reksadana kini sudah mengalami perkembangan dengan adanya reksadana syariah.

Jika sebelumnya hanya ada reksadana konvensional, saat ini sudah ada reksadana syariah untuk investor yang membutuhkan produk investasi yang sesuai dengan syariat Islam. Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut adalah perbedaan antara reksadana syariah dan konvensional.

Apa Itu Reksadana?

Sebelum membahas tentang perbedaan investasi reksadana syariah dan konvensional, pahami dahulu apa itu reksadana. Produk reksadana adalah sebuah wadah untuk menghimpun dana masyarakat yang dikelola oleh sebuah badan hukum yang disebut manajer investasi.

Dana tersebut kemudian diinvestasikan ke dalam bentuk surat-surat berharga, seperti saham, obligasi, dan juga pasar uang. Dalam reksadana, investor mendapatkan keuntungan dari pembagian dividen atau bunga yang dibukukan pada nilai aktiva bersih (NAB).

Dalam perkembangannya, reksadana hadir dengan produk baru yaitu reksadana syariah sebagai alternatif reksadana konvensional. Kedua jenis reksadana ini memiliki sejumlah perbedaan dalam sistem dan prinsipnya.

Perbedaan Reksadana Syariah dan Konvensional

Advertising
Advertising

Seperti yang sudah dijelaskan, produk reksadana syariah dan konvensional memiliki beberapa perbedaan. Berikut adalah beberapa hal yang membedakan antara reksadana syariah dan konvensional:

1. Prinsip Pengelolaannya

Perbedaan utama yang ada pada reksadana syariah dan konvensional yaitu prinsip pengelolaannya. Reksadana konvensional dikelola dengan menggunakan prinsip kontrak investasi kolektif serta diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Sementara itu, reksadana syariah dikelola berdasarkan prinsip syariat Islam dan diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS) bersamaan dengan OJK. Prinsip syariah yang digunakan dalam pengelolaan reksadana berdasarkan Al-Qur'an, hadist, dan juga fatwa ulama.

2. Akad atau Perjanjian

Dalam penerapannya, reksadana konvensional lebih menekankan pada kesepakatan antara pihak investor dengan manajer investasi. Dengan begitu, tidak ada akad yang berdasarkan prinsip halal atau non halal dalam reksadana konvensional.

Berbeda dengan reksadana konvensional, produk reksadana syariah menggunakan berbasis syariat Islam yang meliputi akad kerjasama (musyarakah), sewa menyewa (ijarah), dan juga bagi hasil (mudharabah).

3. Isi Portofolio

Perbedaan reksadana syariah dan konvensional selanjutnya ada pada isi portofolionya. Manajer investasi reksadana konvensional bisa mengalokasikan dana yang dikelola ke dalam produk efek manapun.

Sedangkan, manajer investasi reksadana syariah hanya diperbolehkan untuk mengalokasikan dana yang dikelolanya ke dalam produk efek yang masuk dalam daftar efek syariah (DES). Inilah salah satu perbedaan yang nampak dari reksadana syariah dan konvensional.

4. Proses Cleansing atau Pembersihan

Dalam reksadana konvensional, tidak ada istilah cleansing atau pembersihan sumber pendapatan untuk memisahkan materi yang halal dan non halal. Prinsipnya hanya didasarkan pada aturan dan ketentuan investasi yang ditetapkan oleh OJK.

Reksadana syariah berbeda dengan reksadana konvensional, karena terdapat proses cleansing atau pembersihan yang wajib dilakukan. Proses cleansing ini bertujuan untuk memisahkan antara pendapatan halal dan tidak halal dalam perusahaan.

5. Pembagian Keuntungan

Perbedaan terakhir antara reksadana syariah dan konvensional yang terakhir yaitu dalam hal pembagian keuntungan. Dalam reksadana konvensional, pembagian keuntungan dilakukan antara pemilik modal dengan manajer investasi berdasarkan perkembangan suku bunga.

Sementara itu, pembagian keuntungan dalam reksadana syariah dilakukan antara pemilik modal dan manajer investasi yang didasarkan pada aturan syariat Islam dan juga kesepakatan bersama mengenai besarannya.

