The New Engine of Indonesia's Economic Growth yang Bikin Warga Pulau Rempang Terancam Digusur

Senin, 11 September 2023 16:12 WIB

Warga bentrok dengan aparat gabungan dari beragam kesatuan dengan mengendarai 60 armada kendaraan saat berupaya masuk ke Pulau Rempang, Kota Batam, Provinsi Riau. Twitter

TEMPO.CO, Jakarta - Rencana pengembangan kawasan Rempang Eco City membuat ribuan warga Pulau Rempang, Kota Batam, Kepulauan Riau, terancam digusur. Penggusuran berawal dari rencana pengembangan kawasan ekonomi baru atau The New Engine of Indonesia’s Economic Growth dengan konsep “Green and Sustainable City” di daerah itu.

Pembangunan ini menjadi fokus pemerintah pusat usai Presiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan kunjungan ke Cina pada akhir Juli lalu. Lantas, seperti apa sebenarnya rencana pengembangan kawasan ekonomi baru atau The New Engine of Indonesia’s Economic Growth dengan konsep “Green and Sustainable City” ini?

Dilansir dari ANTARA, rencana menjadikan Pulau Rempang sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi Indonesia (The New Engine of Indonesia’s Economic Growth) dengan konsep Green and Sustainable City, dicanangkan oleh Badan Pengusahaan (BP) Batam pada April 2023 lalu. Wacana ini seiring dengan peluncuran pengembangan pulau di sebelah tenggara Batam itu.

“BP Batam sudah menyiapkan development plan sebagai pemanfaatan kawasan,” kata Kepala BP Batam Muhammad Rudi dalam keterangan pers.

Muhammad Rudi mengatakan Pulau Rempang bakal menjadi kawasan industri sekaligus pariwisata yang memiliki zona hijau. Nantinya, kawasan ini juga memberikan kemudahan koneksi antarpulau sekitar. Selain itu, ada pula taman burung serta zona sejarah dan kawasan agrowisata terpadu yang memanfaatkan keunggulan alam di Pulau Rempang.

Advertising
Advertising

“Serta menyajikan zona pariwisata yang mengedepankan konservasi alam,” kata Muhammad Rudi.

Program pertumbuhan investasi di Kota Batam ini, kata dia, telah didukung oleh Menteri Koordinator atau Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Tidak main-main, lanjut Rudi, target investasi di pulau itu pun mencapai Rp381 triliun dan akan menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 306 ribu orang. Pihaknya berharap, akselerasi pengembangan wilayah Rempang nantinya bisa ikut memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah.

“Saya berharap, akselerasi pengembangan wilayah Rempang nantinya bisa ikut memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah,” kata dia.

Proyek strategis nasional ini diserahkan kelolanya kepada PT Makmur Elok Graha (MEG) oleh Badan Pengusahaan (BP) Batam. Rencana luas kawasan “Rempang Eco City” adalah 17.000 hektar. Ini diperuntukkan sebagai kawasan industri, perdagangan jasa, dan pariwisata. Proyek itu masuk dalam program strategis nasional tahun. Beleidnya bahkan sudah diteken dalam Permenko Bidang Perekonomian RI Nomor 7 Tahun 2023.

Namun, proses pembangunan Rempang Eco City tidak serta merta berjalan mulus. Ribuan warga Rempang dari 16 kampung tua menolak direlokasi gara-gara proyek ini. Selain warga Rempang, aksi juga didukung 50 kampung masyarakat Melayu yang ada di Kepulauan Riau. Termasuk warga melayu dari Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang.

Sikap itu ditanggapi dengan represif oleh aparat keamanan gabungan TNI-Polri-Satpol PP. Pada 7 September yang mencekam, mereka merangsek masuk Pulau Rempang. Demi satu tujuan: mengawal tim yang akan mengukur dan mematok batas Rempang Eco City. Amnesty International Indonesia bersama LBH Pekanbaru, YLBHI dan WALHI mencatat kurang lebih 1.000 personel gabungan diturunkan.

Masyarakat yang menempati 16 perkampungan di sana berupaya menghalau pematokan itu. Mereka melakukan pemblokiran dengan menebang pohon hingga meletakkan blok kontainer di tengah jalan. Aparat kepolisian, TNI, Satpol PP hingga pengamanan BP Batam pun mencoba membersihkan pepohonan yang ditebang di jalan. Saat aparat berupaya merangsek masuk wilayah Rempang, bentrokan pun pecah.

Ricuh itu terjadi di Jalan Trans Barelang. Lokasi ini dekat dengan Jembatan Barelang yang menghubungkan Pulau Rempang dan Pulau Setokok di selatan Pulau Batam. Dalam upaya meredakan bentrok, aprat kepolisian melepas gas air mata, termasuk juga meriam air. Video tindakan represif ini viral. Salah satu yang terluka adalah Ridwan. Ia terekam dengan wajah penuh darah dibantu sejumlah warga yang menghindar dari gas air mata.

“Saya dilarikan ke Puskesmas Marinir untuk mendapatkan pertolongan,” kata Ridwan kepada Koran Tempo.

