Pemerintah Gencar Sepakati Kerja Sama Kendaraan Listrik di KTT ASEAN, Ekonom Nilai Pasarnya Belum Antusias

Minggu, 10 September 2023 17:06 WIB

Petugas mengisi daya kendaraan listrik yang akan digunakan selama pelaksaan KTT ke-43 ASEAN di Kawasan Gelora Bung Karno Jakarta, Ahad, 3 September 2023. Mobil listrik kompak tersebut bakal digunakan untuk mendukung mobilitas para delegasi yang berasal dari 22 negara. ANTARA/Media Center KTT ASEAN 2023/Risa Krisadhi

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom dari Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal merespons soal kesepakatan KTT ASEAN Plus Three, yakni Cina, Jepang dan Korea Selatan, untuk mengembangkan ekosistem industri kendaraan listrik. Menurut Faisal, pemerintah seharusnya memperhatikan terlebih dahulu perkembangan kondisi pasarnya.

"Karena kalau melihat dari animo atau antusiasme pemerintah, memang sangat antusias sekali sampai memberikan berbagai macam insentif. Cuma pasar memang tidak serta merta merespons dengan antusiasme yang sama," kata Faisal saat dihubungi Tempo, Jumat, 8 September 2023.

Menurutnya, penyebab pasar kendaraan listrik di Indonesia sendiri masih rendah adalah kesiapan infrastukturnya. Antara lain soal keberadaan charging station atau Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Karena itu, pemerintah perlu memperhatikan dari sisi harga dan kemudahan aksesnya bagi masyarakat.

"Jadi makanya dari realisasi pembelian atau adopsi kendaraan listriknya masih rendah. Terutama sekali untuk sepeda motor listrik," ucap Faisal.

Dengan demikian, pemerintah kini perlu mencari cara untuk mengembangkan pasar kendaraan listrik ini. Terlebih pemerintah sudah menyepakati berkomitmen mengembangkan ekosistem kendaraan listrik dengan ASEAN plus three, yaitu Jepang, Korea, dan China.

Advertising
Advertising

Sehingga, menurut dia, kuncinya ada pada investasi yang lebih dulu ditujukan untuk pembangunan infrastruktur pendukung. Sebab tanpa infrastruktur pendukung, pasarnya pun tidak akan berkembang dengan baik. Bila infrastruktur pendukung seperti SPKLU belum mumpuni, konsumen masih akan memiliki banyak keraguan dalam membeli kendaraan listrik. Ditambah soal harganya yang dinilai masih tinggi.

Karena itu, Faisal mengatakan kerja sama kendaraan listrik pada KTT ASEAN perlu mengedepankan pembangunan seluruh ekosistemnya. Termasuk penyediaan energi listrik, penyediaan SPKLU, dan juga rantai pasok industrinya.

Di samping itu, ia menilai ASEAN semestinya bisa saling menjalin kerja sama soal rantai pasok. Mengingat Indonesia bisa menjadi penyedia baterai kendaraan listrik karena memiliki cadangan nikel. Lalu negara-negara anggota ASEAN lainnya seperti Thailand yang sudah lama menjadi hub perakitan otomotif. Ditambah kini Malaysia menjadi lokasi kantor pusat Tesla di Asia Tenggara.

"Sehingga bisa jadi satu kesatuan produksi, yang masing-masing punya keunggulan komparatif dengan memanfaatkan pasar yang sama di ASEAN," ucapnya.

Pilihan Editor: Industri Kendaraan Listrik jadi Incaran Investor di KTT ASEAN, Ekonom: Rantai Pasok di Asia Tenggara Harus Terintegrasi

Berita terkait

Pengamat Sebut Menabung di Bank Masih Menjadi Pilihan yang Aman

2 hari lalu

Pengamat Sebut Menabung di Bank Masih Menjadi Pilihan yang Aman

Ekonom sekaligus Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah mengatakan, perbankan nasional masih menjadi tempat yang sangat aman untuk menyimpan uang.

Baca Selengkapnya

PLN akan Menambah 111 SPKLU di Berbagai Rest Area

3 hari lalu

PLN akan Menambah 111 SPKLU di Berbagai Rest Area

PT PLN (Persero) melalui anak usahanya PLN Haleyora Power akan menambah 111 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di berbagai ruas tol di Indonesia.

Baca Selengkapnya

PLN Tambah 111 Unit SKPLU di Berbagai Ruas Tol, Dukung Kendaraan Listrik

3 hari lalu

PLN Tambah 111 Unit SKPLU di Berbagai Ruas Tol, Dukung Kendaraan Listrik

PLN menambah unit SKPLU untuk mendukung kendaraan listrik.

Baca Selengkapnya

Kendaraan Listrik Disiapkan untuk Pengawalan VIP dan VVIP di KTT WWF Bali

4 hari lalu

Kendaraan Listrik Disiapkan untuk Pengawalan VIP dan VVIP di KTT WWF Bali

Pengawalan VVIP dan VIP Konferensi Tingkat Tinggi World Water Forum (KTT WWF) ke-10 di Bali nanti menggunakan kendaraan listrik. Acara itu akan digelar pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

5 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Airlangga Hartarto Dorong Peningkatan Pendidikan Mikroelektronik

7 hari lalu

Airlangga Hartarto Dorong Peningkatan Pendidikan Mikroelektronik

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendorong peningkatan pendidikan mikroelektronik untuk kuasai pasar semikonduktor.

Baca Selengkapnya

Polri Kirim 310 Kendaraan ke Bali, Tamu VVIP World Water Forum akan Dikawal dengan Kendaraan Listrik

9 hari lalu

Polri Kirim 310 Kendaraan ke Bali, Tamu VVIP World Water Forum akan Dikawal dengan Kendaraan Listrik

Korlantas Polri akan mengerahkan 2.446 personel untuk membantu pengamanan World Water Forum di Bali

Baca Selengkapnya

Kemenperin: Pabrik Motor Listrik Baru Akan Groundbreaking Pekan Depan, Luasnya 54 Hektare

11 hari lalu

Kemenperin: Pabrik Motor Listrik Baru Akan Groundbreaking Pekan Depan, Luasnya 54 Hektare

Merek motor listrik ini sudah dijual di Indonesia, tetapi produksinya masih dilakukan di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Polri: 75 Motor dan 50 Mobil Listrik Ikut Kawal VVIP di World Water Forum Bali

11 hari lalu

Polri: 75 Motor dan 50 Mobil Listrik Ikut Kawal VVIP di World Water Forum Bali

Polri menyatakan kendaraan listrik untuk pengamanan World Water Forum ke-10 di Bali pada 18-25 Mei 2024 telah siap digunakan.

Baca Selengkapnya

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

11 hari lalu

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

Berikut ini daftar negara di Asia Tenggara dengan gaji tertinggi. Indonesia memiliki rata-rata upah sebesar Rp5 juta. Ini informasinya.

Baca Selengkapnya