Dalam reksadana konvensional, seorang manajer investasi harus menanggung risiko. Sedangkan, dalam reksadana syariah manajer investasi tidak menanggung kerugian, karena ini merupakan tanggung jawab pemodal.

Itulah sejumlah perbedaan reksadana syariah dan konvensional yang harus diketahui. Dalam penerapannya, reksadana konvensional dan syariah memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga bisa dipilih sesuai kebutuhan.

ANISA PRASETYA PUTRI KARTINI

Pilihan Editor: 7 Daftar Reksadana Syariah Terbaik yang Menguntungkan

Berita terkait

Ini Rekomendasi Investasi untuk Pemula di Tahun 2024

30 Januari 2024

Ini Rekomendasi Investasi untuk Pemula di Tahun 2024

Awal tahun merupakan waktu tepat untuk melakukan investasi. Ini rekomendasi investasi untuk pemula di tahun 2024 yang bisa dipilih.

Baca Selengkapnya

Mengenal Apa Itu Portofolio Investasi, Tujuan, dan Jenisnya

15 Januari 2024

Mengenal Apa Itu Portofolio Investasi, Tujuan, dan Jenisnya

Portofolio investasi adalah istilah yang merujuk pada kumpulan aset investasi, seperti deposito hingga saham. ini pengertian, jenis, dan tujuannya.

Baca Selengkapnya

15 Istilah Investasi yang Wajib Diketahui Investor Pemula

12 Januari 2024

15 Istilah Investasi yang Wajib Diketahui Investor Pemula

Sebagai investor pemula, wajib memahami istilah investasi yang sering digunakan. Hal ini dilakukan agar transaksi lancar dan terhindar dari kerugian.

Baca Selengkapnya

5 Instrumen Investasi yang Bisa Dipilih untuk Dana Pensiun

10 Januari 2024

5 Instrumen Investasi yang Bisa Dipilih untuk Dana Pensiun

Untuk mempersiapkan dana pensiun, sudah saatnya melakukan riset instrumen investasi yang tepat. Berikut rekomendasi investasi untuk dana pensiun.

Baca Selengkapnya

Bursa Efek Targetkan Jumlah Investor Syariah Tembus 1 Juta pada 2024

9 Januari 2024

Bursa Efek Targetkan Jumlah Investor Syariah Tembus 1 Juta pada 2024

Pasar modal syariah di Indonesia menarik. Pertumbuhan investor mencapai 200 persen dalam lima tahun.

Baca Selengkapnya

5 Keuntungan Menjadi Nasabah Prioritas

20 Desember 2023

5 Keuntungan Menjadi Nasabah Prioritas

Dalam memperlakukan nasabah prioritas, bank selalu memberikan pelayanan lebih.

Baca Selengkapnya

Daftar Produk Reksadana Syariah dan Keuntungannya

14 Desember 2023

Daftar Produk Reksadana Syariah dan Keuntungannya

Ada banyak produk reksadana syariah di Indonesia yang menguntungkan. Berikut ini daftar serta keuntungan jika berinvestasi reksadana syariah.

Baca Selengkapnya

Mengenal Apa Itu Pasar Modal, Sejarah, dan Instrumennya

4 Desember 2023

Mengenal Apa Itu Pasar Modal, Sejarah, dan Instrumennya

Pasar modal adalah sistem keuangan yang memfasilitasi perdagangan instrumen keuangan. Lalu, apa saja instrumen pasar modal? Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Pengertian Reksadana Pasar Uang, Keuntungan, dan Contoh Aplikasinya

1 Desember 2023

Pengertian Reksadana Pasar Uang, Keuntungan, dan Contoh Aplikasinya

Reksadana pasar uang adalah salah satu jenis reksadana dengan risiko paling minim. Meskipun begitu, reksadana jenis ini juga punya banyak kelebihan.

Baca Selengkapnya

Gagal Bayar Surat Utang Waskita Karya Ancam Asuransi dan Reksadana

27 November 2023

Gagal Bayar Surat Utang Waskita Karya Ancam Asuransi dan Reksadana

Risiko gagal bayar surat utang Waskita Karya mengancam perusahaan asuransi, institusi keuangan, dan reksadana.

Baca Selengkapnya