Jokowi dan Bahlil Tinjau Pabrik Baterai Kendaraan Listrik di Karawang, Terbesar di Asia Tenggara
Reporter
Riani Sanusi Putri
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Jumat, 15 September 2023 09:45 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo alias Jokowi bersama Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia meninjau fasilitas produksi baterai kendaraan listrik milik PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power di Karawang, Jawa Barat. Bahlil menyebut pabrik tersebut merupakan produsen baterai kendaraan listrik pertama dan terbesar di wilayah Asia Tenggara.
"Pabrik ini menerapkan teknologi terbaru dari LG. Dari lima pabrik milik LG di dunia, pabrik di Indonesia inilah yang menggunakan teknologi terbaru,” ujar Bahlil dalam keterangannya pada Kamis malam, 11 September 2023.
Ia berujar kedatangan Jokowi ini untuk memonitor perkembangan investasi pabrik sel baterai untuk kendaraan listrik senilai US$ 3,1 miliar atau Rp45,88 triliun. Pembangunan pabrik ini terintegrasi dengan proyek Grand Package hulu-hilir baterai.
Bahlil menjelaskan fasilitas produksi yang saat ini telah terbangun di Karawang New Industry City (KNIC) merupakan fase pertama dari dua fase yang telah direncanakan oleh PT HLI Green Power. Adapun groundbreaking pabrik tersebut dilakukan pada dua tahun lalu untuk pembangunan baterai mobil dan sel baterai.
BKPM mencatat pembangunan fase pertama ini menelan investasi senilai US$ 1,1 miliar atau Rp16,28 triliun, dengan kapasitas produksi sebesar 10 GWh. Sementara target produksi komersial pada April 2024.
Hingga pertengahan 2023, menurut BKPM, perusahaan telah mampu menyerap tenaga kerja Indonesia sebanyak 1.000 orang. Bahlil pun menilai pembangunan pabrik baterai listrik ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk terus mendorong hilirisasi.
Tahap konstruksi dimulai pada Januari 2024
<!--more-->
“Inilah yang menjadi cita-cita Bapak Presiden yang diarahkan selalu kepada kami menterinya untuk membangun hilirisasi," kata dia.
Bahlil mengatakan pabrik baterai kendaraan listrik ini betul-betul menggunakan teknologi tinggi. Dia juga mengklaim pabrik tersebut akan dioperasikan oleh orang Indonesia. Ia bahkan mengaku telah mengirim lebih dari 100 orang Indonesia ke Korea untuk mereka belajar di sana.
Untuk fase kedua, tahap konstruksi akan dimulai pada Januari 2024 dan berproduksi komersial pada Maret 2025 dengan kapasitas produksi sebesar 20 GWh. Nilai investasi yang ditanamkan sebesar US$ 2 miliar atau Rp29,60 triliun. BKPM memperkirakan pembangunan ini pun akan menyerap 2.800 tenaga kerja Indonesia.
Adapun PT HLI Green Power merupakan perusahaan joint venture antara Hyundai Motor Company, LG Energy Solution, dan PT Indonesia Battery Corporation (IBC). Investasi PT HLI Green Power merupakan tindak lanjut dari penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kementerian Investasi/BKPM dan Konsorsium Hyundai, LG, dan IBC pada 28 Juli 2021. Bahlil menilai kesepakatan ini merupakan bagian dari upaya bersama untuk menggiatkan investasi. Khususnya untuk mendukung pembangunan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
Sementara itu, CEO PT HLI Green Power William Hong mengatakan keberhasilan perusahaannya dalam merealisasikan proyek investasi di Karawang tidak terlepas dari dukungan pemerintah. "2 tahun setelah itu pabrik ini selesai dibangun dan bisa melakukan produksi percobaan seperti ini sangat membuat saya tersentuh,” ujar William Hong.
RIANI SANUSI PUTRI
Pilihan editor: Cerita Lengkap Menteri Bahlil soal Konflik Pulau Rempang dan Singgung Campur Tangan Asing