Bukan hanya mereka yang menghalau aparat masuk, tetapi siswa juga terkena paparan gas air mata dan luka-luka. Padahal, para guru di SD sekitar sudah meminta agar gas air mata tidak ditembakkan ke arah sekolah. Atas kejadian tersebut, enam warga dilaporkan ditangkap. Puluhan masyarakat mengalami luka-luka dan anak-anak sekolah pun dibubarkan paksa akibat gas air mata.

Polri menyatakan tembakan gas air mata yang dilepaskan aparat kepolisian saat bentrokan tertiup angin sehingga mengarah ke sekolah di Pulau Rempang-Galang, Batam, Kepulauan Riau, pada Kamis, 7 September 2023. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Ahmad Ramadhan membantah ada korban luka-luka yang menimpa aparat keamanan maupun warga.

HENDRIK KHOIRUL MUHID | EKA YUDHA SAPUTRA I TIM TEMPO.CO

Pilihan Editor: Warganya Terancam Digusur, Ini Profil Pulau Rempang di Batam Kepulauan Riau

Berita terkait

Aparat Gabungan TNI Halau Serangan TPNPB-OPM di Kampung Pogapa Intan Jaya

6 jam lalu

Aparat Gabungan TNI Halau Serangan TPNPB-OPM di Kampung Pogapa Intan Jaya

Dalam pengejaran kelompok TPNPB-OPM ini, aparat gabungan menemukan senjata anak panah dan busur, senter, beberapa foto.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sesumbar Sejahterakan Indonesia dalam 4 Tahun, Ini Catatan Janjinya Saat Kampanye Pilpres 2024

11 jam lalu

Prabowo Sesumbar Sejahterakan Indonesia dalam 4 Tahun, Ini Catatan Janjinya Saat Kampanye Pilpres 2024

Prabowo mengatakan dirinya hanya butuh 3-4 tahun untuk menyejahterakan Indonesia. Ini janji Prabowo-Gibran saat kampanye pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Polri Bakal Berlakukan Pemberitahuan Tilang Via WhatsApp, Kompolnas Akan Supervisi Kebijakan

11 jam lalu

Polri Bakal Berlakukan Pemberitahuan Tilang Via WhatsApp, Kompolnas Akan Supervisi Kebijakan

Kompolnas mengapresiasi berbagai inovasi baru yang dibuat Polri untuk pelayanan kepada masyarakat, seperti notifikasi tilang via pesan WhatsApp.

Baca Selengkapnya

5 Hal Menjelang Pansel KPK Diumumkan, Ujian Jokowi hingga Seleksi Anggota Panitia

17 jam lalu

5 Hal Menjelang Pansel KPK Diumumkan, Ujian Jokowi hingga Seleksi Anggota Panitia

Jokowi mulai menyusun panitia seleksi atau pansel KPK untuk menyaring pimpinan periode berikutnya

Baca Selengkapnya

Pengamat Energi UGM Kritik Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

18 jam lalu

Pengamat Energi UGM Kritik Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

Pengamat energi UGM sebut pemerintah tegas terhadap larangan ekspor mineral mentah lain tapi lembek terhadap Freeport.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Jokowi Arahkan Menterinya Beri Data ke Dirinya, Pakar Bilang Begini

20 jam lalu

Prabowo Sebut Jokowi Arahkan Menterinya Beri Data ke Dirinya, Pakar Bilang Begini

Prabowo menyebut Jokowi telah memberikan arahan kepada semua menterinya untuk memberikan data ke dirinya. Apa kata pakar?

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Bung Karno Bukan Milik Satu Partai, Ini Reaksi Para Politikus PDIP

21 jam lalu

Prabowo Sebut Bung Karno Bukan Milik Satu Partai, Ini Reaksi Para Politikus PDIP

Presiden terpilih Prabowo Subianto mengatakan, Bung Karno milik seluruh rakyat Indonesia. Apa kata para politikus PDIP?

Baca Selengkapnya

Respons Banyak Pihak Soal Jumlah Menteri Prabowo-Gibran, Mahfud Md: Terlalu Banyak yang Dijanjikan Posisi Menteri

21 jam lalu

Respons Banyak Pihak Soal Jumlah Menteri Prabowo-Gibran, Mahfud Md: Terlalu Banyak yang Dijanjikan Posisi Menteri

Wacana jumlah menteri Prabowo-Gibran yang mengalami penambahan ditanggapi berbagai pihak, mulai dari Jokowi sampai Mahfud MD.

Baca Selengkapnya

Bentuk Pansel Berkualitas Ujian Terakhir Jokowi Perbaiki KPK di Ujung Jabatannya

21 jam lalu

Bentuk Pansel Berkualitas Ujian Terakhir Jokowi Perbaiki KPK di Ujung Jabatannya

Presiden Jokowi diharapkan serius membentuk panitia seleksi calon pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Jumlah Menteri Kabinet sejak Gus Dur, Megawati, SBY, sampai Jokowi

21 jam lalu

Jumlah Menteri Kabinet sejak Gus Dur, Megawati, SBY, sampai Jokowi

Setiap kabinet pemerintahan Indonesia mempunyai jumlah menteri relatif berbeda, mulai Gus Dur Gus Dur, Megawati, SBY, sampai Jokowi.

Baca Selengkapnya