Luhut Sebut Indonesia Bisa Menjadi Pusat Peradaban Maritim Dunia, Ini Alasannya

Selasa, 19 September 2023 19:08 WIB

Luhut Binsar Pandjaitan. TEMPO/ Moh Khory Alfarizi

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan bahwa Indonesia ditargetkan pada 2045 dapat menjadi negara berpendapatan tinggi dan menjadi pusat peradaban maritim dunia.

Luhut juga mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah mengarah ke sana. Ia optimis bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat mencapai 6 persen pada 2025-2026, beranjak dari angka yang selama ini berkisar di sekitar 5 persen.

"Kalau hari ini pertumbuhan ekonomi kita masih sekitar 5 persen, tapi dengan kompleksitas ekonomi kita, dengan downstreaming industry kita berharap 2025-2026 akan bisa tumbuh 6 persen dan terus itu akan membaik," kata Luhut pada Selasa, 19 September 2023.

Luhut optimistis bahwa target Indonesia sebagai negara maju dan pusat peradaban maritim dunia di tahun 2045 akan tercapai jika semua pihak bekerjasama.

Kemenko Kemaritiman dan Investasi bekerjasama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan menggelar Marine Spatial Planning Service Expo (MSPS) 2023. Kegiatan ini termasuk dalam rangkaian kegiatan memperingati Hari Maritim Nasional.

Advertising
Advertising

Deputi Bidang Sumber Daya Maritim Kemenkomarves, Muhamad Firman Hidayat mengatakan bahwa topik substansial dalam kegiatan ini yaitu penataan ruang dan kabel bawah laut.

"Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi momentum menstimulasi dan menggalang gagasan, respon, dan dukungan yang dibutuhkan dalam pengelolaan ruang laut Indonesia yang lebih baik," ujarnya.

MSPS diadakan di Pullman Jakarta pada 19-21 September 2023. Acara ini merupakan edisi kedua setelah sebelumnya diselenggarakan pada tahun 2022. Kegiatan MSPS terdiri dalam kegiatan seminar nasional dan pameran. Seminar nasional akan mengangkat lima topik esensial dengan narasumber yang kompeten dalam lingkup pengelolaan ruang laut.

"Selain topik substansial mengenai penataan ruang dan kabel bawah laut, sebagai main event, kami juga mengadakan dua sosialisasi terkait perizinan dasar serta perizinan berusaha dalam penyelenggaraan pipa dan kabel bawah laut," ujar Muhamad.

Pihaknya menargetkan ada sebanyak seribu orang peserta selama tiga hari. Segmentasi peserta yang disasar yaitu pemerintahan, akademisi, swasta, lembaga, komunitas, public figure, atau kalangan umum.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam sambutannya mengajak dunia usaha, lembaga penelitian, dan masyarakat untuk berkolaborasi dalam menjaga mengelola laut.

"Kita harus menjaga dan mengelola laut melalui regulasi kebijakan dan keputusan pengelolaan ruang laut berdasar data yang terukur dan detail. Mari kita jadikan laut Indonesia sebagai laut yang membawa kesejahteraan dan kejayaan bangsa," kata Sakti.

Pilihan Editor: Buntut Konflik Pulau Rempang, Pemerintah Diminta Buat Peta Kebijakan Investasi

Berita terkait

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

10 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan untuk IKN Tidak Terburu-buru dan Melanggar HAM: Semua Diganti

20 jam lalu

Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan untuk IKN Tidak Terburu-buru dan Melanggar HAM: Semua Diganti

Pemerintah akan menggusur warga di area 2.086 hektare lahan untuk proyek IKN. Ganti rugi dan tempat relokasi disiapkan.

Baca Selengkapnya

Luhut Puas Tactical Floor Game Pengamanan Tamu VVIP WWF ke-10 Bali

1 hari lalu

Luhut Puas Tactical Floor Game Pengamanan Tamu VVIP WWF ke-10 Bali

Luhut berharap pelaksanaan WWF dengan jumlah peserta yang tercatat lebih 30.000 dari 148 negara itu dapat berjalan dengan baik.

Baca Selengkapnya

Blak-blakan Masalah Budidaya Udang, Luhut Minta Kasus Karimunjawa Tak Terulang

2 hari lalu

Blak-blakan Masalah Budidaya Udang, Luhut Minta Kasus Karimunjawa Tak Terulang

Luhut mengatakan permasalahan industri budidaya udang di Indonesia disebabkan banyaknya aturan yang tumpang tindih dan tidak terintegrasi.

Baca Selengkapnya

Menteri Kelautan Perikanan Resmikan Media Center KKP

2 hari lalu

Menteri Kelautan Perikanan Resmikan Media Center KKP

Media Center dilengkapi dengan sejumlah fasilitas mulai dari ruang meeting, studio, hingga akses internet.

Baca Selengkapnya

Trenggono Optimistis Indonesia Bisa Dominasi Pasar Lobster Global

2 hari lalu

Trenggono Optimistis Indonesia Bisa Dominasi Pasar Lobster Global

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono optimistis Indonesia bisa mendominasi pasar lobster internasional pada 30 tahun mendatang.

Baca Selengkapnya

Setelah Sebut Orang Toxic, Luhut Kini Sarankan Prabowo Pilih Menteri dengan Rekam Jejak Bagus

2 hari lalu

Setelah Sebut Orang Toxic, Luhut Kini Sarankan Prabowo Pilih Menteri dengan Rekam Jejak Bagus

Setelah minta Prabowo tidak membawa orang 'toxic' atau bermasalah ke dalam kabinetnya, Luhut menyinggung soal track record calon anggota kabinet.

Baca Selengkapnya

Luhut Takjub Melihat Kapal OceanX: Berharap Indonesia juga Punya

2 hari lalu

Luhut Takjub Melihat Kapal OceanX: Berharap Indonesia juga Punya

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan takjub melihat kapal OceanX.

Baca Selengkapnya

KKP Luncurkan Project Management Office 724 untuk Awasi Pengelolaan Lobster

3 hari lalu

KKP Luncurkan Project Management Office 724 untuk Awasi Pengelolaan Lobster

KKP membentuk PMO 724 untuk mendukung tata kelola lobster di tanah air.

Baca Selengkapnya

Kemenhub: Jakarta Masuk Daftar 50 Kota Maritim Terkemuka di Dunia

4 hari lalu

Kemenhub: Jakarta Masuk Daftar 50 Kota Maritim Terkemuka di Dunia

Jakarta masuk dalam daftar 50 kota maritim terkemuka di dunia, peringkat satu sebagai kota dengan kantor pusat perusahaan pelayaran terbanyak di dunia

Baca Selengkapnya